Pejabat BRI di Cileungsi Diciduk Polisi, Tipu Nasabah dengan Program Fiktif merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Seorang pejabat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cileungsi, Kabupaten Bogor berinisial AM, diciduk pihak kepolisian karena merugikan nasabah hingga Rp2 miliar dengan menawarkan program fiktif.
Peristiwa tersebut berawal ketika AM menawari korban, SS salah satu nasabah BRI, untuk menanamkan modal sebesar Rp1 miliar, dengan iming-iming keuntungan Rp40 juta dalam kurun satu tahun.
"Jadi pelaku ini kemudian meminta buku tabungan & ATM korban dengan dalih untuk kepentingan pencairan profit yg sudah dijanjikan tadi," mengatakan Kapolres Bogor AKBP, Harun dalam keterangan persnya, Senin (20/4/2021).
Namun, lanjut Harun, pelaku justru memberikan profit Rp40 juta sesuai yg dijanjikan, tetapi uang diambil dari Rp1 miliar yg sebelumnya diberikan korban SS demi mengikuti program tersebut.
Hal itu, kemudian menciptakan korban yakin & tidak menaruh kecurigaan kepada investasi bodong tersebut. Hingga akhirnya uang milik korban dikuras habis dengan cara ditransfer dari rekening korban ke rekening pelaku.
"Setiap hari ditransfer kadang Rp10 juta, Rp3 juta dipakai untuk judi online. Sehingga di rekening korban cuma menyisakan Rp1,5 juta. Setelah itu tersangka melarikan diri ke Bandung," mengatakan Harun.
Korban yg curiga, akhirnya bertanya langsung ke BRI kemudian membentuk regu khusus. Lalu ditemukan adanya transaksi mencurigakan dari rekening korban ke rekening tersangka.
"Namun saat korban ditanyakan oleh pihak bank. Dia tidak pernah mentransfer uang kepada pelaku. Barulah disitu diketahui kalau korban terjebak program fiktif BRI," jelas Harun.
Harun juga menjelaskan, pada 2018 lalu, tersangka saat masih berdinas di BRI KCP Tambun, Bekasi sempat menyodorkan program serupa. Yakni investasi Rp1 miliar dengan keuntungan Rp80 juta dalam dua tahun.
"Jadi saat penawaran yg di 2018 itu belum jatuh tempo, tersangka menawarkan lagi program yg sama kepada korban pada 2019. Jadi modusnya juga sama. Dulu di Bekasi, sekarang di Cileungsi. Jadi kerugian korban mencapai Rp2 miliar," katanya.(era.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet
Online - Seorang pejabat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cileungsi, Kabupaten Bogor berinisial AM, diciduk pihak kepolisian karena merugikan nasabah hingga Rp2 miliar dengan menawarkan program fiktif.
Peristiwa tersebut berawal ketika AM menawari korban, SS salah satu nasabah BRI, untuk menanamkan modal sebesar Rp1 miliar, dengan iming-iming keuntungan Rp40 juta dalam kurun satu tahun.
"Jadi pelaku ini kemudian meminta buku tabungan & ATM korban dengan dalih untuk kepentingan pencairan profit yg sudah dijanjikan tadi," mengatakan Kapolres Bogor AKBP, Harun dalam keterangan persnya, Senin (20/4/2021).
Namun, lanjut Harun, pelaku justru memberikan profit Rp40 juta sesuai yg dijanjikan, tetapi uang diambil dari Rp1 miliar yg sebelumnya diberikan korban SS demi mengikuti program tersebut.
Hal itu, kemudian menciptakan korban yakin & tidak menaruh kecurigaan kepada investasi bodong tersebut. Hingga akhirnya uang milik korban dikuras habis dengan cara ditransfer dari rekening korban ke rekening pelaku.
"Setiap hari ditransfer kadang Rp10 juta, Rp3 juta dipakai untuk judi online. Sehingga di rekening korban cuma menyisakan Rp1,5 juta. Setelah itu tersangka melarikan diri ke Bandung," mengatakan Harun.
Korban yg curiga, akhirnya bertanya langsung ke BRI kemudian membentuk regu khusus. Lalu ditemukan adanya transaksi mencurigakan dari rekening korban ke rekening tersangka.
"Namun saat korban ditanyakan oleh pihak bank. Dia tidak pernah mentransfer uang kepada pelaku. Barulah disitu diketahui kalau korban terjebak program fiktif BRI," jelas Harun.
Harun juga menjelaskan, pada 2018 lalu, tersangka saat masih berdinas di BRI KCP Tambun, Bekasi sempat menyodorkan program serupa. Yakni investasi Rp1 miliar dengan keuntungan Rp80 juta dalam dua tahun.
"Jadi saat penawaran yg di 2018 itu belum jatuh tempo, tersangka menawarkan lagi program yg sama kepada korban pada 2019. Jadi modusnya juga sama. Dulu di Bekasi, sekarang di Cileungsi. Jadi kerugian korban mencapai Rp2 miliar," katanya.(era.id)
NB: Semua berita ini diambil dari internet