Akui 'Ngenes' Lihat Keadaan Negara saat Ini, Lieus Sungkharisma: Pemerintah Harus Tanggung Jawab merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Aktivis Sosial Kemasyarakatan, Lieus Sungkharisma, mengakui bahwa melihat keadaan saat ini dia memang menyayangkan & merasa 'ngenes'.
"Ngenes gitu, kenapa kok dapat-dapat begini," mengatakan Lieus Sungkharisma, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube CyberTV Indonesia pada Senin, 5 April 2021.
Dia menyebut bahwa semua ini diawali dari kembalinya mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, pada 10 November lalu.
Dihinggakannya, saat itu masyarakat antusias menjemput Habib Rizieq & benar Menteri Koordinator Politik Hukum & Keamanan yg memperbolehkan.
Lieus mengatakan kalau memang tidak diperbolehkan maka dia tidak akan datang ke bandara.
"Tapi kemarin jaksanya marah-marah dia begitu Habib Rizieq. Kenapa saya menyebut Habib Rizieq? Ini kan dimulai dari Habib Rizieq pulang, kejadian semua. Sepertinya kok jadi menegangkan," ujarnya.
Dia melanjutkan, kembali seorang ulama atau tokoh harus disambut bahagia, yg selama tiga setengah tahun terlantar di negeri orang tanpa ada alasan jelas sebab & musababnya.
"Ini menurut saya jahat, pemerintah harus tanggung jawab. Pada saat pulang dijemput meriah," ucap Lieus.
Dia mengungkapkan bahwa cuma melihat satu pejabat yaitu Gubernur Jawa Barat, yg menyebut Menkopolhukam juga salah.
Menurutnya, rakyat harus memiliki keberanian dalam menyatakan pendapat mereka.
"Kalau negara ini memang mau Indonesia maju, kaya Mbak Neno tadi bilang ajak kumpul bicara apa maunya," tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakan olehnya bahwa pernyataan dari Habib Rizieq semestinya mendapat fasilitas negara.
Karena selain dengan adanya revolusi mental, maka revolusi akhlak juga diizinkan.
"Difasilitasi, didanai, tugas keliling coba. Memang akhlak kita yg mau bilang bagus, saya juga ngeri korupsi makin gila," ujarnya.
Dia menambahkan, walaupun para pelaku itu ditangkap tetapi yg memilih mereka sebagai menteri adalah Presiden.
Sebab itu, dikatakannya, opsi dari Presiden tersebut salah. Dia menilai harus ada perubahan terkait itu.
"Perubahan ini tidak dapat presiden sendirian, nggak dapat cuma partai doang, semua tokoh harus dilibatkan. Saya nggak lihat ada orang yg mau merusak Indonesia, tujuannya mau menciptakan Indonesia makmur, sejahtera, adil." ujar Lieus Sungkharisma.(bekasi.pikiran-rakyat.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Aktivis Sosial Kemasyarakatan, Lieus Sungkharisma, mengakui bahwa melihat keadaan saat ini dia memang menyayangkan & merasa 'ngenes'.
"Ngenes gitu, kenapa kok dapat-dapat begini," mengatakan Lieus Sungkharisma, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube CyberTV Indonesia pada Senin, 5 April 2021.
Dia menyebut bahwa semua ini diawali dari kembalinya mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, pada 10 November lalu.
Dihinggakannya, saat itu masyarakat antusias menjemput Habib Rizieq & benar Menteri Koordinator Politik Hukum & Keamanan yg memperbolehkan.
Lieus mengatakan kalau memang tidak diperbolehkan maka dia tidak akan datang ke bandara.
"Tapi kemarin jaksanya marah-marah dia begitu Habib Rizieq. Kenapa saya menyebut Habib Rizieq? Ini kan dimulai dari Habib Rizieq pulang, kejadian semua. Sepertinya kok jadi menegangkan," ujarnya.
Dia melanjutkan, kembali seorang ulama atau tokoh harus disambut bahagia, yg selama tiga setengah tahun terlantar di negeri orang tanpa ada alasan jelas sebab & musababnya.
"Ini menurut saya jahat, pemerintah harus tanggung jawab. Pada saat pulang dijemput meriah," ucap Lieus.
Dia mengungkapkan bahwa cuma melihat satu pejabat yaitu Gubernur Jawa Barat, yg menyebut Menkopolhukam juga salah.
Menurutnya, rakyat harus memiliki keberanian dalam menyatakan pendapat mereka.
"Kalau negara ini memang mau Indonesia maju, kaya Mbak Neno tadi bilang ajak kumpul bicara apa maunya," tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakan olehnya bahwa pernyataan dari Habib Rizieq semestinya mendapat fasilitas negara.
Karena selain dengan adanya revolusi mental, maka revolusi akhlak juga diizinkan.
"Difasilitasi, didanai, tugas keliling coba. Memang akhlak kita yg mau bilang bagus, saya juga ngeri korupsi makin gila," ujarnya.
Dia menambahkan, walaupun para pelaku itu ditangkap tetapi yg memilih mereka sebagai menteri adalah Presiden.
Sebab itu, dikatakannya, opsi dari Presiden tersebut salah. Dia menilai harus ada perubahan terkait itu.
"Perubahan ini tidak dapat presiden sendirian, nggak dapat cuma partai doang, semua tokoh harus dilibatkan. Saya nggak lihat ada orang yg mau merusak Indonesia, tujuannya mau menciptakan Indonesia makmur, sejahtera, adil." ujar Lieus Sungkharisma.(bekasi.pikiran-rakyat.com)
NB: Semua berita ini diambil dari internet