• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Cara membangun budaya startup yang baik

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Apa yg menentukan sebuah budaya startup yg bagus? Apakah harus mengikuti startup di Silicon Valley — tempat lahirnya inovasi, jam kerja fleksibel, libur yg tidak dibatasi, & kelebihan lain yg sepertinya tidak mungkin ada?

Berkat menghasilkan perusahaan seperti Google, Facebook, & LinkedIn, budaya Silicon Valley selalu dijadikan acuan oleh banyak founder di seluruh dunia. Tapi apakah budaya itu harus ditiru di Asia, meskipun budaya masyarakatnya beda?

Saat Founders Night setelah hari pertama Tech in Asia Tokyo 2015, Khailee Ng (Managing Partner 500 Startups), Ray Chan (Founder & CEO 9Gag), & beberapa startup terpilih dari Bootstrap Alley berkumpul di Hive Shibuya. Acara ini menghasilkan beberapa insight mengenai cara membangun budaya perusahaan yg baik — & kali ini kami akan menjabarkan beberapa hal penting dari sesi tersebut.
Apakah budaya Silicon Valley cocok untuk Asia?
Khailee memulai dengan menceritakan pertemuannya dengan seorang founder yg jarang memuji rekan timnya. Terinspirasi setelah bertemu dengan startup Silicon Valley, ia memutuskan untuk mengubah pendekatannya demi hasil yg lebih baik, & mulai lebih sering memuji & mengapresiasi rekan timnya. Meskipun menghasilkan reaksi positif, ada efek yg tidak disangka: enam pegawainya meminta kenaikan gaji.

Ray menambahkan dengan membahas bagaimana memperkenalkan kebijakan libur yg tidak terbatas di perusahaannya ternyata ditentang keras. Setelah dicari tahu, beberapa pegawai mengaku bahwa mereka tidak ingin mendapat tanggung jawab tambahan yg muncul bersama dengan jadwal kerja yg lebih mandiri.

Tapi, Ray tetap menggunakan kebijakan tersebut, yg hingga saat ini masih berlaku di 9Gag.

Hikmahnya adalah, kedua founder setuju bahwa sebagus apapun kebijakan yg dibuat & maksud di baliknya, orang lain tidak akan selalu melihatnya dalam sudut pandang yg sama. Nasihat keduanya kepada para founder: intinya bukan mengikuti kebijakan yg terlihat bagus di tempat lain, tapi membuat keputusan yg menurutmu paling cocok untuk perusahaanmu.
Mengelola tim
Mengelola sebuah tim bukanlah sesuatu yg siap dihadapi oleh founder teknologi. Tapi bagaimanapun, ini adalah sesuatu yg harus dihadapi. Kepercayaan adalah elemen terpenting dalam mengelola tim, & Khailee mengamati bagaimana Barat & Asia menjunjung nilai yg berbeda di aspek ini. Startup Barat menjunjung pendekatan praduga tak bersalah, sedangkan startup Asia cenderung mengambil pendekatan yg sebaliknya.

Tahu cara komunikasi yg efektif juga penting, & gaya manajemen / pengelolaan harus disesuaikan dengan siapa orang yg kamu hadapi.
Merekrut & membuat anggota tim betah
Membangun perusahaan itu sama dengan membangun sebuah agama, tukas Ray. Ia yakin bahwa tim sebuah startup harus terdiri dari orang yg mengemban misi & arah yg sama dengan perusahaan. Founder 9Gag ini menjelaskan bahwa ia harus melepaskan 40 persen anggota timnya dalam waktu sebulan. Ketika kamu membiarkan orang yg tidak cocok, kamu akan merusak anggota tim lain yg cocok dengan perusahaan, tambahnya. Hasilnya terbukti — meskipun punya anggota tim yg lebih sedikit, metrik mereka malah naik.
Bersenang-senang sambil menyelesaikan tugas
Keduanya tidak percaya dengan work-life balance. Mereka melihat istilah itu sebagai sebuah integrasi, bukan entitas yg terpisah.

Bersenang-senanglah sambil menyelesaikan tugas adalah mantra yg mereka anut di 500 Startups — mereka bahkan punya hashtag sendiri untuk itu: #hfgst (have fun, get shit done). Meskipun kontra-intuitif, Khailee menjelaskan bahwa jika timnya tidak bersenang-senang, pekerjaan mereka juga tidak akan berkesinambungan.

Banyak orang yg mengira bahwa bekerja di 9Gag itu sangat menyenangkan. Mereka mengira bahwa mereka bisa melihat gambar-gambar lucu seharian. Hasil akhirnya memang benar begitu — tapi sebelumnya, kamu harus menyelesaikan tugas-tugasmu, Ray menambahkan. Ini ibarat persiapan berjam-jam yg dilakukan pelawak untuk penampilan lima menitnya.
Membuka jalan sendiri
Keduanya mengakhiri sesi satu setengah jam mereka dengan satu nasihat ke semua founder: cari jalanmu sendiri.

Meskipun mereka tidak seberpengalaman / sesukses orang-orang yg lebih senior, Khailee mengatakan bahwa founder adalah orang yg paling tahu perusahaannya sendiri, & bekerja paling keras untuk perusahaannya dibandingkan orang lain. Hal terbaik yg bisa dilakukan adalah mencari tahu apa yg bekerja dengan baik, terus memperbaiki proses yg ada, & bertanggung jawab atas semua keputusan.

Ray merangkumnya dengan singkat. Bahkan nasihat terbaikpun bisa jadi omong kosong. Cukup temukan jalanmu sendiri.



Founders Night berakhir dengan sesi foto & networking, kemudian dilanjutkan dengan Night Crawl di Club Camelot sebagai penutupan. Kalau penasaran, kamu bisa melihat foto-foto Tech in Asia Tokyo kedua kami.

Baca juga: Cara Mendapatkan Pengguna Awal secara Cepat dengan Biaya Minim

(Diterjemahkan oleh Yasser Paragian & diedit oleh Lina Noviandari)

Dikutip dari sini
 
Top