Dicap Kafir Gara-gara Datangi Gereja, Jawaban Gus Miftah Makjleb merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Gus Miftah jadi heboh di media sosial karena menghadiri acara peresmian renovasi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara pada 30 April 2021.
Tidak cuma hadir, dia juga memberi orasi di dalam gereja tersebut, yg videonya kemudian viral.
Sejumlah pihak mencap Gus Miftah sudah kafir karena menghadiri acara gereja. Kiyai bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu pun memberi tanggapan lewat video yg beredar.
Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Yogyakarta tersebut menjelaskan, bahwa dirinya hadir di gereja itu untuk memenuhi undangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini, & beberapa tokoh agama. Itu atas nama undangan mereka,” ujarnya menjelaskan dalam sebuah video yg diunggahnya pada Senin, 3 Mei 2021 dikutip dari tempo.co.
Dalam peresmian GBI Amanat Agung, Miftah mengungkapkan masalah toleransi.
“Di saat saya menggenggam tasbihmu, & anda memegang salibmu. Di saat saya beribadah di Istiqlal, namun engkau ke Katedral. Di saat bioku tertulis Allah Swt, & biomu tertulis Yesus Kristus, di saat saya mengucap assalamualaikum & anda mengucap shalom, di saat saya mengeja Al-Quran & anda mengeja Alkitabmu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang saya yg menadahkan tangan & engkau yg melipatkan tangan saat berdoa. Aku, kamu, kita. Bukan Istiqlal & Katedral yg ditakdirkan berdiri berhadapan dengan disparitas namun tetap harmonis. Andai saja mereka memiliki nyawa, apa tidak mungkin mereka saling mensayangi & menghormati antara satu dengan yg lainnya,” katanya dalam orasi itu.
Sahabat Deddy Corbuzier itu menampik kehadirannya untuk beribadah. Ia menegaskan kehadirannya di sana semata memenuhi undangan panitia & memberikan orasi kebangsaan. Gara-gara orasi itu, Miftah dihujat netizen dengan mengatakan, “Miftah sesat,” “Miftah kafir,” “Syahadatnya batal,” & lain sebagainya. Atas hujatan itu, Gus Miftah mengaku bersyukur.
“Saya cuma berpikir, orang seperti saya yg dikasih Allah untuk membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat jadi mualaf cuma gara-gara video itu saya dikatakan kafir. Luar biasa. Itu dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya mengislamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam,” ucapnya.
Di antara hujatan itu, ada netizen yg mempertanyakan pijakannya mengerjakan hal itu. Ia lalu membacakan Mausuf Al Fiqh Kuwait, yakni kitab ensiklopedia fiqih dari berbagai mazhab. “Minimal ada empat disparitas pendapat ulama tentang masuk gereja bahkan salat. Enggak perlu diterjemahkan pasti netizen yg menghujat saya lebih paham,” mengatakan Gus Miftah nyengir.
Sebenarnya, unggahan serupa juga ada di akun Instagram Anies Baswedan. Ia mengunggah foto dirinya di tengah-tengah para tokoh agama seperti Gus Miftah & Helmy Faishal Zaini.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Gus Miftah jadi heboh di media sosial karena menghadiri acara peresmian renovasi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara pada 30 April 2021.
Tidak cuma hadir, dia juga memberi orasi di dalam gereja tersebut, yg videonya kemudian viral.
Sejumlah pihak mencap Gus Miftah sudah kafir karena menghadiri acara gereja. Kiyai bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu pun memberi tanggapan lewat video yg beredar.
Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Yogyakarta tersebut menjelaskan, bahwa dirinya hadir di gereja itu untuk memenuhi undangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini, & beberapa tokoh agama. Itu atas nama undangan mereka,” ujarnya menjelaskan dalam sebuah video yg diunggahnya pada Senin, 3 Mei 2021 dikutip dari tempo.co.
Dalam peresmian GBI Amanat Agung, Miftah mengungkapkan masalah toleransi.
“Di saat saya menggenggam tasbihmu, & anda memegang salibmu. Di saat saya beribadah di Istiqlal, namun engkau ke Katedral. Di saat bioku tertulis Allah Swt, & biomu tertulis Yesus Kristus, di saat saya mengucap assalamualaikum & anda mengucap shalom, di saat saya mengeja Al-Quran & anda mengeja Alkitabmu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang saya yg menadahkan tangan & engkau yg melipatkan tangan saat berdoa. Aku, kamu, kita. Bukan Istiqlal & Katedral yg ditakdirkan berdiri berhadapan dengan disparitas namun tetap harmonis. Andai saja mereka memiliki nyawa, apa tidak mungkin mereka saling mensayangi & menghormati antara satu dengan yg lainnya,” katanya dalam orasi itu.
Sahabat Deddy Corbuzier itu menampik kehadirannya untuk beribadah. Ia menegaskan kehadirannya di sana semata memenuhi undangan panitia & memberikan orasi kebangsaan. Gara-gara orasi itu, Miftah dihujat netizen dengan mengatakan, “Miftah sesat,” “Miftah kafir,” “Syahadatnya batal,” & lain sebagainya. Atas hujatan itu, Gus Miftah mengaku bersyukur.
“Saya cuma berpikir, orang seperti saya yg dikasih Allah untuk membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat jadi mualaf cuma gara-gara video itu saya dikatakan kafir. Luar biasa. Itu dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya mengislamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam,” ucapnya.
Di antara hujatan itu, ada netizen yg mempertanyakan pijakannya mengerjakan hal itu. Ia lalu membacakan Mausuf Al Fiqh Kuwait, yakni kitab ensiklopedia fiqih dari berbagai mazhab. “Minimal ada empat disparitas pendapat ulama tentang masuk gereja bahkan salat. Enggak perlu diterjemahkan pasti netizen yg menghujat saya lebih paham,” mengatakan Gus Miftah nyengir.
Sebenarnya, unggahan serupa juga ada di akun Instagram Anies Baswedan. Ia mengunggah foto dirinya di tengah-tengah para tokoh agama seperti Gus Miftah & Helmy Faishal Zaini.(terkini.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet