• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

[Designertalk] Wawancara Oscar Paskaruniawan dari Gameloft

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Setelah dua minggu lalu kita semua memperoleh berbagai macam ilmu tentang desain game dari Fandry Indrayadi yg merupakan pengarah kreatif di MINTSPHERE, maka minggu ini kita kedatangan tamu baru yg hendak berbagi ilmu tentang desain game.

Orang yg bersedia untuk meluangkan waktu demi berbagi pengetahuannya adalah Oscar Paskaruniawan. Oscar berprofesi sebagai studio lead game designer alias pemimpin dari seluruh desainer gameyang bekerja di Gameloft Indonesia. Kira-kira apa saja hal yg bisa Oscar ceritakan pada kita? Tanpa basa-basi lagi langsung saja kita masuk ke obrolan saya dengan Oscar.
Halo, bisa perkenalkan siapa kamu ke pembaca?


Hola, nama saya Oscar Paskaruniawan, sekarang saya adalah studio lead game designer untuk Gameloft Studio 2 (JO2) Yogyakarta. Hobi saya main Dota sampai bodoh, install & uninstall game di Play Store, cari-cari giveaway game, cari diskon di Steam, & mengobrol sama banyak orang hahaha. Kalau yg hobi musiman sekarang lagi senang belajar bikin low poly scene dengan Blender.
Bisa cerita bagaimana kamu bisa memiliki profesimu yg sekarang ini?
Sebenarnya dulu saya ingin jadi programmer game, tapi karena kurang banyak riset, saya masuk ke Teknik Informatika yg di kampus saya itu tidak ada penjurusan ke arah video game sama sekali ataupun multimedia. Kebanyakan diarahkan menjadi system analyst untuk aplikasi bisnis besar seperti bank, medis, & sebagainya.

Ditambah lagi saya malas sekali otodidak sendiri saat itu & gaung developer game lokal juga tidak sekuat sekarang (atau mungkin sayanya saja yg kurang gaul hahaha). Alhasil, saya sempat sebentar melupakan mimpi saya untuk masuk ke dunia game.
Contoh hasil hobi berkarya low-poly

Di tahun 2006, saya sempat membuat startup software house dengan teman, & sudah punya satu produk tentang digital signage. Tapi ternyata, membuat startup itu tidak semudah yg saya bayangkan. Banyak hal yg baru saya ketahui setelah di lapangan. Dari situ saya sadar keinginan mempunyai produk sendiri tidak sama dengan keinginan mempunyai startup itu sendiri.

Setelah itu, sekitar tahun 2009 saya sempat terlunta-lunta di Yogyakarta karena saya sok idealis tidak mau keluar dari Yogyakarta. Hal ini semakin diperparah dengan fakta bahwa kebanyakan lowongan kerja sebagai programmer lebih banyak di Jakarta.

Jadi, apapun kerjaannya selama menghasilkan & tidak harus bikin saya keluar dari Yogyakarta, pasti saya lakoni. Mulai dari happening art, team leader SPG, sampai jadi sales bank pun sudah pernah saya lakoni. Hahaha.
Klik gambar untuk memperbesar

Sekitar tahun 2010, Gameloft masuk ke Indonesia. Saya pikir ini salah satu jalan untuk saya kembali mengejar impian saya masuk ke industri game. Pertama saya melamar jadi programmer & seperti yg sudah diduga, saya gagal. Hahaha.

Dengan hanya modal pengalaman saya menjadi system analyst & sedikit analisa yg saya ingat saat bermain banyak game, akhirnya saya nekat melamar kembali tapi sebagai desainer game. Setelah melalui tes yg cukup lama (dulu tesnya desainer game di Gameloft berlangsung selama tujuh hari), akhirnya saya diterima & bisa masuk ke dunia game.

Dari situlah perjalanan saya sebagai desainer game dimulai.
Game apa aja yg pernah (atau sedang) kamu kerjakan?Klik gambar untuk memperbesar

Kalau di Gameloft:
  • 2011: Diamond Twister 2, Wordcrafter, Wheres Waldo Now?
  • 2012: Wonder Zoo, Batman Dark Knight Rises, Assassins Creed III
  • 2013: Gangstar City, Dragon Mania
  • 2014 sekarang : Banyak, tapi saya lebih ke manajemen proyek & berbagai hal yg meliputinya.

Kalau di luar Gameloft:

Sekarang saya sedang meneruskan GoGaple untuk Facebook & Android. Bisa dibilang masih tahap beta. Lumayan buat tambah-tambah uang beli game di Steam. Hahaha. Untuk versi Facebook sendiri sudah bisa dimainkan tapi masih tahap pengembangan & butuh banyak caci maki (baca: feedback). Selain itu ada beberapa game yg bisa dibilang lagi stuck, frozen, abandoned, & lain sebagainya.
Apa saja yg kamu kerjakan sebagai lead game designer di tempatmu?
Sehari-harinya saya melayani teman-teman desainer game dalam menyelesaikan semua proyek yg sedang digarap oleh JO2 studio (studio kedua Gameloft di Yogyakarta). Bantuan yg saya berikan lebih ke arah supervisi & mengkoordinir workflow antara desainer game dengan desainer game yg lainnya ataupun dengan departemen lain.

Terkadang saya juga yg memvalidasi semua hal yg berhubungan dengan desain game sebelum semua materi dikirim ke headquarter (HQ) kami di Perancis.
Kantor Gameloft Indonesia dalam wujud low-poly buatan Oscar

Karena perubahan & kecepatan kerja yg sangat cepat di Gameloft, saya juga harus membantu teman-teman desainer game dalam persiapan menghadapi perubahan tersebut. Misalnya ketika kami beranjak dari porting Java ke Creation, / dari Java ke Android. Tentunya ada banyak perubahan-perubahan yg harus dipersiapkan, mulai dari tool untuk bekerja, alur kerja, & lain-lain. Biasanya, saya selalu dibantu pelatih desainer game untuk hal ini.

Selain itu saya bertanggung jawab dengan alokasi anggota untuk semua proyek yg ada di Gameloft. Dan pastinya harus sekuat tenaga mencari bagaimana caranya semua desainer game di tempat saya bahagia selalu. Hahaha.

Singkat cerita, apa pun yg terjadi di departemen desainer game, saya yg pertama kali dikejar. :p
Menurut kamu hal paling penting apa yg harus ada dalam sebuah game?
Beberapa hal yg menurut saya paling penting di dalam sebuah game antara lain adalah:
Goal (tujuan)
Goal dari sebuah game itu harus jelas. Player harus tahu apa yg mau mereka capai sebagai goal mereka.
Rules (aturan)

Semua aturan / mekanisme dari setiap hal yg ada di dalam sebuah game harus jelas. Contohnya, bagaimana player memainkan game? Bagaimana untuk menang? Bagaimana kalahnya? Bagaimana menyerang? Bagaimana bertahan? Dan lain sebagainya.
Advancement atau Challenge (tantangan)
Daftar misi dalam game Wonder Zoo

Game harus bisa memberikan tempat / cara untuk player berkembang secara lebih lanjut. Contohnya seperti Training Mission, kemudian melawan AI, kemudian melawan player lain di multiplayer, & masih banyak lagi contoh lainnya.
Menurut kamu hal apa sih yg paling penting dalam mendesain sebuah game?
Checklist awal yg nantinya akan menjadi dasar saat mengambil keputusan tentang desain game tersebut.
Goal
Interaksi semacam apa yg kita harapkan dari pemain? Pesan / cerita apa yg mau kita sampaikan kepada pemain? Perasaan apa yg kita harapkan dari pemain?
Target Audience
Siapa yg akan memainkan game kita? Hal ini bisa dibagi dari usia, gender, region, ataupun tipe gamer.

Kapan pemain akan memainkan game kita? Selagi menunggu, selagi banyak waktu senggang, / mereka perlu meluangkan waktu untuk bermain?

Di mana & bagaimana pemain akan bermain? Apakah mobile, console, / tabletop? Single / multiplayer?

Semakin luas target audience, berarti semakin tinggi juga kemungkinan untuk mendapatkan profit. Akan tetapi, perlu diingat saat kita menentukan audience yg lebih luas, berarti kita harus bisa membuat sesuatu yg bisa diterima oleh orang banyak.
Loop Gameplay
Berhubungan dengan goal yg sudah kita bahas di atas. Kita harus bisa mendesain sebuah loop yg dapat digunakan oleh pemain sebagai tool untuk mencapai tujuan mereka. Contoh sederhana dari sebuah game tower defense:


Platform
Dengan menentukan platform apa yg akan kita jadikan target, kita akan mudah menentukan skema kontrol, limitasi, bagaimana pemain akan berinteraksi, & sebagainya.

Kenapa penting & berhubungan dengan desain game? Karena setiap pemain dari masing-masing platform mempunyai behavior yg berbeda-beda. Ha itu akan menentukan keputusan desain seperti apa yg mau kita buat.



Contohnya seperti peletakan in-game ads (iklan) pada gambar di samping. Posisi in-game ads di kotak merah tersebut tidak akan efektif & maksimal untuk pemain yg menggunakan iPhone. Kenapa? Karena tombol untuk menutup aplikasi di iPhone itu letaknya di tengah & ads akan lebih banyak dilewatkan dibanding Android yg mempunyai letak tombol menutup di kanan bawah.

Dan tentunya kita juga tidak mau dapat rating jelek di App Store akibat banyak user yg mengalami crash hanya karena saat game dibuat developer menggunakan perangkat yg di atas rata-rata kemampuannya. Hal ini bisa membuat developer lupa akan adanya limitasi & ternyata kebanyakan yg mencoba game mereka hanya menggunakan perangkat menengah ke bawah.
Punya tip & trik desain game khusus yg jadi favorit kamu / jadi senjata andalan?Motivation
Pertama adalah motivasi. Sebenarnya ini lebih ke ilmu psikologi, tapi sangat bisa diterapkan dalam mendesain sebuah game. Konsepnya di sini adalah manusia tidak akan pernah termotivasi untuk mencapai level yg lebih tinggi kalau semua kebutuhan dasarnya belum terpenuhi.



Contohnya kalau manusia masih kelaparan, dia tidak akan terlalu perduli tentang kestabilan / keamanan hidupnya, yg penting bisa makan. Atau kalo mereka belum merasa stabil kehidupannya, mereka akan takut untuk berfikir menjalin rumah tangga, & masih banyak contoh lainnya.

Jika kita mengaplikasikannya ke dalam game, kita ambil contoh saja di gamereal-time strategy. Jika pemain belum bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti koin, kayu, besi, & lain-lain, mereka tidak akan tertarik membuat sebuah tower untuk bertahan.

Tetapi, saat mereka sudah punya cukup materi, pemain akan berpikiran untuk membuat sebuah tower untuk keamanan markas mereka. Begitu seterusnya sampai mereka dapat memenuhi semua kebutuhan di masing-masing level & akhirnya mereka butuh self-actualization seperti mencapai peringkat atas di leaderboard, turnamen, & sebagainya.
Fail Faster


Sama seperti yg dibilang Fandry di edisi Designertalk sebelumnya & juga diterangkan di salah satu episode Extra Credit yg bisa kamu tonton di atas.

Tidak ada game yg bagus saat pertama kali dibuat, & tanpa mengetahui semua kekurangan dari game yg akan kita buat & bisa menerima kenyataan buruk tersebut, kita tidak akan pernah bisa mengeluarkan hasil yg maksimal. Lagi pula gagal di awal lebih baik daripada gagal di akhir, karena akan berpengaruh besar dengan biaya produksi & waktu.
Ada desainer game (atau tokoh di industri game) favorit?
Saya biasanya lebih suka ke desain dari game itu sendiri tanpa peduli ke si pembuatnya, hahaha. Soalnya saya cukup takut kalau mengidolakan seseorang, nantinya semua referensi saya malah mengacu ke idola saya tadi, & saya takut jadi terkotak-kotak karena hal tersebut. Tapi kalau nama-nama yg benar-benar membuat saya terkesan antara lain adalah:
  • IceFrog (Dota)
  • Hironobu Sakaguchi (Final Fantasy, Chrono Trigger, Terra Battle)
  • Goichi Suda alias Suda51 (Killer is Dead, No More Heroes, Killer7)
Punya saran untuk teman-teman di luar sana yg ingin menggeluti industri game, terutama sebagai desainer?
Tidak ada pengetahuan yg tidak berguna & tidak ada seorang pun yg tak berguna untuk diajak berbicara.

Sebagai desainer game kita harus mempunyai pengetahuan yg luas. Itu kenapa saya suka mengobrol dengan banyak orang, karena seringnya dari obrolan yg ringan saya dapat banyak ide / pengetahuan yg terkadang bisa diaplikasikan ke dalam game.
Karya Oscar lainnya

Sebagai contoh misalnya, kalau kita terlalu memilih untuk tidak belajar tentang sejarah Perang Salib misalnya. Kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah game tentang Perang Salib itu sendiri. Atau kalau kita tidak suka berbicara dengan mahasiswa yg suka demo, mungkin suatu hari kalau kita ingin membuat sebuah game tentang demo (seperti Riot Games), maka kita akan kesulitan untuk membuatnya.

You don’t need anyone permission to make games. You don’t have to wait for “an assignment” to learn something. Go learn something now.

Dan yg terakhir, mulailah bermain game sebagai desainer. Tidak hanya bermain game sebagai gamer yg mungkin lebih cenderung berpikir bagaimana menyelesaikan sebuah game, tapi mulailah melatih menganalisa sebuah game. “Kenapa saya merasa senang memainkan game ini?”, “kenapa saya tidak suka?”, “kenapa saya mau mengeluarkan uang untuk game ini”, & lain sebagainya.

Demikian obrolan saya dengan Oscar dari Gameloft. Semoga saja apa yg ada di atas bisa membantu kamu semua yg berprofesi sebagai developer game / bisa memotivasi kamu yg ingin menjadi seorang desainer game. Minggu depan saya akan kembali lagi dengan segmen Artistalk, & baru dua minggu lagi saya membahas tentang desain game dengan orang yg berbeda. Sampai jumpa.

Dikutip dari sini
 
Top