• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

#adnanbuyungnasution Dari Masa Ke Masa

ON3

Mahasiswa
Journalist
Adnan Buyung Nasution merupakan segelintir praktisi hukum yg peduli dengan rakyat kecil. Laki-laki kelahiran Jakarta, 20 Juli 1934 adalah seorang jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta pada tahun 1957 sampai 1961. Selanjutnya, dari tahun 1962 hingga 1968 ia adalah Kepala Humas & Politik di kantor Kejaksaan Jenderal. Secara bersamaan, ia duduk di Parlemen Indonesia selama periode 1966 sampai 1968.

Seperti yg dikutip dari rimanews.com, Pada tahun 1969 ia diterima di Bar sebagai Advokat & menemukan Law Firm Adnan Buyung Nasution & Associates yg menjadi akar dari perusahaan ini. Satu tahun kemudian pada tahun 1970 ia mendirikan LBH, Bantuan Hukum pertama & Organisasi Hak Asasi Manusia di Indonesia. Dia memegang posisi Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Indonesia (KPU) pada tahun 1999, dilakukan pemilihan umum pertama setelah era reformasi. Dia juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Dewan Pertimbangan Presiden – Wantimpres) Republik Indonesia pada tahun 2007 – tahun 2009.



Sikap empati Adnan Buyung Nasution terhadap rakyat kecil, membuahkan tuduhan subversi.



Adnan Buyung Nasution merupakan segelintir praktisi hukum yg peduli dengan rakyat kecil. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yg di prakarsai Abang (Nama panggilannya), sebenarnya sudah ia lontarkan sejak rezim Soekarno. Tapi, gagasannya ditolak karena dianggap terlalu liberal. Ia malah dirumahkan hingga 1966. Alasannya, ia dituduh anti manipol.



Bersama Hariman Siregar DKK, Adnan Buyung Nasution juga ditangkap pasca peristiwa Malari 1974.



Menhankam/Pangab Jenderal Maraden Panggabean, kepada sidang pleno DPR (21 Januari 1974), melaporkan sebanyak 807 mobil & 187 sepeda motor rusak / dibakar, 144 buah gedung rusak / terbakar (termasuk pabrik Coca Cola), & 160 kilogram emas hilang dari sejumlah toko perhiasan. Dalam kerusuhan dua hari itu jatuh korban 11 orang meninggal, 177 mengalami luka berat, 120 mengalami luka ringan, & 775 orang ditangkap.

Berbagai aksi pembakaran & pengrusakan oleh massa itu sudah di luar kendali mahasiswa. Begitu sore hari ada kebakaran di Pasar Senen, saya sudah mikir pasti ada yg menunggangi aksi mahasiswa, kata Hariman Siregar.



Adnan Buyung Nasution, advokat senior, menceritakan penggalan kisah hidupnya di masa Soekarno & Soeharto. Dalam buku Pergulatan Tiada Henti, Dirumahkan Soekarno, Dipecat Soeharto (Aksara Karunia, 2004), Buyung bercerita pernah menemui Presiden Soeharto untuk menyampaikan gagasan tentang pemberantasan korupsi. Buyung ditemani Harjono Tjitrosoebeno, Erie Sudewo, Fuad Hassan, & Reen Moeliono. Soeharto didampingi lima orang jenderal.



Buyung menyerahkan dokumen tertulis, lalu menjelaskan maksud mereka. Intinya, Buyung & kawan-kawan ingin Orde Baru dibersihkan dari praktek korupsi, meminta Soeharto menyeret petinggi militer yg diduga korupsi ke pengadilan.

Seret jenderal-jenderal yg korup itu ke pengadilan! Mendengar perkataan Buyung, Soeharto langsung pergi meninggal tetamunya, & tak kembali lagi. Pertemuan berakhir. Sorenya muncul berita koran yg judulnya jelas: kalau bukan Buyung sudah saya tempeleng. Informasi koran & juga informasi lain mengatakan Soeharto marah betul kepada saya, kata Buyung seperti tertuang dalam halaman 191 buku Pergulatan Tiada Henti.



Bagi pembela, kepentingan klien adalah yg paling utama. Setidaknya demikian yg sering kita saksikan dalam TalkShow Indonesia La wyers Club – dengan segala tingkah polah para lawyers nan parlente itu. Saya masih ingat, bagaimana advokat “papan atas” seumpama Otto Cornelis Kaligis, Hotma Sitompul, Hotman Paris Hutapea, Indra Shahnun Lubis, Junivers Girsang, Assegaf, Tommy Sihotang, & lain-lain, dengan lantang mengatakan, “KITA MEMBELA UNTUK KEPENTINGAN KLIEN, BOHONG BILA ADA ADVOKAT YANG MEMBELA BUKAN UNTUK KEPENTINGAN KLIEN MEREKA”.



Dan, dari ARSIP yg didapatkan (penggalan Majalah TEMPO, tanggal 23 April 1977), Advokat papan atas lainnya – ADNAN BUYUNG NASUTION – (baik pada masa sekarang & masa itu), dengan lantang mengatakan, “Saya tidak mau diperbudak Klien”. Ketika seorang tokoh nasional masa itu terlibat Korupsi, Buyung diminta menjadi pembela. Dalam proses selanjutnya, ketika si tokoh yg terlibat korupsi ini meminta agar Buyung mencari celah untuk meringankan hukuman seringan-ringannya, Buyung berkata, “Saya bukan budak klien. Saya kembalikan uangnya, saya buang berkasnya & saya suruh ia mencari pembela lain”. Dan ini dipublish di Majalah Tempo, lebih kurang 35 tahun yg lalu. Buyung sebenarnya telah memberikan batasan, siapa & untuk apa pembela itu hadir.



Ketua tim pengacara terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum, Adnan Buyung Nasution, memprotes Komisi Pemberantasan Korupsi yg menghukum kliennya karena melayangkan surat protes kepada Kepala Rumah Tahanan lembaga antirasuah itu.



Buyung pun ingin KPK dibubarkan saja bila tak segera membenahi perlakuan terhadap para tahanannya. “Saya kira cara KPK ini mesti diperbaiki. Kalau terus begini, bubarkan saja KPK,” kata Buyung di kantor KPK, Jakarta, Rabu, 26 November 2014. Namun, dia menyadari banyak masyarakat yg mendukung KPK.

Paling tidak, kata Buyung, pemerintahan Joko Widodo membentuk dewan / badan pengawas KPK. “KPK bukan malaikat, jangan lupa. Mereka manusia juga, bisa salah,” ujarnya. Protes Buyung itu merespons sanksi KPK terhadap Anas yg tak boleh menerima kunjungan dari keluarga selama sebulan.



Dibawah ini (Foto Arsip) Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda (APG) Adnan Buyung Nasution memberikan keterangan pers seputar rencana mogok pilot Garuda Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2011).



Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia karena sakit ginjal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Rabu (23/9/2015) sekitar pukul 10.15 WIB.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten #adnanbuyungnasution Dari Masa Ke Masa diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. #adnanbuyungnasution Dari Masa Ke Masa.
 
Top