Leicester City sukses memastikan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini, delapan bulan setelah memulai kampanye dengan target awal hanya bertahan di kasta tertinggi usai semusim sebelumnya berjuang lolos dari jurang degradasi.
Keberhasilan pasukan Claudio Ranieri tersebut menjadi kisah luar biasa yang terjadi dalam dunia olahraga, membuktikan bahwa impian untuk dapat meraih hal-hal besar bukanlah lagi suatu ambisi yang tak mungkin mustahil terwujud.
Perjalanan impresif The Foxes hingga bisa menyabet titel juara musim ini jelas bukan suatu kebetulan semata, namun disertai dengan perjuangan keras. Buktinya, mereka hanya tiga kali kalah dalam total 30 laga sejauh ini, sekaligus mampu mencatatkan kemenangan terbanyak dibandingkan klub-klub lainnya.
Setidaknya ada lima momen krusial yang mampu mereka lewati dengan sempurna dalam kampanye Liga Primer kali ini yang mengiringi langkah mereka menuju tahta juara:
Usai menorehkan awalan yang luar biasa musim ini, kemenangan Leicester di markas Newcastle pada 21 November lalu membawa mereka naik ke puncak klasemen untuk kali pertama dan menjadi langkah awal kesuksesan.
Jamie Vardy membuka keunggulan The Foxes, dengan torehan gol ke-10 miliknya secara beruntun, catatan yang menyamai rekor gol beruntun terbanyak di Liga Primer milik Ruud van Nistelrooy. Di babak kedua, Leonardo Ulloa dan Shinji Okazaki melengkapi kemenangan Leicester.
Laga tersebut juga menjadi penanda tepat setahun perjuangan Leicester yang berjuang lolos dari zona degradasi dengan menghuni dasar klasemen musim 2014/15.
Chelsea yang kala itu masih dibesut Jose Mourinho bertandang ke King Power Stadium pada 14 Desember dengan was-was akibat awalan yang buruk mereka torehkan musim ini.
Kekhawatiran The Blues terbukti saat Jamie Vardy dan Riyad Mahrez bergantian membobol gawang mereka yang hanya mampu dibalas oleh Loic Remy di akhir babak kedua. Kemenangan tersebut membuat Mourinho harus meninggalkan jabatannya beberapa hari kemudian.
Sementara bagi Leicester, pencapaian gemilang yang mereka bukukan atas juara bertahan mulai membuat mereka diperhitungkan lebih dalam perburuan gelar musim ini.
Selepas ditahan imbang Bournemouth tanpa gol sepekan sebelumnya, kemenangan di White Hart Lane pada 13 Januari akan sangat penting bagi Leicester, yang tak mampu menang dalam tiga laga terakhir agar tetap bisa bertahan di papan atas.
Bermain di kandang sendiri, Tottenham tampil jauh lebih dominan ketimbang Leicester. Namun sebuah gol Robert Huth pada menit ke-83 cukup untuk membawa Leicester mencuri poin penuh dalam lawatan mereka ke London Utara tersebut.
Laga itu juga merupakan persaingan awal kedua tim yang kemudian saling berjuang untuk bisa meraih trofi Liga Primer musim ini sebelum akhirnya dimenangkan oleh pasukan The Foxes.
Kedua tim hanya berjarak tiga angka sebelum pertandingan dimulai pada 6 Februari lalu, dengan Leicester saat itu berada di puncak dan tengah dikejar City. Kemenangan bagi kedua tim akan sangat krusial dalam perjalanan menuju tangga juara.
Dengan performa gagah berani, Leicester sukses membungkam publik Etihad di awal laga melalui gol Robert Huth, yang kemudian mencetak gol keduanya di babak kedua dan ditambah aksi Riyad Mahrez untuk membawa timnya secara mengejutkan unggul 3-0.
Sergio Aguero sempat menipiskan ketertinggalan di akhir laga, namun tak mampu menghindarkan City dari kekalahan. Leicester pun mulai unggul lima angka atas Tottenham serta enam angka atas City berkat kemenangan tersebut.
Dengan musim ini yang semakin mendekati akhir, haram bagi Leicester untuk kembali terpeleset usai sepekan sebelumnya secara kontrovesial ditahan imbang 2-2 oleh West Ham United. Menjamu Swansea pada 24 April lalu, mereka diwajibkan menang untuk menjaga kans juara tetap terbuka lebar.
Meski tampil tanpa Jamie Vardy yang harus menjalani sanksi larangan bertanding, Leicester justru sukses membukukan kemenangan terbesar mereka musim ini usai menghajar klub asal Wales itu empat gol tanpa balas lewat aksi Leonardo Ulloa dengan sepasang golnya, serta Riyad Mahrez dan Marc Albrighton.
Kemenanan itu menjadi kian berarti ketika pesaing terdekat, Tottenham ditahan imbang 2-2 oleh West Bromwich Albion, membuat jalan Leicester menuju mahkota juara kian lebar. Kepastian juara kemudian didapat saat Leicester bermain imbang 1-1 lawan Manchester United dan Spurs ditahan 2-2 oleh Chelsea, membuat keunggulan tujuh poin mereka di puncak tak bisa lagi terkejar dengan musim ini menyisakan dua laga.
Bagi pengguna news app Goal dapat menyimak cuplikan pertandingan Liga Primer Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis di sini.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Deretan Momen Krusial Yang Mengiringi Langkah Juara Leicester City
Keberhasilan pasukan Claudio Ranieri tersebut menjadi kisah luar biasa yang terjadi dalam dunia olahraga, membuktikan bahwa impian untuk dapat meraih hal-hal besar bukanlah lagi suatu ambisi yang tak mungkin mustahil terwujud.
Perjalanan impresif The Foxes hingga bisa menyabet titel juara musim ini jelas bukan suatu kebetulan semata, namun disertai dengan perjuangan keras. Buktinya, mereka hanya tiga kali kalah dalam total 30 laga sejauh ini, sekaligus mampu mencatatkan kemenangan terbanyak dibandingkan klub-klub lainnya.
Setidaknya ada lima momen krusial yang mampu mereka lewati dengan sempurna dalam kampanye Liga Primer kali ini yang mengiringi langkah mereka menuju tahta juara:
SIMAK JUGA
We Are The Champions! Fans Leicester City Berpesta
Reaksi Twitter Saat Leicester City Pastikan Juara Liga Primer Inggris
GALERI: Leicester City & Tim-Tim Unggulan Di Liga Champions 2016/17
We Are The Champions! Fans Leicester City Berpesta
Reaksi Twitter Saat Leicester City Pastikan Juara Liga Primer Inggris
GALERI: Leicester City & Tim-Tim Unggulan Di Liga Champions 2016/17
Newcastle United 0-3 Leicester City
Usai menorehkan awalan yang luar biasa musim ini, kemenangan Leicester di markas Newcastle pada 21 November lalu membawa mereka naik ke puncak klasemen untuk kali pertama dan menjadi langkah awal kesuksesan.
Jamie Vardy membuka keunggulan The Foxes, dengan torehan gol ke-10 miliknya secara beruntun, catatan yang menyamai rekor gol beruntun terbanyak di Liga Primer milik Ruud van Nistelrooy. Di babak kedua, Leonardo Ulloa dan Shinji Okazaki melengkapi kemenangan Leicester.
Laga tersebut juga menjadi penanda tepat setahun perjuangan Leicester yang berjuang lolos dari zona degradasi dengan menghuni dasar klasemen musim 2014/15.
Leicester City 2-1 Chelsea
Chelsea yang kala itu masih dibesut Jose Mourinho bertandang ke King Power Stadium pada 14 Desember dengan was-was akibat awalan yang buruk mereka torehkan musim ini.
Kekhawatiran The Blues terbukti saat Jamie Vardy dan Riyad Mahrez bergantian membobol gawang mereka yang hanya mampu dibalas oleh Loic Remy di akhir babak kedua. Kemenangan tersebut membuat Mourinho harus meninggalkan jabatannya beberapa hari kemudian.
Sementara bagi Leicester, pencapaian gemilang yang mereka bukukan atas juara bertahan mulai membuat mereka diperhitungkan lebih dalam perburuan gelar musim ini.
Tottenham Hotspur 0-1 Leicester City
Selepas ditahan imbang Bournemouth tanpa gol sepekan sebelumnya, kemenangan di White Hart Lane pada 13 Januari akan sangat penting bagi Leicester, yang tak mampu menang dalam tiga laga terakhir agar tetap bisa bertahan di papan atas.
Bermain di kandang sendiri, Tottenham tampil jauh lebih dominan ketimbang Leicester. Namun sebuah gol Robert Huth pada menit ke-83 cukup untuk membawa Leicester mencuri poin penuh dalam lawatan mereka ke London Utara tersebut.
Laga itu juga merupakan persaingan awal kedua tim yang kemudian saling berjuang untuk bisa meraih trofi Liga Primer musim ini sebelum akhirnya dimenangkan oleh pasukan The Foxes.
Manchester City 1-3 Leicester City
Kedua tim hanya berjarak tiga angka sebelum pertandingan dimulai pada 6 Februari lalu, dengan Leicester saat itu berada di puncak dan tengah dikejar City. Kemenangan bagi kedua tim akan sangat krusial dalam perjalanan menuju tangga juara.
Dengan performa gagah berani, Leicester sukses membungkam publik Etihad di awal laga melalui gol Robert Huth, yang kemudian mencetak gol keduanya di babak kedua dan ditambah aksi Riyad Mahrez untuk membawa timnya secara mengejutkan unggul 3-0.
Sergio Aguero sempat menipiskan ketertinggalan di akhir laga, namun tak mampu menghindarkan City dari kekalahan. Leicester pun mulai unggul lima angka atas Tottenham serta enam angka atas City berkat kemenangan tersebut.
Leicester City 4-0 Swansea City
Dengan musim ini yang semakin mendekati akhir, haram bagi Leicester untuk kembali terpeleset usai sepekan sebelumnya secara kontrovesial ditahan imbang 2-2 oleh West Ham United. Menjamu Swansea pada 24 April lalu, mereka diwajibkan menang untuk menjaga kans juara tetap terbuka lebar.
Meski tampil tanpa Jamie Vardy yang harus menjalani sanksi larangan bertanding, Leicester justru sukses membukukan kemenangan terbesar mereka musim ini usai menghajar klub asal Wales itu empat gol tanpa balas lewat aksi Leonardo Ulloa dengan sepasang golnya, serta Riyad Mahrez dan Marc Albrighton.
Kemenanan itu menjadi kian berarti ketika pesaing terdekat, Tottenham ditahan imbang 2-2 oleh West Bromwich Albion, membuat jalan Leicester menuju mahkota juara kian lebar. Kepastian juara kemudian didapat saat Leicester bermain imbang 1-1 lawan Manchester United dan Spurs ditahan 2-2 oleh Chelsea, membuat keunggulan tujuh poin mereka di puncak tak bisa lagi terkejar dengan musim ini menyisakan dua laga.
Bagi pengguna news app Goal dapat menyimak cuplikan pertandingan Liga Primer Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis di sini.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Deretan Momen Krusial Yang Mengiringi Langkah Juara Leicester City