Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Sofyan Djalil: Instansi Pemerintah Sangat Vulnerable
Menko Perekonomian RI, Sofyan Djalil memberikan sebuah fakta unik tentangbegituvulnerable-nya instansi pemerintah terhadap serangan siber. Hal itu ia sampaikan di sela-sela acara SNCSCyber Security Symposiumyg diadakan di Hotel Borobudur, hari ini, (3/6/15). Dalam pemaparannya, Sofyan Djalil mengatakan bahwa instansi pemerintah pada umumnya belum memilikiemailpribadi. “Idealnya, semua kementerian harus memilikiemailkantor. Minimal memilikidomain.go.id,” tegas Sofyan Djalil.
Ia menjelaskan hal tersebut berkaca dari pengalamannya yg pernah membawahi Kementerian Komunikasi & Informatika. Berdasarkan pengalamannnya, Sofyan Djalil menjelaskan sambil berkelakar, “Internet kita itu banyak masalah. Begitu juga di kantor. Kita lebih banyak mengatasi lambatnya masalah Internet ketimbang keamanannya.” Kemudian ia menjelaskan bahwa setiap jaringan Internet harus dijaga, khususnya di sektor pemerintahan.
“Untuk mengamankan jaringan Internet di kementerian itu berbeda. Hal ini dilandasi oleh perbedaan tingkat keamanannya itu sendiri,” tegas Sofyan Djalil. Terkait dengan sangatvulnerable-nya instansi pemerintah, ia pun tidak memungkiri bahwa keberadaan Ba& Cyber Nasional sangatlah penting untuk segera dibentuk. “Anggarannya dapat menggunakan APBN 2016,” papar Sofyan Djalil. Untuk itulah, ia sangat berharap melalui acara ini dapat membentuk sebuah rujukan bagi para pengambil kebijakan yg ada di pemerintahan saat ini.
Sofyan Djalil sendiri mengatakan bahwa untuk mendorong sektor pemerintahan dari sisi ygvulnerableini perlu a&ya alokasi SDM yg kualitas & tepat sasaran. “Urusan siber itu biasanya domain anak muda. Pejabat yg senior umumnya kaku,” paparnya sambil bercanda. Ia mengatakan bahwa dengan alokasi SDM yg tepat sasaran, setidaknya sektor pemerintahan dapat sedikit bernafas legas. “Targetnya, minimal semua pejabat sudah menggunakanemailkantor. Jangan menggunakanemailGoogle,” tegasnya dengan semangat.
Senada dengan Sofyan Djalil, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno pun mengatakan bahwa acara tersebut harus memberikan outputrujukan bagi presiden. “Presiden beberapa kali sudah menanyakan keppres tentang BCN ini,” kata Tedjo Edhy dalam sambutannya. “Mengamankan keamanan siber adalah amanat un&g-un&g,” tegasnya.
“Dalam UUD 45 telah disebutkan bahwa negara harus melindungi segenap kepentingan bangsa. Termasuk di dalamnya dunia maya Indonesia,” kata Tedjo Edhy. “Serangan siber itu kasat mata. Jangan sampai ancaman hadir tanpa dapat diprediksi,” sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSofyan Djalil: Instansi Pemerintah Sangat Vulnerable diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Menko Perekonomian RI, Sofyan Djalil memberikan sebuah fakta unik tentangbegituvulnerable-nya instansi pemerintah terhadap serangan siber. Hal itu ia sampaikan di sela-sela acara SNCSCyber Security Symposiumyg diadakan di Hotel Borobudur, hari ini, (3/6/15). Dalam pemaparannya, Sofyan Djalil mengatakan bahwa instansi pemerintah pada umumnya belum memilikiemailpribadi. “Idealnya, semua kementerian harus memilikiemailkantor. Minimal memilikidomain.go.id,” tegas Sofyan Djalil.
Ia menjelaskan hal tersebut berkaca dari pengalamannya yg pernah membawahi Kementerian Komunikasi & Informatika. Berdasarkan pengalamannnya, Sofyan Djalil menjelaskan sambil berkelakar, “Internet kita itu banyak masalah. Begitu juga di kantor. Kita lebih banyak mengatasi lambatnya masalah Internet ketimbang keamanannya.” Kemudian ia menjelaskan bahwa setiap jaringan Internet harus dijaga, khususnya di sektor pemerintahan.
“Untuk mengamankan jaringan Internet di kementerian itu berbeda. Hal ini dilandasi oleh perbedaan tingkat keamanannya itu sendiri,” tegas Sofyan Djalil. Terkait dengan sangatvulnerable-nya instansi pemerintah, ia pun tidak memungkiri bahwa keberadaan Ba& Cyber Nasional sangatlah penting untuk segera dibentuk. “Anggarannya dapat menggunakan APBN 2016,” papar Sofyan Djalil. Untuk itulah, ia sangat berharap melalui acara ini dapat membentuk sebuah rujukan bagi para pengambil kebijakan yg ada di pemerintahan saat ini.
Sofyan Djalil sendiri mengatakan bahwa untuk mendorong sektor pemerintahan dari sisi ygvulnerableini perlu a&ya alokasi SDM yg kualitas & tepat sasaran. “Urusan siber itu biasanya domain anak muda. Pejabat yg senior umumnya kaku,” paparnya sambil bercanda. Ia mengatakan bahwa dengan alokasi SDM yg tepat sasaran, setidaknya sektor pemerintahan dapat sedikit bernafas legas. “Targetnya, minimal semua pejabat sudah menggunakanemailkantor. Jangan menggunakanemailGoogle,” tegasnya dengan semangat.
Senada dengan Sofyan Djalil, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno pun mengatakan bahwa acara tersebut harus memberikan outputrujukan bagi presiden. “Presiden beberapa kali sudah menanyakan keppres tentang BCN ini,” kata Tedjo Edhy dalam sambutannya. “Mengamankan keamanan siber adalah amanat un&g-un&g,” tegasnya.
“Dalam UUD 45 telah disebutkan bahwa negara harus melindungi segenap kepentingan bangsa. Termasuk di dalamnya dunia maya Indonesia,” kata Tedjo Edhy. “Serangan siber itu kasat mata. Jangan sampai ancaman hadir tanpa dapat diprediksi,” sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSofyan Djalil: Instansi Pemerintah Sangat Vulnerable diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber