Terungkap Sosok Wanita Pengirim Sate Beracun yg Tewaskan Bocah di Bantul, Masih Muda merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Kasus lontong sate beracun yg menewaskan Naba Faiz Prasetya (9 tahun), seorang bocah laki-laki di Padukuhan Salakan, RT 07, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, mulai menemui titik terang.
Ternyata, pemesan sate tersebut adalah seorang perempuan. Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, perempuan tersebut ciri-cirinya masih muda, berusia sekitar 20-25 tahun, tinggi 160 sentimeter.
Wanita itu merupakan orang yg memberi order kepada Bandiman, supaya ayah Naba itu mengirimkan paket takjil berupa lontong sate kepada seorang warga bernama Tomi, yg alamatnya di Perumahan Bukit Asri Nomor FF01, Padukuhan Sembungan, Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, Bantul.
"Jadi racunnya itu di bumbunya. Racunnya tipe C," ujar Ngadi kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Saat ditanya racun tipe C yg dimaksud, Ngadi cuma tersenyum. Menurutnya, racun C dapat ditemukan dengan mudah pada racun tikus.
Seperti diketahui, Bandiman, ayah dari korban yg bekerja sebagai driver ojek online, berjumpa dengan seorang perempuan tak diketahui di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Tanpa memesan layanan lewat aplikasi, perempuan itu meminta Bandiman untuk mengantarkan paket berupa lontong sate ke rumah warga bernama Tomi.
"Bilang paket ini dari Pak Hamid nggih, Mas," ujar perempuan itu kepada Bandiman sembari menyerahkan ongkos kirim.
Saat itu, Bandiman sama sekali tidak merasa curiga. Ia menerima begitu saja permintaan dari perempuan tersebut & meminta ongkos Rp25 ribu. Namun, oleh perempuan tersebut, ia justru diberi ongkos Rp30 ribu. Perempuan itu menolak diberi kembaliannya.
Ketika hingga di alamat tujuan, Bandiman tidak menemukan warga yg bernama Tomi. Ia kemudian menelepon Tomi, & Tomi memberitahu bahwa ia sedang di luar kota & meminta paket itu dikomunikasikan dengan istrinya yg ada di rumah.
Namun, istri Tomi menolak paket lontong sate tersebut karena merasa tidak kenal dengan orang yg bernama Pak Hamid.
"Yowis buat mas mawon, buat buka puoso," ujar wanita itu.
Di rumah, Bandiman langsung membuka lontong sate itu. Ia & anak pertamanya pun sempat menyantap dua tusuk sate itu tanpa bumbunya, & mereka tidak apa-apa.
Namun nahas, anaknya yg kecil, yakni Naba Faiz Prasetya, langsung keracunan begitu menyantap lontong sate itu dengan bumbunya.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, bocah itu pun meninggal dunia.(indozone.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Kasus lontong sate beracun yg menewaskan Naba Faiz Prasetya (9 tahun), seorang bocah laki-laki di Padukuhan Salakan, RT 07, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, mulai menemui titik terang.
Ternyata, pemesan sate tersebut adalah seorang perempuan. Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, perempuan tersebut ciri-cirinya masih muda, berusia sekitar 20-25 tahun, tinggi 160 sentimeter.
Wanita itu merupakan orang yg memberi order kepada Bandiman, supaya ayah Naba itu mengirimkan paket takjil berupa lontong sate kepada seorang warga bernama Tomi, yg alamatnya di Perumahan Bukit Asri Nomor FF01, Padukuhan Sembungan, Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, Bantul.
"Jadi racunnya itu di bumbunya. Racunnya tipe C," ujar Ngadi kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Saat ditanya racun tipe C yg dimaksud, Ngadi cuma tersenyum. Menurutnya, racun C dapat ditemukan dengan mudah pada racun tikus.
Seperti diketahui, Bandiman, ayah dari korban yg bekerja sebagai driver ojek online, berjumpa dengan seorang perempuan tak diketahui di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Tanpa memesan layanan lewat aplikasi, perempuan itu meminta Bandiman untuk mengantarkan paket berupa lontong sate ke rumah warga bernama Tomi.
"Bilang paket ini dari Pak Hamid nggih, Mas," ujar perempuan itu kepada Bandiman sembari menyerahkan ongkos kirim.
Saat itu, Bandiman sama sekali tidak merasa curiga. Ia menerima begitu saja permintaan dari perempuan tersebut & meminta ongkos Rp25 ribu. Namun, oleh perempuan tersebut, ia justru diberi ongkos Rp30 ribu. Perempuan itu menolak diberi kembaliannya.
Ketika hingga di alamat tujuan, Bandiman tidak menemukan warga yg bernama Tomi. Ia kemudian menelepon Tomi, & Tomi memberitahu bahwa ia sedang di luar kota & meminta paket itu dikomunikasikan dengan istrinya yg ada di rumah.
Namun, istri Tomi menolak paket lontong sate tersebut karena merasa tidak kenal dengan orang yg bernama Pak Hamid.
"Yowis buat mas mawon, buat buka puoso," ujar wanita itu.
Di rumah, Bandiman langsung membuka lontong sate itu. Ia & anak pertamanya pun sempat menyantap dua tusuk sate itu tanpa bumbunya, & mereka tidak apa-apa.
Namun nahas, anaknya yg kecil, yakni Naba Faiz Prasetya, langsung keracunan begitu menyantap lontong sate itu dengan bumbunya.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, bocah itu pun meninggal dunia.(indozone.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet