Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Data Kartu Kredit Mandarin Oriental Hotel Diretas
Salah satu gerai hotel terbesar di Bangkok, Thailand yaitu Mandarin Oriental Hotel mengaku telah diretas. Berdasarkan keterangan yg diperoleh oleh pihak hotel, penjahat siber berhasil mengumpulkan banya data kartu kredit milik pelanggan mereka. Keterangan tersebut semakin diperkuat dengan temuan Brian Krebs yg menjadi delegasi pihak bank untuk melakukan forensik digital pada sistem jaringan komputer Mandarin Oriental Hotel. Temuan mengejutkan dari para praktisi keamanan yg terjun dalam peristiwa itu menyatakan bahwa penyerang telah menyimpan sebuah malware berbahaya yg tidak bisa dideteksi oleh anti-virus manapun. Tim praktisi keamanan pun membeberkan kenyataan yg mencengangkan bahwa serangan itu telah terjadi sejak Desember tahun lalu.
Serangan terhadap Mandarin Oriental Hotel tersebut menjadi bencana sistemik yg diakibatkan oleh gelombang serangan siber. Krebs dalam pernyataannya menyatakan bahwa walaupun Mandarin Oriental Hotel mengaku sudah patuh terhadap aturan PCI-DSS, belum tentu juga mereka sudah mengimplementasikan sistem keamanan yg baik. Serangan siber terhadap Mandarin Oriental Hotel adalah sebuah bukti bahwa semua industri yg ada saat ini tidak aman, kata Krebs. Malware yg digunakan oleh penyerang tersebut lazim digunakan untuk meretas data kartu kredit di point of sales. Hingga saat ini, belum ada temuan resmi dari mana serangan itu berasal. Apakah dari restoran, gerai suvenir or front desk hotel?
Terpaparnya informasi rahasia berupa data kartu kredit yg dialami oleh Mandarin Oriental Hotel harus menjadi sebuah pemicu untuk organisasi ASEAN bahu membahu membangun keamanan siber di Asia Tenggara. Pada tahun 2015 ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan diberlakukan. Salah satu aspek pendukung majunya MEA adalah mengimplementasikan ICT Master Plan 2015. Salah satu poin penting ICT Master Plan 2015 adalah memberlakukan sharing information dalam keamanan siber di antara negara-negara anggota. Tanpa a&ya kerja sama itu, MEA akan menjadi target empuk bagi para penjahat siber.
Harry Riyanto, Corporate IT Manager di Samali Hotel & Resort mengatakan bahwa keamanan informasi di industri perhotelan memegang peranan krusial. Seperti industri perbankan, industri perhotelan berbasis pada trust masyarakat, kata Harry. Menurutnya, sebuah hotel harus bisa menjaga informasi sensitif semaksimal mungkin. Terkait dengan kerahasiaan konsumen, Harry menuturkan bahwa informasi dari konsumen sebaiknya hanya boleh diakses oleh sedikit orang saja. Cara membatasinya adalah hanya jajaran top management yg boleh mengakses informasi tersebut, tutur Harry.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenData Kartu Kredit Mandarin Oriental Hotel Diretas diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Salah satu gerai hotel terbesar di Bangkok, Thailand yaitu Mandarin Oriental Hotel mengaku telah diretas. Berdasarkan keterangan yg diperoleh oleh pihak hotel, penjahat siber berhasil mengumpulkan banya data kartu kredit milik pelanggan mereka. Keterangan tersebut semakin diperkuat dengan temuan Brian Krebs yg menjadi delegasi pihak bank untuk melakukan forensik digital pada sistem jaringan komputer Mandarin Oriental Hotel. Temuan mengejutkan dari para praktisi keamanan yg terjun dalam peristiwa itu menyatakan bahwa penyerang telah menyimpan sebuah malware berbahaya yg tidak bisa dideteksi oleh anti-virus manapun. Tim praktisi keamanan pun membeberkan kenyataan yg mencengangkan bahwa serangan itu telah terjadi sejak Desember tahun lalu.
Serangan terhadap Mandarin Oriental Hotel tersebut menjadi bencana sistemik yg diakibatkan oleh gelombang serangan siber. Krebs dalam pernyataannya menyatakan bahwa walaupun Mandarin Oriental Hotel mengaku sudah patuh terhadap aturan PCI-DSS, belum tentu juga mereka sudah mengimplementasikan sistem keamanan yg baik. Serangan siber terhadap Mandarin Oriental Hotel adalah sebuah bukti bahwa semua industri yg ada saat ini tidak aman, kata Krebs. Malware yg digunakan oleh penyerang tersebut lazim digunakan untuk meretas data kartu kredit di point of sales. Hingga saat ini, belum ada temuan resmi dari mana serangan itu berasal. Apakah dari restoran, gerai suvenir or front desk hotel?
Terpaparnya informasi rahasia berupa data kartu kredit yg dialami oleh Mandarin Oriental Hotel harus menjadi sebuah pemicu untuk organisasi ASEAN bahu membahu membangun keamanan siber di Asia Tenggara. Pada tahun 2015 ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan diberlakukan. Salah satu aspek pendukung majunya MEA adalah mengimplementasikan ICT Master Plan 2015. Salah satu poin penting ICT Master Plan 2015 adalah memberlakukan sharing information dalam keamanan siber di antara negara-negara anggota. Tanpa a&ya kerja sama itu, MEA akan menjadi target empuk bagi para penjahat siber.
Harry Riyanto, Corporate IT Manager di Samali Hotel & Resort mengatakan bahwa keamanan informasi di industri perhotelan memegang peranan krusial. Seperti industri perbankan, industri perhotelan berbasis pada trust masyarakat, kata Harry. Menurutnya, sebuah hotel harus bisa menjaga informasi sensitif semaksimal mungkin. Terkait dengan kerahasiaan konsumen, Harry menuturkan bahwa informasi dari konsumen sebaiknya hanya boleh diakses oleh sedikit orang saja. Cara membatasinya adalah hanya jajaran top management yg boleh mengakses informasi tersebut, tutur Harry.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenData Kartu Kredit Mandarin Oriental Hotel Diretas diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber