• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Paulo Dybala, Pangeran Baru Sang Kekasih Italia

Bola

SBOBET
Journalist
Juventus sukses melanjutkan tren kemenangannya di Serie A Italia musim ini, menjadi tiga partai beruntun. Minggu (22/11) dini hari WIB, jadi tanda kegemilangan tersebut dengan memenangi partai sulit menghadapi AC Milan, lewat keunggulan tipis 1-0.

Hasil tersebut mengangkat tim asuhan Massimiliano Allegri mendaki papan atas klasemen sementara, dengan kini duduk di posisi enam lewat koleksi 21 poin dari 13 giornata. I Bianconeri terpaut sembilan poin dari FC Internazionale, sang capolista. Dengan Serie A menyisakan 25 giornata lagi, maka ambisi untuk mempertahankan gelar scudetto kelima beruntun tentu masih realistis.

Satu sosok yang patut jadi perhatian dalam kebangkitan Juve sekaligus jadi pahlawan kemenangan atas Milan, layak kita sematkan pada Paulo Dybala. Bomber seharga €40 juta itu mencetak tiga gol dari empat laga terakhir La Vecchia Signora di Serie A, sekaligus jadi top skor sementara klub di semua ajang lewat koleksi tujuh gol.

Perlahan namun pasti Dybala semakin menyatu dengan tim dan mampu menunjukkan kepantasannya dibanderol mahal. Inkonsistensi performa yang jadi penyakitnya selama ini juga mulai lenyap, sehingga pemain berusia 22 tahun itu segera siap memimpin Juve wujudkan ambisi raih scudetto kelima beruntun.


*Statistik kontra AC Milan

Turun dengan formasi mengejutkan, 4-3-1-2, Dybala diduetkan bersama Mario Mandzukic di lini depan dengan sokongan Hernanes sebagai trequartista. Kombinasi ketiganya di lini depan berjalan cukup rumit, seiring rapatnya pertahanan Milan di sepanjang paruh pertama.

Pada babak kedua, cedera yang dialami Hernanes bak keuntungan bagi Dybala. Allegri memutuskan untuk mengganti pemain Brasil tersebut dengan Leonardo Bonucci, yang berposisi sebagai bek tengah. Otomatis Juve mengubah formasi menjadi 3-5-2.

Hanya mengandalkan sepasang sosok di lini depan, Dybala justru bisa mengeksplorasi pergerakannya jadi lebih luas. Sentuhan bolanya meningkat dan ia jadi punya ruang untuk melepaskan tembakan. Sesuatu yang yang tak bisa dilakukannya sebelum turun minum.

Puncaknya terjadi di menit ke-65. Berawal dari pergerakan Alex Sandro di sisi kanan pertahanan I Rossonerri yang diakhirnya dengan umpan setengah lambung, Dybala secara mengejutkan datang dari belakang untuk menyambut bola di kotak penalti lawan. Mengontrol bola dengan dadanya sejenak, tembakan super kencang kemudian dilepaskan untuk menjebol jala Gianluigi Donnarumma, yang tampil fantastis sepanjang laga.

Kedudukan berubah 1-0 dan bertahan hingga pertandingan usai. Juve meraih kemenangan krusial, dengan Dybala sebagai pahlawannya.



Nakhoda Juve, Allegri, harus diakui punya peranan besar dalam peningkatan performa Dybala. Juru taktik berusia 47 tahun itu cerdas, dengan membendung sang pemain untuk tak besar kepala. Caranya, dengan tak mengeksploitasi kualitas sang pemain yang memang belum matang.

Meski nyaris tak pernah mengecewakan kala dipercaya tampil, Allegri secara mengejutkan doyan menyimpan Dybala di bangku cadangan. Tengok saja, dari total 17 pertandingan yang sudah dilakoni Juve musim ini, pemain internasional Argentina tersebut memang selalu tampil. Namun, ia delapan kali turun dari bangku cadangan dan hanya empat kali bermain penuh 90 menit.

Kebijakan itu menuai kontroversi, tapi Allegri mampu menguasai emosinya ketika publik dan media mengritik habis dirinya. Termasuk ketika presiden Palermo, Maurizio Zamparini, menyebutnya sebagai idiot. Namun, pelatih kelahiran Livorno itu melakukannya bukan tanpa alasan, ia punya tujuan positif bagi perkembangan sang pemain.

"Ini adalah Juventus, bukan Palermo. Tekanan di sini luar biasa, apalagi bagi bocah 22 tahun seperti Dybala yang dihargai begitu mahal. Saya tahu Dybala punya kesulitan mengontrol emosinya, sehingga performanya jadi tak stabil. Biarkan dia berkembang dengan alami, saya tak ingin mengeksploitasinya, yang justru akan merusak masa depannya. Lagipula dia tetap pernyerang Juve dengan menit bermain terbanyak bukan?" ujar Allegri, menanggapi kontroversi yang ada.



Dybala buat publik J Stadium berikan standing ovation​

Pernyataan Allegri itu akhirnya memberi bukti dalam beberapa waktu terakhir, dan standing ovation publik Juventus Stadium melawan tim sekelas Milan kemarin jadi penegasnya. Perlahan namun pasti, Dybala mulai menjelma jadi pangeran La Fidanzata d'Italia dan siap mempertahankan kejayaan serta kebesaran Tim Hitam Putih.

"Saya selalu yakin dengan kualitasnya. Wajar saja bila dia perlu waktu untuk beradaptasi. Dybala terus tumbuh, dia memiliki kemampuan yang vital, bermain dengan sangat baik di posisinya. Dia juga bekerja keras dan pada saatnya, dia akan menjadi striker pendukung yang hebat," sanjung Allegri pasca laga kontra Milan

Namun, pemain lulusan akademi Instituto tersebut tak lantas besar kepala dengan menegaskan bahwa yang terbaik darinya belumlah muncul.

"Meninggalkan lapangan diiringi tepuk tangan meriah dari fans adalah satu hal yang tak terlupakan. Saya senang dengan apa yang saya lakukan dan selalu ada kompetisi untuk perebutan posisi, tetapi semua orang membantu saya untuk beradaptasi. Saya tahu saya masih bisa lebih baik lagi," tutur pemain berjuluk La Joya (Permata) tersebut.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Paulo Dybala, Pangeran Baru Sang Kekasih Italia
 
Top