Salah satu hobi saya dalam mengawali lembaran tahun yg baru adalah menyusun daftar buku yg ingin saya baca. Apalagi bagi kamu yg kini sedang mempelajari seluk beluk dunia startup. Dengan membaca buku yg tepat, kamu dapat memperluas cakrawala pengetahuan & memahami ranah yg menarik serta akrab dengan perubahan ini.
Baiklah, di bawah ini adalah daftar buku yg ingin saya baca pada tahun 2016. Mulai dari buku terlaris sepanjang masa hingga buku terbaru yg berhasil menarik perhatian khalayak. Ditambah lagi ada beberapa buku yg akan terbit tahun ini & memang sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya.
Kamu juga boleh merekomendasikan buku favorit kamu di kolom komentar. Untuk mempersingkat waktu, mari kita tengok daftarnya:
Baca juga:12 Buku Favorit Para Founder Startup Indonesia
Originals, oleh Adam Grant
Karya terbarunya berjudul Originals: How Non-Conformist Move the World, yg akan dirilis 2 Februari nanti, diharapkan dapat mengatasi isu fundamental di dunia startup & wirausaha. Grant mengambil sampel dari berbagai ranah industri untuk memberi ilustrasi seperti apa tantangan yg dihadapi oleh banyak ide brilian di awal kemunculannya, & memberi saran / masukan dalam menghadapinya.
Salah satu kritik yg sering ia lontarkan terhadap ekosistem startup di Asia adalah terlalu banyaknya bisnis yg mengekor bisnis yg lebih dulu eksis & startup dengan ide yg sama. Buku ini akan memberi pencerahan bagi para wirausahawan yg berani untuk membangun sesuatu yg unik & bernilai serta mampu memberi manfaat bagi pasar domestik maupun global. Karena itulah buku ini ada di urutan pertama dalam daftar saya.
Platform Revolution, oleh Sangeet Paul Choudary, Geoffrey G Parker, & Marshall Van Alstyne
Namun, banyak dari startup semacam ini yg tak bertahan lama karena mereka tak punya pondasi serta pehamaman yg kuat layaknya YouTube & Instagram. Bukunya berjudul Platform Scale, yg telah mendapat laman ulasan di Tech in Asia, menjabarkan kerangka teoritis dalam membangun startup semacam ini.
Kini, Sangeet Paul Choudary, yg bekerja sama dengan ilmuan dari MIT Geoffrey G Parker & Marshall Van Alstyne, hadir kembali dengan iterasi kedua pada tanggal 28 Maret nanti dengan tajuk yg sama. Platform Revolution: How Networked Markets Are Transforming the Economy and How to Make Them Work for You dipastikan akan menjadi buku panduan yg lebih praktis. Startup & entrepreneur akan mempelajari strategi dalam mengidentifikasi pasar & cara memonetisasi jaringan seperti yg dilakukan Tinder & SkillShare.
Superbosses, oleh Sydney Finkelstein
Seiring dengan berkembangnya & bertambahnya ekspansi startup ke wilayah yg baru, kebutuhan akan talenta manajemen jempolan juga ikut meningkat. Superbosses tak hanya menarik para talenta mumpuni, namun juga mempersiapkan mereka menuju karir yg sukses. Satu demi satu para manajer dalam buku ini ikut andil mengasah talenta baru, mengajak mereka untuk berani mengambil risiko, & memberi arahan bagaimana cara menumbuhkan perusahaan. Buku yg wajib dibaca bagi wirausahawan & manajer.
Baca juga:Buku Pelajaran Mahal? Aplikasi BSE Sediakan Ribuan Buku Gratis untuk Siswa Indonesia
How to Have a Good Day, oleh Caroline Webb
Apa yg membuat buku keluaran baru lebih baik jika dibandingkan dengan pendahulunya adalah karena buku-buku tersebut memperoleh pengetahuan dari penelitian terbaru mengenai otak & tingkah laku. Ini dapat diaplikasikan langsung ke dalam kehidupan & pekerjaan kita sehari-hari.
Contoh yg menarik adalah karya Caroline Webb berjudul How to Have a Good Day: Harness the Power of Behavioral Science to Transform Your Working Life yg akan terbit pada tanggal 2 Februari. Caroline dulunya bekerja di McKinsey sebelum akhirnya mendirikan jasa konsultasi sendiri yg bernama Sevenshift. Mungkin inilah buku yg dibutuhkan oleh entrepreneur serta karyawannya yg sedang tertekan & ingin mencari kebahagiaan di tempat kerja.
The Happiness Track: How to Apply the Science of Happiness to Accelerate Your Success, oleh Emma Seppala
Ditulis oleh ahli psikologi bernama Emma Seppala yg berasal dari Stanford University, buku ini menyajikan wawasan untuk merefleksikan kembali tujuan kita dalam berkarier & menjalin hubungan agar kita jujur pada diri kita sendiri & menemukan kebahagiaan dalam kesuksesan kita. Dalam prosesnya, ia meruntuhkan berbagai mitos mengenai fokus, disiplin & kemauan.
The Happiness Track: How to Apply the Science of Happiness to Accelerate Your Success adalah buku wajib bagi siapapun yg merasa tertekan dengan pekerjaan & problema kehidupan pribadi yg kian hari kian menumpuk. Menurut saya entrepreneur termasuk dalam kategori tersebut.
The Power of Broke, oleh Daymond John
Daymond merupakan pendiri dari brand pakaian hip hop, Fubu, yg memiliki pendapatan lebih dari seperempat miliar Dolar (sekitar Rp3,44 triliun) pertahunnya. Pada mulanya ia berjualan kaos hasil rajutan sendiri di Queens, New York, & kemudian menggadaikan rumahnya untuk mulai membangun Fubu. Kini, ia juga merupakan salah satu pembaca acara TV Shark Tank mengenai para entrepreneur yg berjuang memperoleh investasi.
Tulisan Daymond berasal dari pengalaman startup yg ia dirikan, kisah di balik Shark Tank, serta wawancaranya dengan beberapa entrepreneur untuk bukunya: The Power of Broke: How Empty Pockets, a Tight Budget, and a Hunger for Success Can Become Your Greatest Competitive Advance.
Dengan perkiraan investasi yg akan lebih alot tahun ini, & melambatnya ekonomi global, tuntunan praktis dalam buku yg akan rilis tanggal 19 Januari ini mungkin akan berguna buat kamu.
The Third Wave, oleh Steve Case
The Third Wave, yg terbit pada tahun 1980, merupakan bagian dari trilogi yg ditulis oleh Alvin Toffler untuk menjelaskan peralihan dari zaman industrial menuju zaman informasi. Buku Steve Case yg berjudul The Third Wave: An Entrepreneurs Vision of the Future yg akan rilis bulan April, adalah bentuk pengakuan terhadap paham futurisme yg dikemukakan oleh Alvin Toffler yg telah menginspirasi Steve Case saat ia masih muda.
Steve Case merupakan seorang pionir zaman internet yg bertanggung jawab atas merger antara AOL & Time Warner menjadi raksasa media & hiburan. Menurutnya, AOL & perusahaan lainnya saat itu, mewakili gelombang internet pertama yg menghubungkan konsumen dengan internet.
Gelombang internet kedua adalah kemunculan perusahaan semacam Google & Facebook yg menguasai internet dengan menyediakan mesin pencari & media sosial. Pada gelombang internet ketiga, akan terjadi transformasi pendidikan, kesehatan, transportasi, energi, & makanan dalam beberapa tahun ke depan.
Para wirausahawan pasti akan antusias dengan pengetahuan futuristik yg dikemukakan oleh Alvin Toffler zaman digital ini.
Sprint, oleh Jake Knapp, John Zeratsky, & Braden Kowitz
Dan buku terbaru mereka yg berjudul Spirit: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days, yg akan terbit pada bulan Maret tahun ini, diyakini dapat menambah tuntunan praktis bagi para wirausahawan yg ada di mana pun.
Nama buku ini diambil dari proses lima hari bernama Sprint yg dirancang oleh Jake di Google ketika menguji sebuah ide baru, sebelum akhirnya ia pindah ke Google Ventures. Pendekatan dalam buku ini dapat membantu memecahkan masalah hingga menyediakan pendekatan step-by-step yg bisa diatasi dengan kecepatan & determinasi yg diperlukan oleh startup teknologi di zaman ini.
Pendekatan Google ini nampaknya berhasil bagi startup semacam Medium, Nest, & 23andMe. Kini, semua startup di seluruh dunia dapat mencobanya juga.
The Age of Cryptocurrency, oleh Michael J Casey & Paul Vigna
Dua jurnalis berpengalaman dari Wall Street Journal menguraikan Bitcoin dengan bahasa yg mudah dipahami dalam The Age of Cryptocurrency: How Bitcoin and the Blockchain Are Challenging the Global Economic Order.
Tren Bitcoin memang naik turun apalagi setelah diketahui mata uang ini digunakan dalam perdagangan ilegal, namun kedua penulis ini mengklaim kalau kita tak boleh abai terhadap keberadaan mata uang digital. Mata uang ini memiliki potensi untuk menghapus perantara dalam transaksi keuangan, & mampu menjadi mata uang ekonomi siber di masa yg akan datang.
The Industries of the Future, oleh Alec Ross
Dalam The Industries of the Future, yg akan diterbitkan pada bulan Februari tahun ini, Alec menunjukkan pada kita perubahan apa saja yg akan terjadi dalam sepuluh tahun ke depan.
Robotic, genomic (ilmu mengenai genetika), big data, hingga perang siber, buku ini mencoba mengaitkan semua kabar terhangat dari dunia teknologi yg mengubah kehidupan kita & bagaimana dampaknya dalam beberapa tahun ke depan.
Di dunia yg semakin penuh dengan ketidak-teraturan ini, Alec Rocs adalah salah satu dari segelintir orang yg mampu melihat titik terang dalam kekacauan tersebut & memberi kita petunjuk menuju masa depan yg lebih baik, tulis Eric Schmidt, mantan CEO Google, mengenai buku ini.
The Inevitable: Understanding the 12 Technological Forces That Will Shape Our Future, oleh Kevin Kelly
Di saat tulisan Alec Ross, yg merupakan mantan akademisi, mengupas teknologi hardcore & inovasi global, Kevin Kelly mengkaji tentang wirausahawan digital, invasi virtual reality ke rumah kita, kecerdasan buatan dalam segala hal, & ekonomi on-demand. Ia menjelaskan bagaimana interaksi kita sehari-hari dengan teknologi dapat mempengaruhi cara kita dalam bekerja & menjalani hidup.
Wired to Create, oleh Scott Barry Kaufman & Caroline Gregoire
Mari saya ajak kamu untuk berkenalan dengan buku yg baru saja rilis belum lama ini, jadi kamu bisa langsung mulai membaca buku yg menakjubkan. Menganalisa kreativitas nampak seperti istilah pertentangan, namun Wired to Create: Unraveling the Mysteries of the Creative Mind berhasil mengatasi pertentangan semacam itu.
Riset yg dilakukan oleh seorang ahli Psikologi bernama Scott Barry Kaufman di University of Pennsylvania fokus kepada pertentangan yg muncul padapikiran kreatifkesadaran & lamunan, keterbukaan & sensitivitas, serta kesendirian & kolaborasi. Buku ini ditujukan untuk membantu kamu mengatasi pertentangan & menggali sumber kreatif dalam diri.
Baca juga:5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015
Sekarang, di urutan selanjutnya, adalah buku-buku yg telah ada di rak buku saya sejak tahun lalu. Saya harap saya dapat melahap semua buku tersebut pada tahun ini. Doakan saya, ya!
Marissa Mayer and the fight to save Yahoo!, oleh Nicholas Carlson
Buku ini sebetulnya ingin saya baca tahun lalu. Marissa Mayer, yg keluar dari Google & mencoba mengembalikan kejayaan Yahoo!, mendapat banyak atensi, termasuk dari saya. Namun, seperti yg telah dikemukakan oleh artikel dari adaptasi buku milik jurnalis Nicholas Carlson yg dimuat di The New York Times, tidak semua orang dapat menjadi Steve Jobs, yg sukses mengembalikan kedigdayaan Apple.
Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the quest for a fantastic future, oleh Ashlee Vance
Saya ingin membaca buku biografi yg ditulis oleh seorang jurnalis, & Ashlee Vance merupakan penulis yg berpengalaman untuk Bloomberg Businessweeksehingga ia adalah orang yg mampu menyajikan banyak detail dalam mengisahkan seorang visioner.
The Innovators: How a group of hackers, geniuses, and geeks created the digital revolution oleh Walter Isaacson
Buku ini kembali menceritakan suatu era, namun yg berbeda kali ini Walter menceritakan kisah beberapa orang. Walter Isaacson merupakan managing editor majalah Time. Ia rajin menelurkan buku biografi yg menakjubkan.
Scaling up excellence: Getting to more without settling for less, oleh Robert I Sutton & Huggy (Hayagreeva) Rao
Dari sekilas yg saya baca, saya yakin saya bahwa saya harus lebih sering mempelajari buku ini agar saya mampu melakukan percakapan yg baik dengan VC & wirausahawan.
The hard thing about hard things: Building a business when there are no easy answers, oleh Ben Horowitz
Buku yg satu ini datang langsung dari pelaku VC. Ben Horowitz bersama Marc Andreessen Horowitz adalah dua legenda pendiri VC bernama Andreessen Horowitz di Silicon Valley.
Ia telah menuangkan pendapat & pengetahuan pribadinya mengenai ranah startup. Bagi kamu yg menghabiskan waktu seperti saya yg berusaha untuk memahami apa yg ada dalam pikiran wirausahawan, mungkin kamu akan menemukan petunjuk dalam buku ini.
Zero to one: Notes on startups, or how to build the future, oleh Peter Thiel
Para wirausahawan seringkali dihadapkan pada pilihan antara melakukan hal yg lebih baik / melakukan hal yg baru. Co-Founder PayPal, yg kini juga berprofesi sebagai seorang investor, berpendapat bahwa akan lebih baik jika kita membangun sesuatu yg baru, dengan kata lain membangun startup di bidang yg belum terjamah.
Hooked: How to build habit-forming products, oleh Nir Eyal
Buku ini telah direkomendasikan oleh banyak orang, mulai dari ekonom hingga para pengunjung Goodreads. Saya sendiri tertarik pada buku ini, & bagi para pendiri startup yg berniat menelurkan produk teknologi juga pasti akan sependapat dengan saya.
The lean startup: How todays entrepreneurs use continuous innovation to create radically successful businesses, oleh Eric Ries
Karya modern klasik ini ada di setiap rak buku di venture capital yg saya ketahui, buku ini juga ada di tempat kerja saya. Eric Ries menginisiasi gerakan lean startup untuk meningkatkan efisiensi, meminimalkan pemborosan dana, & memperkecil peluang kegagalan. Buku ini penting, khususnya bagi mereka yg baru saja keluar dari korporasi besar & ingin membangun startup.
Creativity, Inc.: Overcoming the unseen forces that stand in the way of true inspiration, oleh Ed Catmull
Namun, beri ide yg biasa terhadap sekumpulan orang yg brilian, & mereka akan memperbaikinya / bahkan memberi ide yg lebih baik.Buku ini dijamin akan membuka wawasan kamu, & penulis memiliki keahlian untuk melakukannya.
Antifragile: Things that gain from disorder, oleh Nassim Nicholas Taleb
Ini merupakan buku terbaru dari penulis Black Swan & Fooled by Randomness. Gagasan utama dalam buku ini bukan hal yg barubahwa kita tetap dapat meraih kesuksesan meski dalam kondisi yg tak mungkin.
Di India, konsep ini dikenal dengan nama jugaad. Namun Taleb, yg memiliki pandangan berbeda, membuat buku ini masuk dalam daftar & mungkin akan saya baca saat hujan turunjikalau saya sedang mencari inspirasi.
Innovation and entrepreneurship, oleh Peter F. Drucker
Sang ahli dari para ahli manajemen yg ada pernah menulis sebuah buku mengenai wirausaha pada tahun 80-an / ketika saya baru lahir. Saya penasaran berapa banyak dari idenya yg masih relevan di zaman digital ini.
Karena sekarang saya sedang menjelajah dunia startup yg baru, mungkin akan sangat berguna untuk mempelajari kembali beberapa ide lama dari beliau, & menerapkannya dalam konteks kehidupan digital & internet saat ini.
Driven to distraction at work: How to focus and be more productive, oleh Edward M Hallowell
Edward Halowell, seorang ahli ADD (attention deficit disorder), menunjukkan kepada kita bagaimana cara yg lebih baik. Buku ini adalah buku wajib buat saya, & mungkin juga bagi para wirausahawan di luar sana.
Itu dia daftar buku saya tahun ini. 24 buku yg mengagumkan mengenai dunia startup & entrepreneur untuk saya baca tahun iniitu artinya dua buku per bulan. Mampukah saya membacanya?
Dan, siapa tahu, jika Hallowell mau mengajari saya beberapa tipnya, mungkin saya akan mampu membaca lebih banyak buku. Oh iya, tulis juga rekomendasi buku yg menurut kamu paling cocok dibaca para wirausahawan di kolom komentar di bawah ini, ya.
Baca juga:10 Buku Tentang Startup & Entrepreneur yg Harus Saya Baca Tahun 2015
(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad & diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
Dikutip dari sini