Program anti virus palsu banyak bermunculan pada mobile app store. Menurut hasil temuan Laboratorium Kaspersky baru-baru ini menemukan setidaknya dua program anti virus imitasi dari perusahaan tersebut. Program anti virus imitasi tersebut terdapat pada dua app store resmi untuk perangkat ponsel yang berbeda.
Program anti virus palsu pertama ditemukan pada Windows Phone Store. Serangan terhadap pengguna Windows Phone Store sedikit tidak lazim, karena biasanya penyerang menyasar pengguna Android melalui app store Google Play yang memiliki pengguna yang lebih banyak. Nama program anti virus palsu tersebut Kaspersky Mobile. Menurut pihak Kaspersky Lab tidak ada produk dengan nama tersebut yang dirilis oleh perusahaan anti virus tersebut.
Fakta menarik dari anti virus palsu tersebut adalah anti virus palsu ini adalah berbayar, jadi untuk mendapatkan anti virus palsu ini, kita harus mengeluarkan biaya. Motif yang digunakan oleh pelaku untuk mendapatkan uang adalah dengan meminta pembayaran kepada korban untuk menghapus malware yang diduga telah terdeteksi pada ponsel pintar pengguna.
Program anti virus kedua yang meniru produk Kaspersky ditemukan pada app store Google Play. Produk anti virus palsu tersebut dinamakan Kaspersky Anti-Virus 2014, seperti produk anti virus Kaspersky palsu yang muncul di Windows Phone Store, pihak Kaspersky menyatakan bahwa tidak pernah merilis produk dengan nama tersebut.
Kasus anti virus palsu untuk ponsel pintar dimulai dengan munculnya program Virus Shield di Google Play Store. Sekarang kita melihat bagaimana penipuan yang sukses dengan memunculkan banyak tiruan. Para penipu menghasilkan uang dengan cepat dari pengguna yang lalai dengan menjual puluhan aplikasi palsu, meniru desain, tetapi tidak memiliki fungsi yang sama dengan yang asli kata Analis Malware Senior Kaspersky Lab, Roman Unuchek.
Anti virus palsu adalah salah satu contoh bagaimana para penipu memanfaatkan kelalaian pengguna ponsel pintar. Kemungkinan besar selain anti virus akan bermunculan program-program palsu lainnya. Hal ini sangat mungkin bahwa semakin banyak aplikasi palsu yang akan bermunculan sambung Roman.
Program anti virus palsu pertama ditemukan pada Windows Phone Store. Serangan terhadap pengguna Windows Phone Store sedikit tidak lazim, karena biasanya penyerang menyasar pengguna Android melalui app store Google Play yang memiliki pengguna yang lebih banyak. Nama program anti virus palsu tersebut Kaspersky Mobile. Menurut pihak Kaspersky Lab tidak ada produk dengan nama tersebut yang dirilis oleh perusahaan anti virus tersebut.
Fakta menarik dari anti virus palsu tersebut adalah anti virus palsu ini adalah berbayar, jadi untuk mendapatkan anti virus palsu ini, kita harus mengeluarkan biaya. Motif yang digunakan oleh pelaku untuk mendapatkan uang adalah dengan meminta pembayaran kepada korban untuk menghapus malware yang diduga telah terdeteksi pada ponsel pintar pengguna.
Program anti virus kedua yang meniru produk Kaspersky ditemukan pada app store Google Play. Produk anti virus palsu tersebut dinamakan Kaspersky Anti-Virus 2014, seperti produk anti virus Kaspersky palsu yang muncul di Windows Phone Store, pihak Kaspersky menyatakan bahwa tidak pernah merilis produk dengan nama tersebut.
Kasus anti virus palsu untuk ponsel pintar dimulai dengan munculnya program Virus Shield di Google Play Store. Sekarang kita melihat bagaimana penipuan yang sukses dengan memunculkan banyak tiruan. Para penipu menghasilkan uang dengan cepat dari pengguna yang lalai dengan menjual puluhan aplikasi palsu, meniru desain, tetapi tidak memiliki fungsi yang sama dengan yang asli kata Analis Malware Senior Kaspersky Lab, Roman Unuchek.
Anti virus palsu adalah salah satu contoh bagaimana para penipu memanfaatkan kelalaian pengguna ponsel pintar. Kemungkinan besar selain anti virus akan bermunculan program-program palsu lainnya. Hal ini sangat mungkin bahwa semakin banyak aplikasi palsu yang akan bermunculan sambung Roman.