Terungkap, Racun Sate Kiriman Wanita Misterius Lebih Keras Dari Racun Hama merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Sate kiriman wanita misterius yg mengakibatkan anak driver ojol tewas ternyata lebih keras dari racun hama pertanian. Anak bernama Naba Faiz Prasetya (10), anak driver ojol tewas makan sate. Anak driver online tewas usai makan sate kiriman wanita misterius.
Hal itu diungkapkan Bandiman (47), ayah korban tewas setelah makan sate ayam bumbu beracun itu. Usai mengetahui Naba & sang istri, Titik Rini (33) keracunan, Bandiman mengambil tindakan membawa keduanya ke RSUD Kota Yogyakarta sekira pukul 18.50 WIB.
Kata Bandiman, dokter menyatakan Naba meninggal dunia akibat keracunan. Bandiman mendapat penjelasan dokter bahwa racun yg ada pada bumbu sate lebih keras dibanding dengan racun hama pertanian.
“Baunya menyengat sekali memang & waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar,” katanya.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Keluarga berharap kasus ini diungkap.
Bandiman memperlihatkan foto anaknya, Naba Faiz Prasetya. (Solopos.com/Harian Jogja/Yosef Leon)
“Saya sudah lapor polisi & tadi beberapa anggota juga sudah datang untuk tanya-tanya,” mengatakan Bandiman.
Sebelumnya diberitakan, ditolak penerima, sate tewaskan anak driver ojol dikirim wanita misterius.
Kasus tewasnya anak driver ojol atau ojek online, Naba Faiz Prasetya (10) usai memakan sate kiriman perempuan tak diketahui masih diselidiki polisi Sewon.
“Saat ini masih kami selidiki, ini anggota juga ke letak kejadian lagi untuk olah TKP,” mengatakan Kapolsek Sewon Komisaris Polisi Suyanto dikutip dari Solopos-Jaringan Suara.com.
Polisi masih menelusuri siapa sesungguhnya perempuan itu, kenapa mengirimkan sate ayam secara mencurigakan ke seseorang, & apakah sate ayam tersebut sengaja dibubuhi racun atau tidak.
Naba anak driver ojol bernama Bandiman (47). Naba masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangkajen IV.
Informasinya, Bandiman mendapat order dari seorang perempuan pada Minggu (25/4/2021) sekitar jam 15.30 WIB.
Perempuan tersebut tidak memesan jasa Bandiman melalui aplikasi, melainkan langsung mendatanginya sehabis salat Ashar di sebuah masjid di Jalan Gayam, Umbulharjo.
“Saya bilang pakai aplikasi saja, tetapi dia tidak mau karena dibilang nggak punya. Dia langsung kasih alamat & nomor hape terus suruh kirim ke alamat Pak Tomy di Kasihan & bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000, tetapi dia kasih Rp30.000, tetapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim,” mengatakan Bandiman.
Perempuan tadi menekankan bahwa dia mengirimkan paket untuk berbuka puasa.
Dengan penuh tanggungjawab, Bandiman mengantarkan paket makanan tersebut hingga ke tempat tujuan.
Sehingga di alamat yg disebutkan perempuan tadi, Bandiman menelepon penerima, tetapi penerima mengatakan sedang berada di luar kota & meminta supaya kiriman dihinggakan kepada istri di rumah.
“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid & suruh supaya paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujar Bandiman.
Sate ditolak & diberikan ke driver, malapetaka terjadi
Karena penerima paket makanan tidak mau menerima kiriman & memberikannya kepada Bandiman, Bandiman pun tanpa rasa curiga membawanya pulang.
Tiba di rumah, Bandiman membuka paket & bersama-sama anggota keluarga memakannya.
Bandiman memakan dua tusuk sate tanpa bumbu, begitu juga istrinya, Titik Rini (33). Awalnya mereka tidak merasakan apa-apa, begitu juga anak perdana mereka.
“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg, tetapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk & tidak apa-apa. Tapi karena Naba & istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” mengatakan dia.
Tak lama setelah menyantap sate ayam dengan bumbu, Naba mengeluhkan rasa pahit di tenggorokan.
Kemudian dia minum beberapa teguk air, lalu muntah di dapur. Beberapa saat kemudian dia jatuh & mulut mengeluarkan busa.
“Napasnya sudah satu-satu pas di situ & langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.
Titik Rini setelah memakan sate tanpa bumbu merasakan kejanggalan & dia segera memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk memuntahkan kembali. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” katanya.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Sate kiriman wanita misterius yg mengakibatkan anak driver ojol tewas ternyata lebih keras dari racun hama pertanian. Anak bernama Naba Faiz Prasetya (10), anak driver ojol tewas makan sate. Anak driver online tewas usai makan sate kiriman wanita misterius.
Hal itu diungkapkan Bandiman (47), ayah korban tewas setelah makan sate ayam bumbu beracun itu. Usai mengetahui Naba & sang istri, Titik Rini (33) keracunan, Bandiman mengambil tindakan membawa keduanya ke RSUD Kota Yogyakarta sekira pukul 18.50 WIB.
Kata Bandiman, dokter menyatakan Naba meninggal dunia akibat keracunan. Bandiman mendapat penjelasan dokter bahwa racun yg ada pada bumbu sate lebih keras dibanding dengan racun hama pertanian.
“Baunya menyengat sekali memang & waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar,” katanya.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Keluarga berharap kasus ini diungkap.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya, Naba Faiz Prasetya. (Solopos.com/Harian Jogja/Yosef Leon)
“Saya sudah lapor polisi & tadi beberapa anggota juga sudah datang untuk tanya-tanya,” mengatakan Bandiman.
Sebelumnya diberitakan, ditolak penerima, sate tewaskan anak driver ojol dikirim wanita misterius.
Kasus tewasnya anak driver ojol atau ojek online, Naba Faiz Prasetya (10) usai memakan sate kiriman perempuan tak diketahui masih diselidiki polisi Sewon.
“Saat ini masih kami selidiki, ini anggota juga ke letak kejadian lagi untuk olah TKP,” mengatakan Kapolsek Sewon Komisaris Polisi Suyanto dikutip dari Solopos-Jaringan Suara.com.
Polisi masih menelusuri siapa sesungguhnya perempuan itu, kenapa mengirimkan sate ayam secara mencurigakan ke seseorang, & apakah sate ayam tersebut sengaja dibubuhi racun atau tidak.
Naba anak driver ojol bernama Bandiman (47). Naba masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangkajen IV.
Informasinya, Bandiman mendapat order dari seorang perempuan pada Minggu (25/4/2021) sekitar jam 15.30 WIB.
Perempuan tersebut tidak memesan jasa Bandiman melalui aplikasi, melainkan langsung mendatanginya sehabis salat Ashar di sebuah masjid di Jalan Gayam, Umbulharjo.
“Saya bilang pakai aplikasi saja, tetapi dia tidak mau karena dibilang nggak punya. Dia langsung kasih alamat & nomor hape terus suruh kirim ke alamat Pak Tomy di Kasihan & bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000, tetapi dia kasih Rp30.000, tetapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim,” mengatakan Bandiman.
Perempuan tadi menekankan bahwa dia mengirimkan paket untuk berbuka puasa.
Dengan penuh tanggungjawab, Bandiman mengantarkan paket makanan tersebut hingga ke tempat tujuan.
Sehingga di alamat yg disebutkan perempuan tadi, Bandiman menelepon penerima, tetapi penerima mengatakan sedang berada di luar kota & meminta supaya kiriman dihinggakan kepada istri di rumah.
“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid & suruh supaya paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujar Bandiman.
Sate ditolak & diberikan ke driver, malapetaka terjadi
Karena penerima paket makanan tidak mau menerima kiriman & memberikannya kepada Bandiman, Bandiman pun tanpa rasa curiga membawanya pulang.
Tiba di rumah, Bandiman membuka paket & bersama-sama anggota keluarga memakannya.
Bandiman memakan dua tusuk sate tanpa bumbu, begitu juga istrinya, Titik Rini (33). Awalnya mereka tidak merasakan apa-apa, begitu juga anak perdana mereka.
“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg, tetapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk & tidak apa-apa. Tapi karena Naba & istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” mengatakan dia.
Tak lama setelah menyantap sate ayam dengan bumbu, Naba mengeluhkan rasa pahit di tenggorokan.
Kemudian dia minum beberapa teguk air, lalu muntah di dapur. Beberapa saat kemudian dia jatuh & mulut mengeluarkan busa.
“Napasnya sudah satu-satu pas di situ & langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.
Titik Rini setelah memakan sate tanpa bumbu merasakan kejanggalan & dia segera memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk memuntahkan kembali. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” katanya.(suara.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet