Perusahaan Suami Puan Maharani Garap Proyek Pipa Rp 4,3 T dengan Pertagas merupakan berita Hangat N3 di 2020.
Online - PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) berencana kerja sama operasi (joint operation/JO) dengan PT Pertamina Gas atau Pertagas. Keduanya akan mengerjakan pembangunan & pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam -- Bangka -- Dumai & koridor Minas -- Duri -- Dumai.
Pipa minyak koridor Balam-Banglo-Dumai & koridor Minas-Duri-Dumai itu memiliki panjang kurang lebih 352,43 kilometer. Terdiri atas 12 segmen & station 3 segmen termasuk fasilitas pendukungnya.
Nilai proyek tersebut sebesar US$300,62 juta atau sekitar Rp4,34 triliun (asumsi kurs Rp14.476). Mengutip dari prospektus atau keterangan perseroan, biaya itu akan ditanggung 75 persen oleh Pertagas & 25 persen oleh RAJA.
Sehingga kontribusi perseroan adalah sebesar US$75,15 juta. Nilai sama dengan 62% dari ekuitas RAJA. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2020, total ekuitas RAJA sebesar US$121,08 juta.
Dengan demikian, transaksi tersebut merupakan transaksi material yg memerlukan persetujuan dari pemegang saham perseroan sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/2020 karena nilai transaksi melebihi 50% dari ekuitas perseroan.
Ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yg akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan kalau semua aset dilikuidasi & semua hutang perusahaan dilunasi.
RAJA pun akan menggelar rapat biasa pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 April 2021, guna melancarkan aksi tersebut.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan, kerja sama operasi dengan Pertagas adalah upaya untuk mengembangkan usaha di bidang pengangkutan minyak & gas bumi melalui pipa.
“Manfaat yg diharapkan akan diperoleh perseroan dengan dilakukannya transaksi ini adalah meningkatkan laba perseroan di masa yg akan mendatang & meningkatkan daya tarik investasi perseroan,” mengatakan Djauhar dikutip dari keterangannya, Senin (22/03/2021).
Pertagas saat ini dimiliki oleh Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan porsi saham 51%, kemudian Pertamina dengan porsi saham 48,99%, & PT Pertamina Pedeve Indonesia sebesar 0,01%.
Sementara itu, berdasarkan komposisi kepemilikan saham per 31 Desember 2020, saham RAJA dimiliki oleh Hapsoro Sukmonohadi atau lebih diketahui Happy Hapsoro sebesar 32,59%. Lalu 31,54% dimiliki Sentosa Bersama Mitra, Johan Lensa 10,42%, & publik 25,45%.
Happy Hapsoro merupakan suami dari Ketua MPR Puan Maharani, sekaligus menantu dari Megawati Soekarnoputri.(kompas.tv)
NB: Semua berita ini diambil dari internet

Online - PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) berencana kerja sama operasi (joint operation/JO) dengan PT Pertamina Gas atau Pertagas. Keduanya akan mengerjakan pembangunan & pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam -- Bangka -- Dumai & koridor Minas -- Duri -- Dumai.
Pipa minyak koridor Balam-Banglo-Dumai & koridor Minas-Duri-Dumai itu memiliki panjang kurang lebih 352,43 kilometer. Terdiri atas 12 segmen & station 3 segmen termasuk fasilitas pendukungnya.
Nilai proyek tersebut sebesar US$300,62 juta atau sekitar Rp4,34 triliun (asumsi kurs Rp14.476). Mengutip dari prospektus atau keterangan perseroan, biaya itu akan ditanggung 75 persen oleh Pertagas & 25 persen oleh RAJA.
Sehingga kontribusi perseroan adalah sebesar US$75,15 juta. Nilai sama dengan 62% dari ekuitas RAJA. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2020, total ekuitas RAJA sebesar US$121,08 juta.
Dengan demikian, transaksi tersebut merupakan transaksi material yg memerlukan persetujuan dari pemegang saham perseroan sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/2020 karena nilai transaksi melebihi 50% dari ekuitas perseroan.
Ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yg akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan kalau semua aset dilikuidasi & semua hutang perusahaan dilunasi.
RAJA pun akan menggelar rapat biasa pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 April 2021, guna melancarkan aksi tersebut.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan, kerja sama operasi dengan Pertagas adalah upaya untuk mengembangkan usaha di bidang pengangkutan minyak & gas bumi melalui pipa.
“Manfaat yg diharapkan akan diperoleh perseroan dengan dilakukannya transaksi ini adalah meningkatkan laba perseroan di masa yg akan mendatang & meningkatkan daya tarik investasi perseroan,” mengatakan Djauhar dikutip dari keterangannya, Senin (22/03/2021).
Pertagas saat ini dimiliki oleh Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan porsi saham 51%, kemudian Pertamina dengan porsi saham 48,99%, & PT Pertamina Pedeve Indonesia sebesar 0,01%.
Sementara itu, berdasarkan komposisi kepemilikan saham per 31 Desember 2020, saham RAJA dimiliki oleh Hapsoro Sukmonohadi atau lebih diketahui Happy Hapsoro sebesar 32,59%. Lalu 31,54% dimiliki Sentosa Bersama Mitra, Johan Lensa 10,42%, & publik 25,45%.
Happy Hapsoro merupakan suami dari Ketua MPR Puan Maharani, sekaligus menantu dari Megawati Soekarnoputri.(kompas.tv)
NB: Semua berita ini diambil dari internet