Pengusutan kasus pengaturan skor oleh Satuan Tugas Anti Mafia Bola yang dibentuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus berjalan. Beberapa nama pun sudah ditetapkan sebagai tersangka. Salah satu yang diduga kuat terlibat dalam pengaturan skor yaitu Vigit Waluyo.
Mantan pengelola PS Mojokerto Putra (PSMP) tersebut pun mulai buka-bukaan mengenai hal ini. Dia mengakui pernah menyetor uang kepada salah satu anggota Komite Wasit PSSI, yaitu Nasrul Koto. Hal itu diungkapkan Vigit kepada wartawan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.
"Kami awalnya bertemu dengan Mbah Putih (Dwi Irianto, anggota Komite Disiplin PSSI non aktif). Dia memberi saran kepada saya untuk bertemu mas Nasrul Koto," ujar Vigit.
Pilihan Editor
Dalam pertemuannya dengan Nasrul, Vigit pun sempat mempertanyakan terlebih dahulu kenapa timnya bisa dikerjai oleh wasit di dalam pertandingan. Hingga akhirnya dia mengungkapkan menyetor uang sebesar Rp25 juta.
"Setelah itu, pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan," jelas pria asal Sidoarjo ini.
Tapi dia membantah kalau dirinya terlibat dalam pengaturan skor. "Uang itu hanya untuk memberikan kontribusi dari tekanan yang diberikan oleh beberapa pihak di PSSI. Jadi kami berikan uang itu untuk menjamin agar kami tidak dikerjai. Kami tidak pernah melakukan pengaturan skor sama sekali," kilahnya.
Sementara itu, M. Sholeh selaku kuasa hukum Vigit menuturkan kliennya merasa tidak disukai oleh PSSI. Itu diwujudkan saat Vigit dihukum seumur hidup oleh Komite Disiplin PSSI, tanpa dipanggil terlebih dahulu.
"Titik akhirnya ketika Pak Vigit dihukum, dan PSSI butuh kambing hitam. Bagaimana sepakbola itu bagus untuk PSSI, maka mereka butuh orang-orang yang dihukum," ujar Sholeh.
Sholeh mencontohkan kasus sama yang menyeret mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hidayat. Meskipun sama-sama diduga terlibat dalam praktik pengaturan skor, namun Hidayat hanya dihukum tiga tahun.
"Harapan Pak Vigit adalah adanya KLB di Kongres kemarin. Harus ada perubahan total di PSSI supaya sepakbola lebih baik," pungkasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Vigit Waluyo Akui Pernah Setor Uang Ke Anggota Komite Wasit PSSI
Mantan pengelola PS Mojokerto Putra (PSMP) tersebut pun mulai buka-bukaan mengenai hal ini. Dia mengakui pernah menyetor uang kepada salah satu anggota Komite Wasit PSSI, yaitu Nasrul Koto. Hal itu diungkapkan Vigit kepada wartawan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.
"Kami awalnya bertemu dengan Mbah Putih (Dwi Irianto, anggota Komite Disiplin PSSI non aktif). Dia memberi saran kepada saya untuk bertemu mas Nasrul Koto," ujar Vigit.
Pilihan Editor
- Polisi Hentikan Pencarian Emiliano Sala
- Frenkie De Jong, Johan Cruyff, Dan Rekam Jejak Pemain Belanda Di Barcelona
- Deloitte Football Money League: 20 Klub Dengan Pemasukan Terbesar 2017/18
- Kevin-Prince Boateng & Deretan Transfer Aneh Di Era Modern
Dalam pertemuannya dengan Nasrul, Vigit pun sempat mempertanyakan terlebih dahulu kenapa timnya bisa dikerjai oleh wasit di dalam pertandingan. Hingga akhirnya dia mengungkapkan menyetor uang sebesar Rp25 juta.
"Setelah itu, pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan," jelas pria asal Sidoarjo ini.
Tapi dia membantah kalau dirinya terlibat dalam pengaturan skor. "Uang itu hanya untuk memberikan kontribusi dari tekanan yang diberikan oleh beberapa pihak di PSSI. Jadi kami berikan uang itu untuk menjamin agar kami tidak dikerjai. Kami tidak pernah melakukan pengaturan skor sama sekali," kilahnya.
Sementara itu, M. Sholeh selaku kuasa hukum Vigit menuturkan kliennya merasa tidak disukai oleh PSSI. Itu diwujudkan saat Vigit dihukum seumur hidup oleh Komite Disiplin PSSI, tanpa dipanggil terlebih dahulu.
"Titik akhirnya ketika Pak Vigit dihukum, dan PSSI butuh kambing hitam. Bagaimana sepakbola itu bagus untuk PSSI, maka mereka butuh orang-orang yang dihukum," ujar Sholeh.
Sholeh mencontohkan kasus sama yang menyeret mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hidayat. Meskipun sama-sama diduga terlibat dalam praktik pengaturan skor, namun Hidayat hanya dihukum tiga tahun.
"Harapan Pak Vigit adalah adanya KLB di Kongres kemarin. Harus ada perubahan total di PSSI supaya sepakbola lebih baik," pungkasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Vigit Waluyo Akui Pernah Setor Uang Ke Anggota Komite Wasit PSSI