Jika kamu mengamati ranah startup, kamu pasti familier dengan istilah unicorn. Bagi yg belum tahu, unicorn merupakan istilah yg digunakan untuk menyebut startup bervaluasi lebih dari 1 miliar dolar.
Meski tidak sebanyak di negara-negara barat, startup unicorn di Asia sudah mulai bermunculan. Kawasan ini memang tengah menjadi primadona, dengan pasar besar seperti Cina & India.
Salah satu startup asal China Alibaba menempati piramida teratas perusahaan mobile internet dengan valuasi senilai lebih dari 100 miliar dolar. Alibaba sendiri sudah melakukan IPO pada September 2014. Pada saat itu, valuasi Alibaba sudah mencapai $230 miliar (sekitar Rp3,38 kuadriliun).
Selain karena pasar yg besar, makin banyaknya startup unicorn yg muncul di kawasan ini didorong oleh meningkatnya ekosistem startup, kondisi pasar yg semakin startup-friendly, serta banyaknya investasi yg digelontorkan untuk para startup.
Berbekal data real-time dari CB Insights, kami mencoba membuat infografis 20 startup unicorn terbesar di Asia. Sebagian besar startup unicorn di daftar ini berasal dari Cina. Produsen perangkat Xiaomi memimpin dengan valuasi mencapai $46 miliar (sekitar Rp676,89 triliun).
Asia Tenggara sendiri belum memiliki banyak startup unicorn. Startup unicorn yg bisa dibilang paling bersinar di kawasan ini adalah GrabTaxi dengan valuasi $1,8 miliar (sekitar Rp26,48 triliun).
Baca juga: Bagaimana Menemukan Startup Unicorn Asia Berikutnya
Perlu diingat bahwa daftar unicorn yg ditampilkan CB Insights merupakan startup yg belum melakukan IPO. Data yg kami tampilkan dalam infografis juga telah disesuaikan dengan data terbaru dari sejumlah media. Konten infografis ini dibuat oleh Steven Millward & diilustrasikan secara apik oleh Andre Gunawan.
Kamu bisa melihat data lengkap CB Insights di sini.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Dikutip dari sini