Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.
If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.
Setelah aksi Vina Candrawati sukses memukau para penonton lewat keahliannya melukis pasir di kancah Indonensia Mencari Bakat, lukisan pasir mulai banyak diapresiasi masyarakat luas. Sebelumnya memang ada nama pelukis pasir dari Indonesia yang memang sudah melalang buana dengan hasil karya lukisnya yaitu Deny Darko. Pelukis pasir dari luar negeri juga ada yaitu Kseniya Simonova dan Ilana Yahav. Namun, rupanya seni lukis pasir sudah digunakan dan dikembangkan pada tahun 1940-an. Dipakai pertama kali oleh suku Najavo Amerika Serikat dalam ritual keagamaan. Lukis pasir kemudian berkembang tidak hanya sebagai ritual keagamaan namun juga kesenian. Bahkan beberapa negara juga mengembangkan seni ini menjadi ciri khas kebudayaan di sana. Negara-negara mana sajakah yang mengembangkan seni lukis pasir ini? Mari kita simak berikut ini: 1. Suku Najavo Amerika Serikat
Suku Najavo adalah suku asli bangsa Amerika dengan populasi terbesar di Amerika. Mereka mendominasi wilayah negara bagian New Mexico, Arizona, dan Utah. Sebelum era 1940-an, seni lukis suku Najavo yang yang digunakan untuk ritual penyembuhan biasanya menggunakan media tanah di dalam sebuah tempayan dan akan dihancurkan saat upacara telah selesai. Namun, setelah era 1940-an, lukisan tersebut dipermanenkan, walaupun dipamerkan secara umum namun lukisan-lukisan tersebut masih menganut adat keagamaan suku tersebut serta mencerminkan gaya hidup suku Najavo. Proses pembuatannya pasir dilukis di atas kulit hewan dan kain untuk pakaian. Pasir yang digunakan berasal dari batuan alam yang dihancurkan dan berwarna natural seperti putih atau merah bata, mereka juga menambahkan mineral untuk membuat nuansa lain di dalam lukisan.
2. Suku Tibet
Suku Tibet yang mayoritas beragama Budha mempunyai kebiasaan melukis pasir yang bermakna spiritual. Bentuk lukisan yang terkenal di suku tersebut adalah Mandala. Bentuk ini berupa lingkaran sakral dalam ajaran agama Hindu dan Budha. Konon lukisan pasir dari Tibet memiliki pola paling rumit dari pembuat lukisan pasir negara lain. Proses membuatnya cukup rumit, Mandala (lingkaran kosmogram) disusun sesuai tingkatan lingkaran dalam ajaran budha, pasir tercat berwarna-warna dan digunakan sebagai alat lukis. Proses pembuatan berhari-hari, bahkan para Biksu Budha harus belajar khusus sebelum bisa membuat pola Mandala selama tiga tahun. Namun sayangnya setelah tidak digunakan harus dihancurkan sebagai lambang ketidakkekalan kehidupan dan petuah agar tidak tergantung dengan benda-benda duniawi yang tidak abadi.
3. Belanda
Pembuatan lukisan pasir di Belanda dilakukan di atas lantai sebagai karpet. Pasir dilukis menggunakan sapu sesuai pola, biasanya pola tersebut cukup sederhana. Karpet pasir tersebut biasanya hanya digunakan ketika perhelatan acara khusus atau perayaan sesuai budaya Belanda.
4. Jepang
Pembuatan lukisan pasir di Jepan digunakan untuk ritual keagamaan Budha. Sama seperti di Tibet, pada Biksu membuat lukisan ini namun bukan berpola Mandala. Pasir yang ada di atas nampan dan sudah diwarnai sesuai kebutuhan dicampur dengan kerikil kemudian mulai dilukiskan dengan konsep alam (pegunungan, pertanian, pemandangan alam dan sebagainya).