• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

TREQ S1 smartphone Android Rp1 juta

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Kamu pasti setuju bila harga yg terjangkau adalah setan yg paling sering mempengaruhi konsumen dalam menentukan smartphone pilihan. Misalnya, apa yg kamu pikirkan jika ada smartphone yg dibanderol dengan harga Rp1 juta? Ibarat dua sisi mata pedang, bisa menjadi pilihan yg menarik, / justru hanya lewat.

Hingga kini, salah satu seri smartphone Rp1 jutaan yg bisa dibilang sukses adalah Android One. Namun, ada juga sejumlah produk di kisaran harga serupa yg mulai bermunculan. Salah satunya adalah Treq S1.

Beberapa waktu lalu, kami telah memberikan impresi awal & sekaligus melakukan unboxing perangkat ini. Lalu bagaimana performa sebenarnya? Langsung saja simak review lengkapnya.
Desain
Sebagai smartphone yg dirilis pada tahun 2015, sayangnya harus diakui dengan berat hati bahwa desain dari Treq S1 terbilang cukup tertinggal dibandingkan smartphone lain di rentang harga sekelasnya. Desain kotaknya terasa terlalu kaku dengan sudut-sudut yg tajam. Dengan banderol harganya yg menyasar kelas low-end, sangat wajar rasanya bila smartphone ini menggunakan material plastik.
Cover belakang Treq S1

Dengan layar 5 inci, rasanya cukup ideal dipegang oleh kamu yg bertangan kecil maupun besar. Cover belakangnya yg dilapisi material anti-slip, mencoba memberikan sedikit sentuhan elegan, yg umumnya jarang ditemui pada smartphone kelas low-end.



Treq S1 tidak menggunakan desain unibody. Hal yg lumrah terjadi khususnya pada smartphone low-end. Ini sebenarnya memberikan keuntungan bagi pengguna, karena kamu dengan mudah bisa mencopot baterai bila sewaktu-waktu smartphone mengalami hang.
Hardware & softwareTreq S1 ProsesorQuad Core 1,3GhzLayar5 inci 480x854Memori512 MBKamera depan & belakang2 MP (depan), 8 MP (belakang)Kapasitas penyimpanan4 GB SIM CardDual SIMBaterai2.000 mAhOSAndroid 4.0 KitKatHargaRp998.000
Penggunaan prosesor quad-core tentunya bukan hal yg istimewa untuk smartphone rilisan 2015. Namun tentu saja kinerja keseluruhannya tidak bisa diukur hanya dengan melihat prosesornya saja. Karenanya, saya mengunakan software benchmark AnTuTu & Geekbench 3.

Bagaimana hasilnya? Sebagai smartphone kelas low-end tentu saya tidak bisa menaruh ekspektasi yg tinggi. Hasil pengujian performa single-core dengan Geekbench 3 menunjukkan bila performanya unggul tipis dibandingkan dengan Motorola Moto G. Pun demikian halnya dengan pengujian performa multi-core, angka yg didapat juga hanya bisa dibilang standar.



Lalu berlanjut ke pengujian AnTuTu, peringkat yg didapat tentu saja tidak bisa disandingkan dengan perangkat lain yg masuk kategori mid-end. Namun Treq S1 sendiri tertinggal cukup jauh bila dibandingkan dengan Xiaomi Mi 2 & Redmi Note.

Satu hal yg paling harus dijadikan pertimbangan sebelum kamu memilih smartphone ini adalah RAM yg dipakai. Dengan RAM 512 MB saja, kamu harus benar-benar mempertimbangkan aplikasi mana saja yg ingin dijalankan. Kemampuan multi tasking -nya bisa dibilang menjadi kelemahan utama smartphone ini.

Skin yg digunakan pada interface Treq S1 semakin memakan RAM yg terbilang pas-pasan tadi. Namun setidaknya tampilan yg ada masih cukup bersahabat & tidak memerlukan adaptasi dalam waktu lama untuk membiasakan memakainya.

Berlanjut ke baterai, kapasitasnya 2.000 mAh. Standar untuk spesifikasi yg diberikan memang. Dalam pengujian, saya perlu melakukan charging sehari sekali dalam pemakaian normal.
Layar & kamera
Dengan layar berukuran 5 inci, seharusnya kamu bisa menikmati berbagai konten multimedia ataupun bermain game dengan nyaman. Sayangnya resolusi layar yg digunakan masih belum HD. Hal ini tentunya sedikit banyak membuat kamu yg terbiasa dengan layar HD akan merasa kurang nyaman saat menggunakan smartphone ini dalam waktu yg lama.

Beralih ke kualitas kamera, sebagai smartphone low-end, kamu tentunya tidak bisa berharap banyak. Dengan kamera belakang 8 MP, hasil gambar yg didapat sangat standar. Apalagi saat dilakukan pengambilan gambar di ruang dengan pencahayaan cukup. Sementara itu, di ruang minim pencahayaan, hasil gambar yg dihasilkan sangat grainy.

Untuk para penggemar selfie, hampir bisa dipastikan tidak bisa berharap banyak dari smartphone ini. Dengan kamera depan 2 MP, nyaris sulit untuk mengeksplor foto agar menarik untuk ditampilkan di media sosial. Satu-satunya cara adalah bermain-main dengan filter / aplikasi edit foto pada smartphone.
Jadi
Tentu saja pertanyaan yg mungkin sudah terlontar sejak saya membuat impresi smartphone ini adalah apakah layak dibeli dengan harga Rp1 juta? Sayangnya saya harus dengan berat hati mengatakan tidak. Penyebabnya adalah pasar ini sangat bersaing, & tentunya akan ada mana yg masih bisa direkomendasikan & mana yg tidak.

Selama Android One masih tersedia di pasaran, smartphone di kelas ini tentunya harus berjuang keras dengan segala gimmick untuk bisa mengambil perhatian pasar.

Dikutip dari sini
 
Top