Sudirman Said : Blak-blakan Bongkar Cerita Mafia Migas hingga ‘Papa Minta Saham’ merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Skandal itu ikut menyeret Ketua DPR saat itu Setya Novanto, Sudirman hingga harus melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena keterlibatan pria yg juga pernah memimpin Partai Golkar ini dalam skandal ‘papa minta saham’.
Sudirman mengadukan Setya Novanto ke MKD DPR lantaran diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta saham terkait dengan perpanjangan kontrak PT Freeport.
Sudirman menuturkan langkahnya mengadukan Setya Novanto adalah wujud menjalankan tugas, tepatnya tugas untuk memberantas mafia di sektor migas. Langkahnya melaporkan kasus itu juga sudah mendapat persetujuan Presiden Jokowi sebagai atasannya.
“Misi dari presiden mengatakan selesaikan mafia. Ketika kasus itu muncul, saya tidak ada hal yg luar biasa karena cuma melaksanakan tugas. Kemudian ada jiwa aktivis saya. Kira-kira saya ini tidak punya apa-apa harap memberantas korupsi saja,” kisah Sudirman dalam keterangannya, Minggu (25/4/2021).
Sudirman mengakui pelaporannya mengenai skandal ‘papa minta saham’ itu banyak menuai kritik. Sebagian menilai tidak pas sebagai menteri melaporkan pejabat negara lainnya.
Namun, dia menegaskan langkahnya merupakan kewajiban sebagai pejabat publik yg mengetahui adanya penyimpangan yg merusak negara. Dia mengakui hal itu juga beberapa dari bentuk idealismenya.
“Kenapa harus mengerjakan hal seperti itu, saya berpikirnya itu idealisme. Ketika bercampur dengan otoritas untuk apa kalau tidak dipakai untuk menertibkan hal-hal yg merusak negara. Banyak orang mengkritik aktivis masuk kekuasaan kok jadi melempem,” ungkap Sudirman.
“Ini bukan karena saya tidak harap dianggap tidak melempem, tetapi saya kira memang itu kewajiban kita,” lanjutnya.
Sudirman juga sempat bercerita awal mula ditunjuk Jokowi untuk mengisi posisi menteri. Kala itu, Sudirman dipanggil ke istana untuk membicarakan mengenai isu migas & listrik.
Dalam pertemuan itu, Sudirman ternyata digadang-gadang jadi calon Menteri ESDM. Memberantas mafia disebut Sudirman jadi tugas utamanya.
“Beliau menjelaskan soal-soal mafia migas, listrik, soal kilang, & saya mengatakan ke beliau, Pak Presiden saya belum lama di energi mungkin 10 tahun. Itu pun tidak dalam area teknis. Tapi saya yakin akan banyak teman-teman yg dapat menolong karena buat saya urusan energi bukan soal teknis, tetapi soal kelurusan pemimpin negara,” mengatakan Sudirman.(jurnalpatrolinews.co.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Skandal itu ikut menyeret Ketua DPR saat itu Setya Novanto, Sudirman hingga harus melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena keterlibatan pria yg juga pernah memimpin Partai Golkar ini dalam skandal ‘papa minta saham’.
Sudirman mengadukan Setya Novanto ke MKD DPR lantaran diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta saham terkait dengan perpanjangan kontrak PT Freeport.
Sudirman menuturkan langkahnya mengadukan Setya Novanto adalah wujud menjalankan tugas, tepatnya tugas untuk memberantas mafia di sektor migas. Langkahnya melaporkan kasus itu juga sudah mendapat persetujuan Presiden Jokowi sebagai atasannya.
“Misi dari presiden mengatakan selesaikan mafia. Ketika kasus itu muncul, saya tidak ada hal yg luar biasa karena cuma melaksanakan tugas. Kemudian ada jiwa aktivis saya. Kira-kira saya ini tidak punya apa-apa harap memberantas korupsi saja,” kisah Sudirman dalam keterangannya, Minggu (25/4/2021).
Sudirman mengakui pelaporannya mengenai skandal ‘papa minta saham’ itu banyak menuai kritik. Sebagian menilai tidak pas sebagai menteri melaporkan pejabat negara lainnya.
Namun, dia menegaskan langkahnya merupakan kewajiban sebagai pejabat publik yg mengetahui adanya penyimpangan yg merusak negara. Dia mengakui hal itu juga beberapa dari bentuk idealismenya.
“Kenapa harus mengerjakan hal seperti itu, saya berpikirnya itu idealisme. Ketika bercampur dengan otoritas untuk apa kalau tidak dipakai untuk menertibkan hal-hal yg merusak negara. Banyak orang mengkritik aktivis masuk kekuasaan kok jadi melempem,” ungkap Sudirman.
“Ini bukan karena saya tidak harap dianggap tidak melempem, tetapi saya kira memang itu kewajiban kita,” lanjutnya.
Sudirman juga sempat bercerita awal mula ditunjuk Jokowi untuk mengisi posisi menteri. Kala itu, Sudirman dipanggil ke istana untuk membicarakan mengenai isu migas & listrik.
Dalam pertemuan itu, Sudirman ternyata digadang-gadang jadi calon Menteri ESDM. Memberantas mafia disebut Sudirman jadi tugas utamanya.
“Beliau menjelaskan soal-soal mafia migas, listrik, soal kilang, & saya mengatakan ke beliau, Pak Presiden saya belum lama di energi mungkin 10 tahun. Itu pun tidak dalam area teknis. Tapi saya yakin akan banyak teman-teman yg dapat menolong karena buat saya urusan energi bukan soal teknis, tetapi soal kelurusan pemimpin negara,” mengatakan Sudirman.(jurnalpatrolinews.co.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet