Pengakuan Teroris di Jakarta: Simpatisan FPI-Harap Ledakkan Industri China merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah teroris pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, di beberapa tempat. Di Jakarta, Bekasi, & Tangerang Selatan sendiri ada 5 orang yg ditangkap terkait jaringan teroris tersebut.
Kelimanya mengaku sebagai simpatisan FPI. Beberapa di antaranya mengaku hendak meledakkan industri-industri China di Indonesia hingga SPBU.
Dari video yg diterima detikcom, Sabtu (3/4/2021), teroris bernama Ahmad Junaidi mengaku sebagai simpatisan FPI & kerap mengikuti pengajian sepulang Habib Rizieq Shihab ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto screenshot video yg dikirim orang DensusAhmad Junaidi (dok. Istimewa)
Hendak Ledakkan Industri China
Ahmad Junaidi sebelumnya diamankan regu Densus 88 Antiteror di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Senin (29/3) lalu. Ahmad Junaidi mengaku rutin mengikuti pengajian yg dipimpin oleh Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim, yg juga ditangkap regu Densus 88 Antiteror.
"Saya Ahmad Junaidi salah satu anggota simpatisan FPI, semenjak Habib Rizieq pulang ke Indonesia & saya juga tergabung di dalam jemaah pengajian di bawah pimpinan Habib Husein Hasni Condet & diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian," ujar Ahmad Junaidi.
Menurut Ahmad Junaidi, seusai pengajian, banyak dibahas tentang keadaan negara yg dikuasai oleh China. Ahmad Junaidi juga mengaku menjemur bahan peledak dari aseton & HCl di rumahnya.
"Setelah kajian, kami banyak membahas tentang keadaan negara yg sudah dikuasai oleh China, masalah kekayaan alam, serta kekuatan-kekuatannya sudah dikuasai oleh China. Akhirnya teman saya bernama Bambang & Agus memberikan semangat untuk mengajak mengerjakan peledakan di industri-industri China yg ada di Indonesia. Saya pun pernah dihubungi untuk menjemur serbuk bahan peledak yg dari acetone & HCl selama 3 hari di rumah, lalu saya serahkan kembali kepada Agus. Setelah itu, saya kumpulkan kembali jadi 3 stoples dalam bentuk serbuk yg sudah kering. Dan adapun pengajian mengajak kami untuk pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," jelas Ahmad Junaidi.
Bikin Bom Pasca-212
Sementara itu, Zulaimi Agus mengaku menciptakan bahan peledak tipe TATP. Zulaimi Agus ditangkap di Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Senin (29/3). Di rumah kontrakan Zulaimi Agus, regu Densus 88 Antiteror menemukan sejumlah bahan peledak aktif saat itu. Zulaimi Agus mengaku belajar menciptakan bom setelah kerusuhan di depan Bawaslu pada 21 Mei 2019.
"Saya belajar menciptakan TATP atau acetone peroxide sejak pasca-kerusuhan Mei 212 di depan Bawaslu. Sudah mencoba lima kali menciptakan di bengkel Sinergi Motor Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Saya belajar menciptakan bahan tersebut dari blog internet dengan cara mengaktifkan VPN," mengatakan Zulaimi Agus.
Zulaimi Agus termotivasi menciptakan bahan peledak karena harap menegakkan keadilan dengan cara sendiri kepada tindakan Brimob kepada demonstran 212.
Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yg dikirim orang densus.Zulaimi Agus mengaku menciptakan bahan peledak tipe TATP. (dok. Istimewa)
"Motivasi saya menciptakan TATP saya merasa negara ini sudah tidak ada keadilan, saya harap membalas. Sebetulnya bukan harap membalas, saya harap menegakkan keadilan dengan cara saya sendiri atas tindakan aparat Brimob yg berlaku sewenang-wenang kepada demonstran kerusuhan Bawaslu 2019," katanya.
"Saya bergabung dengan FPI tahun 2019 wilayah DCP Serang Baru, Kabupaten Bekasi sebagai Wakadit Jihad. Saya bergabung dengan Majelis Ratib Yasin Waratib diajak oleh Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein, saya mengajarkan cara menciptakan TATP tersebut kepada Habib Husein, Malik, Noval, Bang Heri, Bang Jun di rumah Habib Husein di garasi," katanya.
Zulaimi Agus kemudian mengajarkan tahapan menciptakan bahan peledak di hadapan teman-temannya. Namun, dari sekian yg hadir, cuma Habib Husein yg kemudian menanyakan lebih lanjut soal bahan peledak tersebut.
"Tahapan yg saya ajarkan kepada mereka mencampurkan bahan acetone cair & H2O cair & HCl sekaligus hingga menyebabkan terjadinya letupan. Setelah hal itu terjadi menciptakan mereka yg ada di situ yg lagi belajar terlihat seperti kapok, karena ada letupan jadi. Setelah saya pulang ke rumah cuma Habib lah yg menelpon saya menanyakan bahannya kesalahannya ada di mana. Pada Februari saya berangkat ke Sukabumi bersama grup jamaah Ratib Yasin Warotib tujuannya minta doa & isi ilmu kebal, adapun jemaah yg diisi itu saya, Bang Jun, Habib, Malik, Bambang, Bang Jeri, & Jati," paparnya.
Rencanakan Serangan di SPBU
Selanjutnya, teroris Bambang Setiono mengaku jadi simpatisan FPI sejak Desember 2020. Pria yg ditangkap di sebuah mal di Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin (29/3) itu mengaku merencanakan penyerangan di SPBU.
"Saya Bambang Setiono jadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020. (Keterlibatan saya) menciptakan bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," mengatakan Bambang.
Bambang juga mengetahui pembuatan bahan peledak Zulaimi Agus atas perintah Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim. Ia juga ikut merencanakan aksi pelemparan bom kepada orang Tionghoa.
"Merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel & peluru gotri kalau terjadi kerusuhan saat demo. Merencanakan pemberian serbuk HClO3 kepada setiap DPC & DPW wilayah Bandung melalui Habib Nabil & wilayah Brebes melalui Habib Hasan," tuturnya.
Bambang juga mengaku mengetahui rencana penyerangan Habib Husein Hasni kepada anggota kepolisian.
Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yg dikirim orang densus.Bambang Setiono (dok. Istimewa)
"Mengetahui rencana penyerangan air keras oleh Habib Husein Hasni kepada petugas kepolisian. Berencana mengajarkan laskar-laskar FPI cara menciptakan bahan acetone," katanya.
"Melakukan pertemuan sebanyak 3 kali di Cibadak, Sukabumi, tempat Ahmad Dimiati alias Abah Popon bersama Habib Husein Hasni, Zulaimi Agus, Jati, Jeri Junaedi, Ipul, Noval, Malik, Habib Al Jufri, Asep Komara, Angga Putra, untuk mengisi ilmu kebal & kebatinan. Mengetahui penunjukan sebagai regu eksekutor untuk penyerangan mengpakai bom lempar kepada anggota kepolisian, bersama Jeri, Ahmad Junaedi, Malik, Jati, Noval, Ipul, laskar FPI," sambungnya.
Ditawari Jadi Eksekutor Pelemparan Molotov
Sementara itu, Wiloso Jati mengaku sebagai laskar FPI DPC Jagakarsa pada 2019. Wiloso Jati bergabung dengan Habib Husein Hasni pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab & pembubaran FPI.
"Saya Wiloso Jati. Saya adalah anggota FPI. Jabatan terakhir saya di FPI adalah sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019. Saya bergabung dengan kelompok Habib Husein pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab & pembubaran FPI. Saya pernah ditawari sebagai eksekutor untuk melemparkan bom molotov oleh Bambang Setiono. Kemudian juga pernah sedikit belajar untuk cara pembuatan bom dari Zulaimi Agus. Habib juga pernah memerintahkan kepada anggota mengisi ilmu kebal di Sukabumi di tempat Haji Popon sebagai pembekalan untuk persiapan aksi," mengatakan Wiloso Jati.
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah teroris pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, di beberapa tempat. Di Jakarta, Bekasi, & Tangerang Selatan sendiri ada 5 orang yg ditangkap terkait jaringan teroris tersebut.
Kelimanya mengaku sebagai simpatisan FPI. Beberapa di antaranya mengaku hendak meledakkan industri-industri China di Indonesia hingga SPBU.
Dari video yg diterima detikcom, Sabtu (3/4/2021), teroris bernama Ahmad Junaidi mengaku sebagai simpatisan FPI & kerap mengikuti pengajian sepulang Habib Rizieq Shihab ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto screenshot video yg dikirim orang DensusAhmad Junaidi (dok. Istimewa)
Hendak Ledakkan Industri China
Ahmad Junaidi sebelumnya diamankan regu Densus 88 Antiteror di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Senin (29/3) lalu. Ahmad Junaidi mengaku rutin mengikuti pengajian yg dipimpin oleh Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim, yg juga ditangkap regu Densus 88 Antiteror.
"Saya Ahmad Junaidi salah satu anggota simpatisan FPI, semenjak Habib Rizieq pulang ke Indonesia & saya juga tergabung di dalam jemaah pengajian di bawah pimpinan Habib Husein Hasni Condet & diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian," ujar Ahmad Junaidi.
Menurut Ahmad Junaidi, seusai pengajian, banyak dibahas tentang keadaan negara yg dikuasai oleh China. Ahmad Junaidi juga mengaku menjemur bahan peledak dari aseton & HCl di rumahnya.
"Setelah kajian, kami banyak membahas tentang keadaan negara yg sudah dikuasai oleh China, masalah kekayaan alam, serta kekuatan-kekuatannya sudah dikuasai oleh China. Akhirnya teman saya bernama Bambang & Agus memberikan semangat untuk mengajak mengerjakan peledakan di industri-industri China yg ada di Indonesia. Saya pun pernah dihubungi untuk menjemur serbuk bahan peledak yg dari acetone & HCl selama 3 hari di rumah, lalu saya serahkan kembali kepada Agus. Setelah itu, saya kumpulkan kembali jadi 3 stoples dalam bentuk serbuk yg sudah kering. Dan adapun pengajian mengajak kami untuk pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," jelas Ahmad Junaidi.
Bikin Bom Pasca-212
Sementara itu, Zulaimi Agus mengaku menciptakan bahan peledak tipe TATP. Zulaimi Agus ditangkap di Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Senin (29/3). Di rumah kontrakan Zulaimi Agus, regu Densus 88 Antiteror menemukan sejumlah bahan peledak aktif saat itu. Zulaimi Agus mengaku belajar menciptakan bom setelah kerusuhan di depan Bawaslu pada 21 Mei 2019.
"Saya belajar menciptakan TATP atau acetone peroxide sejak pasca-kerusuhan Mei 212 di depan Bawaslu. Sudah mencoba lima kali menciptakan di bengkel Sinergi Motor Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Saya belajar menciptakan bahan tersebut dari blog internet dengan cara mengaktifkan VPN," mengatakan Zulaimi Agus.
Zulaimi Agus termotivasi menciptakan bahan peledak karena harap menegakkan keadilan dengan cara sendiri kepada tindakan Brimob kepada demonstran 212.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yg dikirim orang densus.Zulaimi Agus mengaku menciptakan bahan peledak tipe TATP. (dok. Istimewa)
"Motivasi saya menciptakan TATP saya merasa negara ini sudah tidak ada keadilan, saya harap membalas. Sebetulnya bukan harap membalas, saya harap menegakkan keadilan dengan cara saya sendiri atas tindakan aparat Brimob yg berlaku sewenang-wenang kepada demonstran kerusuhan Bawaslu 2019," katanya.
"Saya bergabung dengan FPI tahun 2019 wilayah DCP Serang Baru, Kabupaten Bekasi sebagai Wakadit Jihad. Saya bergabung dengan Majelis Ratib Yasin Waratib diajak oleh Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein, saya mengajarkan cara menciptakan TATP tersebut kepada Habib Husein, Malik, Noval, Bang Heri, Bang Jun di rumah Habib Husein di garasi," katanya.
Zulaimi Agus kemudian mengajarkan tahapan menciptakan bahan peledak di hadapan teman-temannya. Namun, dari sekian yg hadir, cuma Habib Husein yg kemudian menanyakan lebih lanjut soal bahan peledak tersebut.
"Tahapan yg saya ajarkan kepada mereka mencampurkan bahan acetone cair & H2O cair & HCl sekaligus hingga menyebabkan terjadinya letupan. Setelah hal itu terjadi menciptakan mereka yg ada di situ yg lagi belajar terlihat seperti kapok, karena ada letupan jadi. Setelah saya pulang ke rumah cuma Habib lah yg menelpon saya menanyakan bahannya kesalahannya ada di mana. Pada Februari saya berangkat ke Sukabumi bersama grup jamaah Ratib Yasin Warotib tujuannya minta doa & isi ilmu kebal, adapun jemaah yg diisi itu saya, Bang Jun, Habib, Malik, Bambang, Bang Jeri, & Jati," paparnya.
Rencanakan Serangan di SPBU
Selanjutnya, teroris Bambang Setiono mengaku jadi simpatisan FPI sejak Desember 2020. Pria yg ditangkap di sebuah mal di Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin (29/3) itu mengaku merencanakan penyerangan di SPBU.
"Saya Bambang Setiono jadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020. (Keterlibatan saya) menciptakan bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," mengatakan Bambang.
Bambang juga mengetahui pembuatan bahan peledak Zulaimi Agus atas perintah Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim. Ia juga ikut merencanakan aksi pelemparan bom kepada orang Tionghoa.
"Merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel & peluru gotri kalau terjadi kerusuhan saat demo. Merencanakan pemberian serbuk HClO3 kepada setiap DPC & DPW wilayah Bandung melalui Habib Nabil & wilayah Brebes melalui Habib Hasan," tuturnya.
Bambang juga mengaku mengetahui rencana penyerangan Habib Husein Hasni kepada anggota kepolisian.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yg dikirim orang densus.Bambang Setiono (dok. Istimewa)
"Mengetahui rencana penyerangan air keras oleh Habib Husein Hasni kepada petugas kepolisian. Berencana mengajarkan laskar-laskar FPI cara menciptakan bahan acetone," katanya.
"Melakukan pertemuan sebanyak 3 kali di Cibadak, Sukabumi, tempat Ahmad Dimiati alias Abah Popon bersama Habib Husein Hasni, Zulaimi Agus, Jati, Jeri Junaedi, Ipul, Noval, Malik, Habib Al Jufri, Asep Komara, Angga Putra, untuk mengisi ilmu kebal & kebatinan. Mengetahui penunjukan sebagai regu eksekutor untuk penyerangan mengpakai bom lempar kepada anggota kepolisian, bersama Jeri, Ahmad Junaedi, Malik, Jati, Noval, Ipul, laskar FPI," sambungnya.
Ditawari Jadi Eksekutor Pelemparan Molotov
Sementara itu, Wiloso Jati mengaku sebagai laskar FPI DPC Jagakarsa pada 2019. Wiloso Jati bergabung dengan Habib Husein Hasni pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab & pembubaran FPI.
"Saya Wiloso Jati. Saya adalah anggota FPI. Jabatan terakhir saya di FPI adalah sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019. Saya bergabung dengan kelompok Habib Husein pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab & pembubaran FPI. Saya pernah ditawari sebagai eksekutor untuk melemparkan bom molotov oleh Bambang Setiono. Kemudian juga pernah sedikit belajar untuk cara pembuatan bom dari Zulaimi Agus. Habib juga pernah memerintahkan kepada anggota mengisi ilmu kebal di Sukabumi di tempat Haji Popon sebagai pembekalan untuk persiapan aksi," mengatakan Wiloso Jati.

NB: Semua berita ini diambil dari internet