Pernah kebayang rasanya punya kekuatan untuk memanipulasi waktu? Kalo kalian penggemar film Harry Potter, pasti inget adegan dimana Hermione punya kalung bernama Time-Turner yg ngasih kemampuan untuk memutarbalikkan waktu sehingga dia bisa kembali ke masa lalu. Kayanya asik ya bisa kembali ke masa lalu buat memperbaiki kejadian yg konsekuensinya bakal berakibat buruk di masa depan. Besok jadwal ngumpulin tugas ke dosen tapi kerjaan baru kelar 20%? Atau lusa ada meeting penting di kantor tapi materi presentasi yg kudunya udah siap seminggu yg lalu belum juga beres? Tinggal putar balik waktu & wussh.. semua kerjaan bisa kita beresin tepat waktu. Dengan kekuatan memanipulasi waktu mungkin saat ini bisa aja kita menyandang status sebagai pelajar / karyawan teladan.
Life is Strange secara ngga diduga bisa memanjakan khayalan kita untuk bisa punya kemampuan memanipulasi waktu melalui kekuatan sang protagonis, Maxine Caulfield. Life is Strange Episode 1: Chrysalis jadi episode game pembuka yg menjanjikan. Video game karya Dontnod Entertainment ini mampu menyuguhkan suasana pemandangan kampus yg mempesona dengan segala kemisteriusannya akan seputar kekuatan memanipulasi waktu yg dimiliki Max.
Catatan: Life is Strange merupakan episodic game terbaru dari Square Enix. Life Is Strange: Episode 1 - Chrysalis Review ini bersifat partial impression & akan di-update begitu keseluruhan episode rilis. Terdapat minor spoiler pada aspek cerita.
STORYLINE
Life is Strange berkisah tentang kehidupan seputar sang protagonis, Maxine Caulfield yg tengah menjalani masa studinya setelah memperoleh beasiswa di Blackwell Academy, kampus tempat tinggal masa kecilnya di Arcadia Bay, Oregon. Max beruntung dapet beasiswa untuk melanjutkan studinya dalam menekuni bidang fotografi. Di tengah masa studinya, Max mengalami kejadian mengejutkan yg memicu kekuatan supranaturalnya untuk memanipulasi waktu & kembali ke masa lampau. Entah gimana caranya Max bisa belajar cara mengendalikan kekuatannya ini dengan cepat agak terkesan janggal. Rentang waktu yg bisa dimundurin Max dalam gameplay ngga terlalu jauh, tapi di beberapa adegan di luar kontrol pemain, dia bisa mundur melompati waktu cukup jauh.
Sepertinya besar efek kekuatan Max ini sangat tergantung pada seberapa genting kejadian yg memaksa Max untuk pake kekuatannya, baik untuk menolong dirinya sendiri maupun orang lain.
GAMEPLAY
Kalo kalian pernah main game seperti Heavy Rain & The Walking Dead, bisa dibilang game Life is Strange ini adalah kombinasi keduanya. Skema kontrol permainan ngga jauh-jauh dari video game buatan Quantic Dream dengan gaya grafis episodic game karya Telltale Games. Momen bagi pemain untuk menggunakan kekuatan memanipulasi Max bakal muncul pada adegan-adegan tertentu ditandai dengan munculnya notifikasi di layar monitor. Setiap pemain memanipulasi waktu, konsekuensi dari perubahan tindakan dari Max akan berpengaruh di alur cerita selanjutnya layaknya sebuah Butterfly Effect dalam game Until Dawn.
Penulis naskah game ini cukup cerdas dalam mengatur alur percabangan cerita dimana pemain bakal dihadapkan pada situasi-situasi sulit dalam mengambil keputusan. Kehidupan ngga selalu sempurna. Sepertinya itu yg coba disampaikan oleh staf Dontnod Entertainment. Mungkin memang ketika Max mundurin waktu & memilih tindakan A demi menyelamatkan nyawa orang lain, konsekuensi buruknya jatuh pada Max dimana dia bisa setiap saat kehilangan beasiswa studinya. Tapi ketika Max memilih tindakan B, dia juga berkompromi atas nyawa orang yg seharusnya bisa dia selamatkan. Pilihan apapun yg dipilih akan punya konsekuensinya di episode-episode game Life is Strange selanjutnya.
Jangan takut kalo males nonton adegan yg sama berulang-ulang tiap kali mundurin waktu. Untungnya fitur skip dialog/adegan yg biasanya ditemui di game visual novel juga ada di game ini.
GRAPHIC
Life is Strange mengambil penceritaan visual dengan gaya kartun a la komik. Pengambilan jenis visual ini berhasil menghadirkan kesejukan lingkungan kampus (Amrik) yg mungkin bagi sebagian gamer merupakan pengalaman nostalgia semasa kuliah. Pemilihan tipikal karakter yg ada dalam game ini termasuk cukup klise. Ada mahasiswa berbadan bongsor yg suka nge-bully mahasiswa lain yg dianggep cupu, ada si tukang pamer karena ortunya adalah orang dari golongan kaya-raya, ada si geek yg gadget freak, & ada mahasiswa dari keluarga terpandang yg ujung-ujungnya selalu terbelit masalah. Formula karakterisasi yg klise ini mungkin terkesan biasa, tapi dari sinilah tercipta konflik-konflik yg terjadi di sekitar kampus tempat Max belajar. Meskipun tiap area dunia Life is Strange cukup luas, tapi area yg bisa dieksplorasi sebenernya sangat terbatas. Untungnya banyak hal-hal kecil interaktif yg bisa menyita perhatian pemain untuk menghentikan waktu sesaat sambil menikmati indahnya pemandangan Arcadia Bay.
SOUND
Mainin game Life is Strange ngga jauh beda sama nonton film drama remaja interaktif. Hingar-bingar dunia kampus terasa cukup nyata dengan segala pribadi karakter yg tertuang di dalamnya. Beberapa pemilihan musik seperti musik yg jadi latar belakang adegan pembuka episode pertama Life is Strange cukup oke & tipikal dunia mahasiswa deh. Sayangnya ada satu kekurangan yg jadi poin minus Life is Strange. Dunia remaja kampus terlihat seolah-olah dibuat-buat karena pemilihan dialog dengan berbagai kosakata "slang" yg terkesan cheesy. Beberapa pemilihan & penempatan diksi gaul yg terlontar dari mulut karakter cenderung kurang tepat. Kelihatan banget dialog antar karakter jadi terkesan percakapan antara orang dewasa yg kelihatan sok muda & sok gaul. Mungkin karena memang penulis dialog dibalik game ini adalah staf orang dewasa yg kurang ngerti dengan kosakata gaul anak muda (Amrik) masa kini.
REPLAYABILITY
Dari segi cerita, udah jelas pemain bakal dibikin penasaran untuk mengeksplorasi tiap pilihan dengan konsekuensi yg berbeda & menghasilkan percabangan cerita dengan ending yg berbeda pula. Bagi gamer yg tergolong ke ras "arwah penasaran" pasti susah banget buat ngga nonton semua ending alternatif yg ada. Belum lagi ditambah collectible item yg tersebar di seluruh game yg bakal menyita waktu main gamer. Ada banyak obyek & lokasi yg harus dipotret oleh Max untuk melengkapi slot foto yg masih terkunci di buku jurnalnya. Selamat berburu!
LONGEVITY
Kalo melihat rentang waktu rilis tiap episode (yang kemungkinan tiap episode akan dirilis sebulan sekali), Life is Strange terasa lama banget buat bisa ditamatin. Belum lagi gamer harus nunggu kelima episode dirilis lengkap buat dapetin ending alternatif yg ada. Buat yg suka main episodic game episode demi episode pasti serunya berasa seperti nungguin tayangan Sherlock BBC yg nunggu satu season dimulai aja udah kerasa lama banget tayangnya. Tapi buat yg pengen langsung namatin Life is Strange dengan mainin kelima episodenya non-stop, yakinlah akan hadir versi full episodenya. Untuk saat ini, tiap episode baru dirilis dalam bentuk digital & bisa diperoleh di toko-toko game digital untuk platform PC, PS3, PS4, Xbox 360, & Xbox One. Ngga tertutup kemungkinan versiu full episode game Life is Strange juga akan hadir dalam bentuk game retail fisik. Rasanya nunggu 5 episode udah cukup banyak bakal menyita waktu para gamer buat berkelana di dunia Life is Strange.
VERDICT
Life is Strange bisa ngilangin rasa kangen dunia kampus buat kalian para gamer veteran, / mungkin jadi gambaran mungil kira-kira kaya gimana sih rasanya jadi mahasiswa di kampus Amrik. Dunia Life is Strange yg dipenuhi misteri namun tetap dengan gaya grafis komik yg menawan cukup layak untuk dikunjungi. Eksekusi Dontnod Entertainment terhadap penceritaan kisah Max dengan segala konsekuensi yg menantinya bikin kita ngga sabar buat mainin episode selanjutnya, meski cukup kagok dengan diksi gaul mahasiswa yg terkesan dibuat-buat. Apakah episode berikutnya bakal semenarik episode pertama ini? Kita tunggu aja di bulan-bulan berikutnya.
STORY: 8.0
GAMEPLAY: 7.0
GRAPHIC: 8.0
SOUND: 7.0
REPLAYABILITY: 8.0
LONGEVITY: 8.0
VERDICT SCORE: 7.5
Catatan: Review Life is Strange dimainkan di versi PS3
Sumber
cheat game online terbaru, cheat game online Life Is Strange Review, apk, android, cheat card online, cara cheat, kumpulan cheat
Life is Strange secara ngga diduga bisa memanjakan khayalan kita untuk bisa punya kemampuan memanipulasi waktu melalui kekuatan sang protagonis, Maxine Caulfield. Life is Strange Episode 1: Chrysalis jadi episode game pembuka yg menjanjikan. Video game karya Dontnod Entertainment ini mampu menyuguhkan suasana pemandangan kampus yg mempesona dengan segala kemisteriusannya akan seputar kekuatan memanipulasi waktu yg dimiliki Max.
Catatan: Life is Strange merupakan episodic game terbaru dari Square Enix. Life Is Strange: Episode 1 - Chrysalis Review ini bersifat partial impression & akan di-update begitu keseluruhan episode rilis. Terdapat minor spoiler pada aspek cerita.
STORYLINE
Life is Strange berkisah tentang kehidupan seputar sang protagonis, Maxine Caulfield yg tengah menjalani masa studinya setelah memperoleh beasiswa di Blackwell Academy, kampus tempat tinggal masa kecilnya di Arcadia Bay, Oregon. Max beruntung dapet beasiswa untuk melanjutkan studinya dalam menekuni bidang fotografi. Di tengah masa studinya, Max mengalami kejadian mengejutkan yg memicu kekuatan supranaturalnya untuk memanipulasi waktu & kembali ke masa lampau. Entah gimana caranya Max bisa belajar cara mengendalikan kekuatannya ini dengan cepat agak terkesan janggal. Rentang waktu yg bisa dimundurin Max dalam gameplay ngga terlalu jauh, tapi di beberapa adegan di luar kontrol pemain, dia bisa mundur melompati waktu cukup jauh.
Sepertinya besar efek kekuatan Max ini sangat tergantung pada seberapa genting kejadian yg memaksa Max untuk pake kekuatannya, baik untuk menolong dirinya sendiri maupun orang lain.
GAMEPLAY
Kalo kalian pernah main game seperti Heavy Rain & The Walking Dead, bisa dibilang game Life is Strange ini adalah kombinasi keduanya. Skema kontrol permainan ngga jauh-jauh dari video game buatan Quantic Dream dengan gaya grafis episodic game karya Telltale Games. Momen bagi pemain untuk menggunakan kekuatan memanipulasi Max bakal muncul pada adegan-adegan tertentu ditandai dengan munculnya notifikasi di layar monitor. Setiap pemain memanipulasi waktu, konsekuensi dari perubahan tindakan dari Max akan berpengaruh di alur cerita selanjutnya layaknya sebuah Butterfly Effect dalam game Until Dawn.
Penulis naskah game ini cukup cerdas dalam mengatur alur percabangan cerita dimana pemain bakal dihadapkan pada situasi-situasi sulit dalam mengambil keputusan. Kehidupan ngga selalu sempurna. Sepertinya itu yg coba disampaikan oleh staf Dontnod Entertainment. Mungkin memang ketika Max mundurin waktu & memilih tindakan A demi menyelamatkan nyawa orang lain, konsekuensi buruknya jatuh pada Max dimana dia bisa setiap saat kehilangan beasiswa studinya. Tapi ketika Max memilih tindakan B, dia juga berkompromi atas nyawa orang yg seharusnya bisa dia selamatkan. Pilihan apapun yg dipilih akan punya konsekuensinya di episode-episode game Life is Strange selanjutnya.
Jangan takut kalo males nonton adegan yg sama berulang-ulang tiap kali mundurin waktu. Untungnya fitur skip dialog/adegan yg biasanya ditemui di game visual novel juga ada di game ini.
GRAPHIC
Life is Strange mengambil penceritaan visual dengan gaya kartun a la komik. Pengambilan jenis visual ini berhasil menghadirkan kesejukan lingkungan kampus (Amrik) yg mungkin bagi sebagian gamer merupakan pengalaman nostalgia semasa kuliah. Pemilihan tipikal karakter yg ada dalam game ini termasuk cukup klise. Ada mahasiswa berbadan bongsor yg suka nge-bully mahasiswa lain yg dianggep cupu, ada si tukang pamer karena ortunya adalah orang dari golongan kaya-raya, ada si geek yg gadget freak, & ada mahasiswa dari keluarga terpandang yg ujung-ujungnya selalu terbelit masalah. Formula karakterisasi yg klise ini mungkin terkesan biasa, tapi dari sinilah tercipta konflik-konflik yg terjadi di sekitar kampus tempat Max belajar. Meskipun tiap area dunia Life is Strange cukup luas, tapi area yg bisa dieksplorasi sebenernya sangat terbatas. Untungnya banyak hal-hal kecil interaktif yg bisa menyita perhatian pemain untuk menghentikan waktu sesaat sambil menikmati indahnya pemandangan Arcadia Bay.
SOUND
Mainin game Life is Strange ngga jauh beda sama nonton film drama remaja interaktif. Hingar-bingar dunia kampus terasa cukup nyata dengan segala pribadi karakter yg tertuang di dalamnya. Beberapa pemilihan musik seperti musik yg jadi latar belakang adegan pembuka episode pertama Life is Strange cukup oke & tipikal dunia mahasiswa deh. Sayangnya ada satu kekurangan yg jadi poin minus Life is Strange. Dunia remaja kampus terlihat seolah-olah dibuat-buat karena pemilihan dialog dengan berbagai kosakata "slang" yg terkesan cheesy. Beberapa pemilihan & penempatan diksi gaul yg terlontar dari mulut karakter cenderung kurang tepat. Kelihatan banget dialog antar karakter jadi terkesan percakapan antara orang dewasa yg kelihatan sok muda & sok gaul. Mungkin karena memang penulis dialog dibalik game ini adalah staf orang dewasa yg kurang ngerti dengan kosakata gaul anak muda (Amrik) masa kini.
REPLAYABILITY
Dari segi cerita, udah jelas pemain bakal dibikin penasaran untuk mengeksplorasi tiap pilihan dengan konsekuensi yg berbeda & menghasilkan percabangan cerita dengan ending yg berbeda pula. Bagi gamer yg tergolong ke ras "arwah penasaran" pasti susah banget buat ngga nonton semua ending alternatif yg ada. Belum lagi ditambah collectible item yg tersebar di seluruh game yg bakal menyita waktu main gamer. Ada banyak obyek & lokasi yg harus dipotret oleh Max untuk melengkapi slot foto yg masih terkunci di buku jurnalnya. Selamat berburu!
LONGEVITY
Kalo melihat rentang waktu rilis tiap episode (yang kemungkinan tiap episode akan dirilis sebulan sekali), Life is Strange terasa lama banget buat bisa ditamatin. Belum lagi gamer harus nunggu kelima episode dirilis lengkap buat dapetin ending alternatif yg ada. Buat yg suka main episodic game episode demi episode pasti serunya berasa seperti nungguin tayangan Sherlock BBC yg nunggu satu season dimulai aja udah kerasa lama banget tayangnya. Tapi buat yg pengen langsung namatin Life is Strange dengan mainin kelima episodenya non-stop, yakinlah akan hadir versi full episodenya. Untuk saat ini, tiap episode baru dirilis dalam bentuk digital & bisa diperoleh di toko-toko game digital untuk platform PC, PS3, PS4, Xbox 360, & Xbox One. Ngga tertutup kemungkinan versiu full episode game Life is Strange juga akan hadir dalam bentuk game retail fisik. Rasanya nunggu 5 episode udah cukup banyak bakal menyita waktu para gamer buat berkelana di dunia Life is Strange.
VERDICT
Life is Strange bisa ngilangin rasa kangen dunia kampus buat kalian para gamer veteran, / mungkin jadi gambaran mungil kira-kira kaya gimana sih rasanya jadi mahasiswa di kampus Amrik. Dunia Life is Strange yg dipenuhi misteri namun tetap dengan gaya grafis komik yg menawan cukup layak untuk dikunjungi. Eksekusi Dontnod Entertainment terhadap penceritaan kisah Max dengan segala konsekuensi yg menantinya bikin kita ngga sabar buat mainin episode selanjutnya, meski cukup kagok dengan diksi gaul mahasiswa yg terkesan dibuat-buat. Apakah episode berikutnya bakal semenarik episode pertama ini? Kita tunggu aja di bulan-bulan berikutnya.
STORY: 8.0
GAMEPLAY: 7.0
GRAPHIC: 8.0
SOUND: 7.0
REPLAYABILITY: 8.0
LONGEVITY: 8.0
VERDICT SCORE: 7.5
Catatan: Review Life is Strange dimainkan di versi PS3
Sumber
cheat game online terbaru, cheat game online Life Is Strange Review, apk, android, cheat card online, cara cheat, kumpulan cheat