Denny Siregar: Munarman Panik & Terpojok, Pemodalnya Sudah Menjauh merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Penggiat media sosial, Denny Siregar mengaku baru menyaksikan video tayangan Mata Najwa yg mewawancarai Munarman, eks pentolan Front Pembela Islam.
Menurut Denny, aksi Munarman yg emosi dalam video tersebut menunjukkan bahwa pria itu sudah panik & kini terpojok.
“Saya baru aja nonton video mata najwa yamg dibagikan teman di grup WA..Video itu potongan wawancara Najwa Shihab dengan Munarman, pentolan FPI yg sedang dalam sorotan karena hadir dalam pembaiatan ISIS tahun 2015 di Makassar. Di mata najwa itu, Munarman terlihat emosi karena merasa dijebak,” ungkap Denny.
Dia mengungkapkan, Munarman ngeles total dengan mengungkapkan, bahwa kehadirannya dalam acara ‘baiat ISIS’ di Makassar itu justru untuk berbicara tentang counter terorism di depan hadirin.
“Padahal dari judul acara di Makassar itu ‘Menegakkan Syariah Daulah Islamiyah’ sudah jelas itu acara dengan maksud tujuan apa,” ungkapnya.
Di acara di Makassar tersebut, menurut dia, Munarman cuma salah satu dari 3 pembicara. Yang dua lagi adalah Fauzan al anshari & M Basri.
“Fauzan al anshari adalah ketua bidang di Majelis Mujahidin pimpinan Abu Bakar Baasyir. Udah jelas dong, tujuan acara itu apa ? Karena Abu Bakar Baasyir sendiri sudah berbaiat ke ISIS. Fauzan sendiri gak lama sesudah acara itu meninggal karena sakit.
Yang kedua adalah M Basri. Basri adalah napi nusakambangan yg ditangkap Densus 88 karena terlibat jaringan teroris & otak percobaan pembunuhan Gubernur Sulsel tahun 2012. Basri juga akhirnya meninggal di ruang tahanan high risk, karena gagal jantung,” ungkap dia.
Menurut dia, jadi hal jenaka karena di saat dua pembicara lain sudah teridentifikasi sebagai teroris, Munarman malah mengaku tidak tahu acara itu.
“Bohong lu gampang ketahuan, Man..” terangnya.
Denny pun menilai Munarman saat ini sedang panik. Munarman menurut dia, saat ini sedang terpojok & sedang sibuk cari pembelaan.
“Bahkan kabarnya dia terus kontak para elit politik yg dulu jadi bohir (penyandang dana) FPI untuk cari perlindungan. Tapi mereka semua menghindar, cuci tangan. Buat mereka, Munarman harus dijauhi. Nomer hapenya pun di blok, karena takut dikait2kan dengan terorisme.
Munarman sendirian. Para anggota FPI yg dulu berbaiat di Makassar, sudah pada ditangkap Densus 88 & bernyanyi tentang hadirnya Munarman.
Itulah kenapa Munarman bersedia hadir di acara Mata Najwa. Munarman harap membentuk opini publik bahwa “dia tidak bersalah” lewat acara itu. “Daripada nanti disuruh klarifikasi di kantor polisi gada yg nonton, mending disini..” begitu pikirnya.
Sayang banget. Ternyata jalannya acara tidak sesuai yg diharapkan. Karena paranoid terus dikuntit polisi dari siang ampe dini hari, Munarman akhirnya meledak. Emosinya tidak terkontrol.
Dia sebenarnya pengen nangis disana, curhat tentang apa yg terjadi sekaligus mencari simpati. Tapi yg ada malah orang melihatnya semakin benci,” tulisnya lagi.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Penggiat media sosial, Denny Siregar mengaku baru menyaksikan video tayangan Mata Najwa yg mewawancarai Munarman, eks pentolan Front Pembela Islam.
Menurut Denny, aksi Munarman yg emosi dalam video tersebut menunjukkan bahwa pria itu sudah panik & kini terpojok.
“Saya baru aja nonton video mata najwa yamg dibagikan teman di grup WA..Video itu potongan wawancara Najwa Shihab dengan Munarman, pentolan FPI yg sedang dalam sorotan karena hadir dalam pembaiatan ISIS tahun 2015 di Makassar. Di mata najwa itu, Munarman terlihat emosi karena merasa dijebak,” ungkap Denny.
Dia mengungkapkan, Munarman ngeles total dengan mengungkapkan, bahwa kehadirannya dalam acara ‘baiat ISIS’ di Makassar itu justru untuk berbicara tentang counter terorism di depan hadirin.
“Padahal dari judul acara di Makassar itu ‘Menegakkan Syariah Daulah Islamiyah’ sudah jelas itu acara dengan maksud tujuan apa,” ungkapnya.
Di acara di Makassar tersebut, menurut dia, Munarman cuma salah satu dari 3 pembicara. Yang dua lagi adalah Fauzan al anshari & M Basri.
“Fauzan al anshari adalah ketua bidang di Majelis Mujahidin pimpinan Abu Bakar Baasyir. Udah jelas dong, tujuan acara itu apa ? Karena Abu Bakar Baasyir sendiri sudah berbaiat ke ISIS. Fauzan sendiri gak lama sesudah acara itu meninggal karena sakit.
Yang kedua adalah M Basri. Basri adalah napi nusakambangan yg ditangkap Densus 88 karena terlibat jaringan teroris & otak percobaan pembunuhan Gubernur Sulsel tahun 2012. Basri juga akhirnya meninggal di ruang tahanan high risk, karena gagal jantung,” ungkap dia.
Menurut dia, jadi hal jenaka karena di saat dua pembicara lain sudah teridentifikasi sebagai teroris, Munarman malah mengaku tidak tahu acara itu.
“Bohong lu gampang ketahuan, Man..” terangnya.
Denny pun menilai Munarman saat ini sedang panik. Munarman menurut dia, saat ini sedang terpojok & sedang sibuk cari pembelaan.
“Bahkan kabarnya dia terus kontak para elit politik yg dulu jadi bohir (penyandang dana) FPI untuk cari perlindungan. Tapi mereka semua menghindar, cuci tangan. Buat mereka, Munarman harus dijauhi. Nomer hapenya pun di blok, karena takut dikait2kan dengan terorisme.
Munarman sendirian. Para anggota FPI yg dulu berbaiat di Makassar, sudah pada ditangkap Densus 88 & bernyanyi tentang hadirnya Munarman.
Itulah kenapa Munarman bersedia hadir di acara Mata Najwa. Munarman harap membentuk opini publik bahwa “dia tidak bersalah” lewat acara itu. “Daripada nanti disuruh klarifikasi di kantor polisi gada yg nonton, mending disini..” begitu pikirnya.
Sayang banget. Ternyata jalannya acara tidak sesuai yg diharapkan. Karena paranoid terus dikuntit polisi dari siang ampe dini hari, Munarman akhirnya meledak. Emosinya tidak terkontrol.
Dia sebenarnya pengen nangis disana, curhat tentang apa yg terjadi sekaligus mencari simpati. Tapi yg ada malah orang melihatnya semakin benci,” tulisnya lagi.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet