Dipolisikan karena Boleh Seks Bebas Pakai Kondom, Arya Wedakarna Beri Jawaban Telak! merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Setelah dilaporkan ke Polda Bali karena dugaan penodaan agama Hindu & isu SARA, anggota DPD Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna tidak mempersoalkannya.
"Terkait laporan, nggak apa silahkan saja. Itu hak masyarakat silakan saja. Yang pasti kan sebagai pejabat politik saya memiliki hak untuk berpendapat. Baca UU MD3 2014, 2018, tentang hak anggota DPD. Jadi seorang wakil rakyat, anggota DPD tidak dapat dituntut, karena pendapatnya terkait dengan sedang bekerja atau tupoksi. Saya menanggapinya biasa-biasa saja," ucap Wedakarna ketika ditemui di kantor DPD perwakilan Bali, Jumat (30/10/2020).
Ia menanggapi terkait laporan kepada polisi, atas pernyataannya, seks bebas diperbolehkan asalkan pakai kondom, yg dia katakan mengamankan PP Nomor 87 Tahun 2014.
"Terkait seks bebas misalkan anjuran memakai kondom yg saya hinggakan di dalam pidato. Itu mengamankan PP Nomor 87/2014. Itu ada program pencegahan untuk HIV AIDS. Karena di Bali cukup marak," mengatakan dia.
Ia menyatakan, "Jadi ketika ditanyakan bagaimana cara menghindari HIV AIDS, salah satunya ya alat kontrasepsi dong. Apa lagi, karena saya tidak mau munafik. Karena saya harus berbicara dengan bahasa anak muda. Saya tidak dapat berbicara dengan bahasa pejabat. Itulah yg diminta oleh masyarakat. Jangan lupa pernyataan saya adalah tentang sering saat saya sedang bertugas di Bali."
Terkait dugaan penganiayaan yg terjadi di kantor DPD, ia juga menyerahkan penanganan persoalan itu kepada Polda Bali.
"Hal-hal berbau politik maupun itu program atau isu-isu. Kami sudah selesaikan hari ini melalui undangan terbuka. Saya harap membuktikan bahwa saya tidak lari dari tanggung jawab," mengatakan dia.
Ia mengaku siap memperbaiki diri & datang ke Nusa Penida selama satu hingga dua hari ke depan.
"Ayo kita selesaikan secara musyawarah mufakat & Pancasila," katanya.
Sebelumnya, tetua (pinisepuh) Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta, & seorang warga dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, melaporkan Wedakarna atas dugaan penodaan agama Hindu.
Didampingi pengacara pada Jumat (30/10/2020), Harta mengatakan ada dua hal yg akan dilaporkan. Pertama terkait pernyataannya yg diduga melecehkan simbol-simbol yg dipuja masyarakat Bali & kedua, pernyataannya saat pidato di SMAN 2 Tabanan yg diduga menyatakan seks bebas diperbolehkan asalkan pakai kondom. [Antara/artikelasli]
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Setelah dilaporkan ke Polda Bali karena dugaan penodaan agama Hindu & isu SARA, anggota DPD Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna tidak mempersoalkannya.
"Terkait laporan, nggak apa silahkan saja. Itu hak masyarakat silakan saja. Yang pasti kan sebagai pejabat politik saya memiliki hak untuk berpendapat. Baca UU MD3 2014, 2018, tentang hak anggota DPD. Jadi seorang wakil rakyat, anggota DPD tidak dapat dituntut, karena pendapatnya terkait dengan sedang bekerja atau tupoksi. Saya menanggapinya biasa-biasa saja," ucap Wedakarna ketika ditemui di kantor DPD perwakilan Bali, Jumat (30/10/2020).
Ia menanggapi terkait laporan kepada polisi, atas pernyataannya, seks bebas diperbolehkan asalkan pakai kondom, yg dia katakan mengamankan PP Nomor 87 Tahun 2014.
"Terkait seks bebas misalkan anjuran memakai kondom yg saya hinggakan di dalam pidato. Itu mengamankan PP Nomor 87/2014. Itu ada program pencegahan untuk HIV AIDS. Karena di Bali cukup marak," mengatakan dia.
Ia menyatakan, "Jadi ketika ditanyakan bagaimana cara menghindari HIV AIDS, salah satunya ya alat kontrasepsi dong. Apa lagi, karena saya tidak mau munafik. Karena saya harus berbicara dengan bahasa anak muda. Saya tidak dapat berbicara dengan bahasa pejabat. Itulah yg diminta oleh masyarakat. Jangan lupa pernyataan saya adalah tentang sering saat saya sedang bertugas di Bali."
Terkait dugaan penganiayaan yg terjadi di kantor DPD, ia juga menyerahkan penanganan persoalan itu kepada Polda Bali.
"Hal-hal berbau politik maupun itu program atau isu-isu. Kami sudah selesaikan hari ini melalui undangan terbuka. Saya harap membuktikan bahwa saya tidak lari dari tanggung jawab," mengatakan dia.
Ia mengaku siap memperbaiki diri & datang ke Nusa Penida selama satu hingga dua hari ke depan.
"Ayo kita selesaikan secara musyawarah mufakat & Pancasila," katanya.
Sebelumnya, tetua (pinisepuh) Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta, & seorang warga dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, melaporkan Wedakarna atas dugaan penodaan agama Hindu.
Didampingi pengacara pada Jumat (30/10/2020), Harta mengatakan ada dua hal yg akan dilaporkan. Pertama terkait pernyataannya yg diduga melecehkan simbol-simbol yg dipuja masyarakat Bali & kedua, pernyataannya saat pidato di SMAN 2 Tabanan yg diduga menyatakan seks bebas diperbolehkan asalkan pakai kondom. [Antara/artikelasli]
NB: Semua berita ini diambil dari internet