Dalam tindakan yang menantang China, AS, Jepang, India, dan Filipina melakukan latihan militer gabungan di Laut China Selatan. Latihan ini memicu protes dari Beijing, yang mengatakan bahwa tindakan itu melanggar kedaulatannya. Angkatan Laut AS mengatakan bahwa pihaknya melakukan kebebasan operasi navigasi di perairan internasional di seluruh dunia.
Oleh: Tim Kelly dan Michael Perry (Reuters)
Dalam sesi unjuk kekuatan angkatan laut baru-baru ini di Laut China Selatan yang disengketakan, sebuah kapal perusak rudal yang dipandu Amerika Serikat (AS) melakukan latihan bersama kapal induk Jepang, dua kapal Angkatan Laut India, dan sebuah kapal patroli Filipina di jalur air yang diklaim oleh China, menurut keterangan Angkatan Laut AS pada Kamis (9/5).
Walau latihan serupa telah diadakan di Laut China Selatan di masa lalu, namun tampilan gabungan oleh empat negara ini merupakan tantangan baru bagi Beijing, seiring Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif atas barang-barang China senilai $200 miliar.
“Keterlibatan profesional dengan sekutu, mitra, dan rekan-rekan di kawasan ini merupakan peluang (Amerika) untuk membangun hubungan kuat yang sudah ada,” kata Komandan Andrew J. Klug, kapten kapal perusak AS, USS William P. Lawrence, dalam sebuah pernyataan.
Jepang mengirim salah satu dari dua kapal induk besarnya, Izumo, sementara India mengerahkan kapal perusak, INS Kolkata, dan sebuah kapal tanker, INS Shakti.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Tim Kelly dan Michael Perry (Reuters)
Dalam sesi unjuk kekuatan angkatan laut baru-baru ini di Laut China Selatan yang disengketakan, sebuah kapal perusak rudal yang dipandu Amerika Serikat (AS) melakukan latihan bersama kapal induk Jepang, dua kapal Angkatan Laut India, dan sebuah kapal patroli Filipina di jalur air yang diklaim oleh China, menurut keterangan Angkatan Laut AS pada Kamis (9/5).
Walau latihan serupa telah diadakan di Laut China Selatan di masa lalu, namun tampilan gabungan oleh empat negara ini merupakan tantangan baru bagi Beijing, seiring Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif atas barang-barang China senilai $200 miliar.
“Keterlibatan profesional dengan sekutu, mitra, dan rekan-rekan di kawasan ini merupakan peluang (Amerika) untuk membangun hubungan kuat yang sudah ada,” kata Komandan Andrew J. Klug, kapten kapal perusak AS, USS William P. Lawrence, dalam sebuah pernyataan.
Jepang mengirim salah satu dari dua kapal induk besarnya, Izumo, sementara India mengerahkan kapal perusak, INS Kolkata, dan sebuah kapal tanker, INS Shakti.
Baca Artikel Selengkapnya di sini