Kerentanan pada Internet Explorer versi, 6,7,8,9,10 dan 11 mendapat perhatian khusus dari Homeland Security di Amerika Serikat. Lembaga pemerintah tersebut membuat sebuah pernyataan untuk menggunakan browser lain sebelum kerentanan itu diperbaiki oleh Microsoft. Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan oleh FireEye Inc, hacker yang memanfaatkan celah kerentanan tersebut menyerang situs-situs militer AS dan instansi perbankan. Selain itu, sekitar 55 persen pengguna PC yang menggunakan browser tersebut diduga sudah terinfeksi oleh virus yang digunakan para hacker.
Kerentanan itu dikhawatirkan dapat berdampak secara sistemik sehingga Homeland Security perlu mengantisipasi agar penyebaran ancaman tersebut tidak meluas. Hingga saat ini, Microsoft masih berupaya untuk memperbaiki celah kerentanan yang masih bermasalah tersebut. Seperti yang dilansir pada pers rilisnya bahwa sistem yang sudah terinfeksi melalui celah kerentanan tersebut dapat dikontrol oleh penyerang. Kemudian penyerang dapat menginstal sebuah program, melihat dan menghapus data penting atau membuat sebuah akun baru dengan kontrol penuh terhadap sistem.
Berdasarkan berita yang dilansir dari Sunday Post menyatakan bahwa Homeland Security masih belum mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena itulah, langkah terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah menggunakan browser yang lain. FireEye Inc menyatakan bahwa hacker yang menyerang sistem komputer tersebut menamakan operasi peretasannya dengan sebutan Operation Clandestine Fox. Para penyerang biasanya memancing pengguna untuk menggunakan Adobe Flash Player untuk yang terkorupsi untuk menyerang sistem komputer. Penyerang dapat menjalankan program melalui celah dalam Internet Explorer.
FireEye Inc menyebut peristiwa ini sebagai zero day artinya pihak Microsoft tidak menyadari serangan itu sebelumnya. Firma keamanan itu pun menyatakan solusi yang sependapat dengan Homeland Security dengan memilih browser lain atau tidak menyalakan Adobe Flash Player selama menggunakan Internet Explorer. Microsoft telah berkomitmen untuk memperbaiki kerentanan tersebut. Sangat disayangkan bagi para pengguna Windows XP. Microsoft tidak akan mengeluarkan update patch untuk pengguna XP. Bagi para pengguna XP disarankan untuk memproteksi sistem keamanan komputernya secara mandiri. Brian Krebs dalam blog-nya mengatakan bahwa ini adalah zero day bagi semua XP karena kerentanannya tidak dapat diperbaiki. Sekitar seperempat penduduk dunia saat ini masih menggunakan Windows XP.