Demokrat Nyinyir Soal Mas Nadiem Duduki Mendikbudristek: Nggak Sia-Sia Ketemu Si Emak… merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Mendikbudristek), di Istana Negara, Rabu (28/4) kemarin.
Diketahui juga, Presiden Jokowi turut melantik Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Investasi. Keputusan tentang pengangkatan Nadiem sebagai menteri tertuang dalam Keptusan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Pembentukan & Pengupahan Kementerian serta Pengangkatan Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Sementara itu, Deputi Balitbang Demokrat, Yan Harahap ikut bereaksi terkait penunjukan Mantan Bos Go-jek tersebut.
Menurut dia, keputusan mempertahankan Nadiem tak lepas dari pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beberapa hari sebelum pelantikan.
“Gak sia-sia lah dia ketemu si Emak,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, menurut Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, juga mengatakan amannya posisi Nadiem tersebut sebagai efek dari pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Nah, kita terkejut tentunya pada saat Nadiem Makarim, yg seorang profesional, mengerjakan langkah politik berjumpa Megawati Soekarnoputri. Memang akhirnya berimbas posisi kondusif sebagai Mendikbud-Ristek,” mengatakan Hendri Satrio kepada wartawan, Rabu (28/4).
Diketahui sebelumnya, pertemuan Megawati dengan Nadiem terlihat dari postingan dirinya dalam akun Instagramnya @nadiemmakarim, Selasa (20/4).
“Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar & Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,” tulis keterangan dalam foto tersebut.
Terkait itu, Megawati pun mengungkapkan isi pertemuan dengan Nadiem yg berlangsung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa (20/4/) kemarin.
Ia menjelaskan pertemuan keduanya membahas isu mata pelajaran Pancasila & Bahasa Indonesia tidak dimasukan dalam Standar Pendidikan Nasional.
Megawati mengaku khawatir generasi muda akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.(kataberita.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Mendikbudristek), di Istana Negara, Rabu (28/4) kemarin.
Diketahui juga, Presiden Jokowi turut melantik Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Investasi. Keputusan tentang pengangkatan Nadiem sebagai menteri tertuang dalam Keptusan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Pembentukan & Pengupahan Kementerian serta Pengangkatan Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Sementara itu, Deputi Balitbang Demokrat, Yan Harahap ikut bereaksi terkait penunjukan Mantan Bos Go-jek tersebut.
Menurut dia, keputusan mempertahankan Nadiem tak lepas dari pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beberapa hari sebelum pelantikan.
“Gak sia-sia lah dia ketemu si Emak,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, menurut Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, juga mengatakan amannya posisi Nadiem tersebut sebagai efek dari pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Nah, kita terkejut tentunya pada saat Nadiem Makarim, yg seorang profesional, mengerjakan langkah politik berjumpa Megawati Soekarnoputri. Memang akhirnya berimbas posisi kondusif sebagai Mendikbud-Ristek,” mengatakan Hendri Satrio kepada wartawan, Rabu (28/4).
Diketahui sebelumnya, pertemuan Megawati dengan Nadiem terlihat dari postingan dirinya dalam akun Instagramnya @nadiemmakarim, Selasa (20/4).
“Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar & Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,” tulis keterangan dalam foto tersebut.
Terkait itu, Megawati pun mengungkapkan isi pertemuan dengan Nadiem yg berlangsung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa (20/4/) kemarin.
Ia menjelaskan pertemuan keduanya membahas isu mata pelajaran Pancasila & Bahasa Indonesia tidak dimasukan dalam Standar Pendidikan Nasional.
Megawati mengaku khawatir generasi muda akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.(kataberita.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet