Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Start-up Kembangkan Cyber Threat Search Engine
Sebuah perusahaan start-up yg bernama ThreatQuotient telah mengembangkan sebuah search engine yg khusus untuk mencari data intelijen ancaman siber. ThreatQuotient merupakan perusahaan start-up yg didirikan oleh Ryan Trost & Wayne Chiang. Keduanya adalah mantan pegawai firma keamanan siber ternama yaitu General Dynamics. Search engine yg mereka kembangkan memang khusus untuk konsultan, pemerintah orpun lembaga penegak hukum yg memang tengah menyelidiki sebuah ancaman siber.
“Kita bisa ambil contoh. Ketika industri retail ingin mencari ancaman siber apa saja yg berpotensi menjadi risiko, search engine akan memfokuskan pada industri tersebut,” jujur Frost. Melakukan tracking pada sebuah kejahatan siber memang sulit. Bahkan untuk lembaga keamanan tingkat atas pun hal tersebut sangat menyita waktu. Dengan a&ya search engine itu, firma keamanan orpun lembaga penegak hukum akan terbantu karenanya.
Kedua pakar tersebut melihat kesempatan emas terkait maraknya serangan siber. Pengembangan search engine untuk menangani data yg semakin banyak, memuluskan mereka untuk membentuk perencanaan bisnisnya. ThreatQuotient pertama kali dikembangkan di negara bagian Virginia yg mendapat bantuan dari perusahaan American Online (AoL). ThreatQuotient sendiri diinkubator oleh organisasi pengembangan AoL yg bernama AOL’s Fisbowl Labs.
Kecanggihan search engine tersebut menarik banyak investor untuk ikut serta dalam pengembangan teknologi itu. Virginia Center for Innovative Technology & perusahaan ekuitas BluVentures bahkan tidak segan-segan untuk menanamkan investasi sebanyak 1,5 juta dolar AS. Dengan dukungan &a seperti itu, ThreatQuotient kini tengah berfokus untuk mengembangkan bisnis, pemasaran & penjualan mereka.
Ketika ada ancaman yg terdeteksi, biasanya organisasi membutuhkan waktu lama untuk memindai ratusan juta data. “Hal itu sangat memusingkan,” kata Wayne. “Tergantung dari besarnya organisasi. Semakin besar organisasi, maka akan semakin besar data yg harus dipindai,” sambungnya. Wayne menuturkan bahwa proses pemindaian untuk mengidentifikasi ancaman sangat lama. “Karenanya, perlu ada cara untuk menyederhanakannya,” sambung dia.
ThreatQuotient adalah salah satu start-up yg muncul di Pantai Timur AS. Biasanya, perusahaan teknologi selalu berpusat di Silicon Valley, tepatnya di wilayah Barat. Sudah sejak lama, organisasi di wilayah Timur AS mencari perusahaan start-up yg memiliki potensi besar di pasar keamanan siber. Kini, ThreatQuotient adalah salah satunya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenStart-up Kembangkan Cyber Threat Search Engine diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sebuah perusahaan start-up yg bernama ThreatQuotient telah mengembangkan sebuah search engine yg khusus untuk mencari data intelijen ancaman siber. ThreatQuotient merupakan perusahaan start-up yg didirikan oleh Ryan Trost & Wayne Chiang. Keduanya adalah mantan pegawai firma keamanan siber ternama yaitu General Dynamics. Search engine yg mereka kembangkan memang khusus untuk konsultan, pemerintah orpun lembaga penegak hukum yg memang tengah menyelidiki sebuah ancaman siber.
“Kita bisa ambil contoh. Ketika industri retail ingin mencari ancaman siber apa saja yg berpotensi menjadi risiko, search engine akan memfokuskan pada industri tersebut,” jujur Frost. Melakukan tracking pada sebuah kejahatan siber memang sulit. Bahkan untuk lembaga keamanan tingkat atas pun hal tersebut sangat menyita waktu. Dengan a&ya search engine itu, firma keamanan orpun lembaga penegak hukum akan terbantu karenanya.
Kedua pakar tersebut melihat kesempatan emas terkait maraknya serangan siber. Pengembangan search engine untuk menangani data yg semakin banyak, memuluskan mereka untuk membentuk perencanaan bisnisnya. ThreatQuotient pertama kali dikembangkan di negara bagian Virginia yg mendapat bantuan dari perusahaan American Online (AoL). ThreatQuotient sendiri diinkubator oleh organisasi pengembangan AoL yg bernama AOL’s Fisbowl Labs.
Kecanggihan search engine tersebut menarik banyak investor untuk ikut serta dalam pengembangan teknologi itu. Virginia Center for Innovative Technology & perusahaan ekuitas BluVentures bahkan tidak segan-segan untuk menanamkan investasi sebanyak 1,5 juta dolar AS. Dengan dukungan &a seperti itu, ThreatQuotient kini tengah berfokus untuk mengembangkan bisnis, pemasaran & penjualan mereka.
Ketika ada ancaman yg terdeteksi, biasanya organisasi membutuhkan waktu lama untuk memindai ratusan juta data. “Hal itu sangat memusingkan,” kata Wayne. “Tergantung dari besarnya organisasi. Semakin besar organisasi, maka akan semakin besar data yg harus dipindai,” sambungnya. Wayne menuturkan bahwa proses pemindaian untuk mengidentifikasi ancaman sangat lama. “Karenanya, perlu ada cara untuk menyederhanakannya,” sambung dia.
ThreatQuotient adalah salah satu start-up yg muncul di Pantai Timur AS. Biasanya, perusahaan teknologi selalu berpusat di Silicon Valley, tepatnya di wilayah Barat. Sudah sejak lama, organisasi di wilayah Timur AS mencari perusahaan start-up yg memiliki potensi besar di pasar keamanan siber. Kini, ThreatQuotient adalah salah satunya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenStart-up Kembangkan Cyber Threat Search Engine diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber