Suami di Muara Enim Lapor Polisi saat Tahu Istrinya Dihamili Mertua merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Seorang suami di Desa Gunung Raja, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, melaporkan mertuanya berinisial KS (31 tahun) ke polisi. Alasanya, sang metua sudah memerkosa istrinya hingga hamil 6 bulan.
Kapolres Muara Enim, AKBP Danny Sianipar melalui Kasat Reskrim, AKP Widhi Andika Dharma, mengatakan kasus pemerkosaan kepada perempuan berinsial TM (16 tahun) ini terungkap setelah adanya laporan dari ibu & suami korban.
"Berawal dari kecurigaan suami korban yg tahu kalau istrinya tengah hamil 6 bulan. Padahal perkawinan mereka sendiri baru sekitar 3 bulan," katanya, (4/5).
Setelah didesak, korban akhirnya mengaku sudah diperkosa berulang kali oleh KS yg merupakan ayah tirinya. Hal itu pun menciptakan kedua saksi terkejut hingga memutuskan melaporkan pelaku ke polisi.
"Jadi pelaku ini mertua nya saksi yg merupakan suami korban," katanya.
Setelah mengerjakan penyelidikan, petugas akhirnya menangkap pelaku yg saat itu diketahui melarikan diri ke Kabupaten Lahat pada Senin (3/5). Pelaku pun sudah mengakui perbuatannya.
"Dari hasil pemeriksaan tindak perkosaan itu dilakukan pelaku berulang kali dalam periode Agustus 2020 hingga dengan April 2021," katanya.
Menurutnya, dalam menjalankan aksi bejatnya itu pelaku mengancam korban dengan pisau & juga mengaku akan membunuh ibu & saudaranya kalau keharapannya itu tidak dipenuhi.
"Korban diperkosa di rumah maupun di kebun karet saat ibu korban tidak ada," katanya.
KS sendiri mengaku nekat memerkosa anak tirinya itu karena khilaf sering melihat korban mengenakan pakaian yg seksi di rumah.
"Korban juga sempat kabur dari rumah beberapa waktu. Lalu pulang & minta untuk menikah," katanya.(kumparan.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Seorang suami di Desa Gunung Raja, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, melaporkan mertuanya berinisial KS (31 tahun) ke polisi. Alasanya, sang metua sudah memerkosa istrinya hingga hamil 6 bulan.
Kapolres Muara Enim, AKBP Danny Sianipar melalui Kasat Reskrim, AKP Widhi Andika Dharma, mengatakan kasus pemerkosaan kepada perempuan berinsial TM (16 tahun) ini terungkap setelah adanya laporan dari ibu & suami korban.
"Berawal dari kecurigaan suami korban yg tahu kalau istrinya tengah hamil 6 bulan. Padahal perkawinan mereka sendiri baru sekitar 3 bulan," katanya, (4/5).
Setelah didesak, korban akhirnya mengaku sudah diperkosa berulang kali oleh KS yg merupakan ayah tirinya. Hal itu pun menciptakan kedua saksi terkejut hingga memutuskan melaporkan pelaku ke polisi.
"Jadi pelaku ini mertua nya saksi yg merupakan suami korban," katanya.
Setelah mengerjakan penyelidikan, petugas akhirnya menangkap pelaku yg saat itu diketahui melarikan diri ke Kabupaten Lahat pada Senin (3/5). Pelaku pun sudah mengakui perbuatannya.
"Dari hasil pemeriksaan tindak perkosaan itu dilakukan pelaku berulang kali dalam periode Agustus 2020 hingga dengan April 2021," katanya.
Menurutnya, dalam menjalankan aksi bejatnya itu pelaku mengancam korban dengan pisau & juga mengaku akan membunuh ibu & saudaranya kalau keharapannya itu tidak dipenuhi.
"Korban diperkosa di rumah maupun di kebun karet saat ibu korban tidak ada," katanya.
KS sendiri mengaku nekat memerkosa anak tirinya itu karena khilaf sering melihat korban mengenakan pakaian yg seksi di rumah.
"Korban juga sempat kabur dari rumah beberapa waktu. Lalu pulang & minta untuk menikah," katanya.(kumparan.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet