Proteus merupakan produk dari Labcenter Electronics yang terdiri dari ISIS dan ARES. Dengan penggabungan kedua program tersebut, maka program Proteus ini dapat digunakan untuk menggambar skematik rangkaian elektronika, mensimulasikannya, hingga membuat layout PCB.
Untuk menggambar skematik rangkaian dan mensimulasikannya, kita dapat menggunakan program ISIS Proteus. Sedangkan untuk membuat layout PCB, kita dapat menggunakan program ARES Proteus. Pada tutorial kali ini akan dibahas tentang pengenalan program ISIS Proteus saja.
ISIS adalah singkatan dari Intelligent Schematic Input System. Dalam ISIS terdapat sebuah program ProSPICE yang dirancang berdasarkan standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga membuatnya mampu mensimulasikan rangkaian yang terdiri dari gabungan komponen analog dan digital secara interaktif yang dikenal dengan istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator. Pengintegrasian ProSPICE ke dalam program ISIS ini juga menghasilkan sebuah pemodealn sistem secara virtual yang dikenal dengan istilah Virtual System Modelling (VSM). Melalui teknologi VSM inilah, program ISIS dapat mensimulasikan berbagai komponen mikroprosessor dan mikrokontroler.
Langkah-langkah
Jalankan program isis dengan cara mengklik 2 kali icon Proteus 8 Profesional pada desktop, Atau melalui tombol Start -> All Programs -> Proteus 8 Professional -> Proteus 8 Professional. Berikut ini adalah icon Proteus 8:
Akan tampil splash screen Proteus 8 Professional, tunggu sampai loading sistem selesai dan tampil jendela home page Proteus seperti gambar di bawah ini:
Buat sebuah project baru dengan cara pilih menu File -> New Project (CTRL + N). Kemudian akan tampil jendela New Project Wizard:
Berikutnya, akan tampil dua tab, Schematic Capture dan Source Code seperti gambar di bawah ini:
Bagian tab Source Code berisi template seperti saat kita membuat sketch di GUI arduino sedangkan pada tab Schematic Capture telah terdapat rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega328 kemasan SMD (32 pin). Di bawah ini merupakan tampilan pada tab Source Code:
Sedangkan gambar di bawah ini adalah tampilan untuk tab Schematic Capture:
Tuliskan sketch yang saya ambil dari example arduino untuk “blink” sebuah LED yang terdapat pada pin digital 13 board arduino (pin 17 pada IC ATmega328 kemasan SMD) di bawah ini pada tab Source Code:
Sekarang pilih tab Schematic Capture, kemudian klik dua kali IC ATmega328 dan pada bagian CLKDIV8 (Divide clock by 8) pilih (1) Unprogrammed. Hal ini dimaksudkan agar clock yang digunakan pada source code dan rangkaian memiliki besar yang sama, yaitu 8Mhz. Jika anda hendak mengganti pengaturan clock ataupun pengaturan lainnya pada bagian source code, anda dapat menuju ke menu Build -> Project Setting pada saat tab Source Code terpilih. Jangan lupa untuk menyesuaikan bagian pengaturan IC pada tab Schematic Capture sesuai dengan pengaturan source code yang anda gunakan agar simulasi berjalan dengan semestinya.
Penutup
Terakhir, pada saat anda berada pada tab Schematic Capture, tekanlah tombol play yang berada pada pojok kiri bawah jendela ISIS Proteus kemudian amati pin 17 IC ATmega328. Jika simulasi berjalan dengan benar, maka indikator pin akan berwarna merah (HIGH) kemudian biru (LOW) dengan durasi menyala masing-masing 1 detik secara terus menerus (sesuai dengan sketch yang kita tulis pada tab Source Code).
Sekian tutorial singkat kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maxindo, N3 dan Anda yang telah membaca tutorial ini.
Referensi: http://www.labcenter.com/
Sumber: http://rndc.or.id/wiki/index.php?title=Tutorial_Dasar_Menggunakan_ISIS_Proteus
Group: https://www.facebook.com/groups/rndc.or.id/
Credits: Eric Draven
Untuk menggambar skematik rangkaian dan mensimulasikannya, kita dapat menggunakan program ISIS Proteus. Sedangkan untuk membuat layout PCB, kita dapat menggunakan program ARES Proteus. Pada tutorial kali ini akan dibahas tentang pengenalan program ISIS Proteus saja.
ISIS adalah singkatan dari Intelligent Schematic Input System. Dalam ISIS terdapat sebuah program ProSPICE yang dirancang berdasarkan standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga membuatnya mampu mensimulasikan rangkaian yang terdiri dari gabungan komponen analog dan digital secara interaktif yang dikenal dengan istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator. Pengintegrasian ProSPICE ke dalam program ISIS ini juga menghasilkan sebuah pemodealn sistem secara virtual yang dikenal dengan istilah Virtual System Modelling (VSM). Melalui teknologi VSM inilah, program ISIS dapat mensimulasikan berbagai komponen mikroprosessor dan mikrokontroler.
Langkah-langkah
Jalankan program isis dengan cara mengklik 2 kali icon Proteus 8 Profesional pada desktop, Atau melalui tombol Start -> All Programs -> Proteus 8 Professional -> Proteus 8 Professional. Berikut ini adalah icon Proteus 8:
Akan tampil splash screen Proteus 8 Professional, tunggu sampai loading sistem selesai dan tampil jendela home page Proteus seperti gambar di bawah ini:
Buat sebuah project baru dengan cara pilih menu File -> New Project (CTRL + N). Kemudian akan tampil jendela New Project Wizard:
- Start. Isi nama project dan pilih path tempat file project yang akan kita buat disimpan. Karena kita ingin membuat project baru, maka pilih New Project. Kemudian tekan tombol Next.
- 'Schematic Design. Pilih Template Designs sesuai keinginan Anda. (misalnya pilih Landscape A4). Kemudian tekan tombol Next.
- PCB Layout. Karena pada kali ini saya hanya ingin mensimulasikan sebuah rangkaian elektronika tanpa membuat layout PCB, maka pada bagian ini saya pilih Do not create a PCB layout. Kemudian tekan tombol Next.
- Firmware. Karena pada tutorial kali ini kita akan mencoba mensimulasikan mikrokontroler AVR ATmega328p dengan firmware blink menggunakan sketch arduino, maka kita pilih Create Firmware Project – Family : AVR – Controller : ATmega328P – Compiler : Arduino AVR (Jika pilihan compiler Arduino AVR ini tidak ada, maka lakukan instalasi program GUI Arduino pada komputer anda terlebih dahulu kemudian ulangi langkah-langkah sebelumnya). Kemudian tekan tombol Next.
- Summary. Pada bagian ini akan disajikan pengaturan project yang telah kita lakukan guna memastikan tidak adanya kesalahan sebelum project baru dibuat. Jika sudah dirasa benar, maka tekan tombol Finish.
Berikutnya, akan tampil dua tab, Schematic Capture dan Source Code seperti gambar di bawah ini:
Bagian tab Source Code berisi template seperti saat kita membuat sketch di GUI arduino sedangkan pada tab Schematic Capture telah terdapat rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega328 kemasan SMD (32 pin). Di bawah ini merupakan tampilan pada tab Source Code:
Sedangkan gambar di bawah ini adalah tampilan untuk tab Schematic Capture:
Tuliskan sketch yang saya ambil dari example arduino untuk “blink” sebuah LED yang terdapat pada pin digital 13 board arduino (pin 17 pada IC ATmega328 kemasan SMD) di bawah ini pada tab Source Code:
Code:
// the setup function runs once when you press reset or power the board
void setup() {
// initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}
// the loop function runs over and over again forever
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
delay(1000); // wait for a second
digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW
delay(1000); // wait for a second
}
Sekarang pilih tab Schematic Capture, kemudian klik dua kali IC ATmega328 dan pada bagian CLKDIV8 (Divide clock by 8) pilih (1) Unprogrammed. Hal ini dimaksudkan agar clock yang digunakan pada source code dan rangkaian memiliki besar yang sama, yaitu 8Mhz. Jika anda hendak mengganti pengaturan clock ataupun pengaturan lainnya pada bagian source code, anda dapat menuju ke menu Build -> Project Setting pada saat tab Source Code terpilih. Jangan lupa untuk menyesuaikan bagian pengaturan IC pada tab Schematic Capture sesuai dengan pengaturan source code yang anda gunakan agar simulasi berjalan dengan semestinya.
Penutup
Terakhir, pada saat anda berada pada tab Schematic Capture, tekanlah tombol play yang berada pada pojok kiri bawah jendela ISIS Proteus kemudian amati pin 17 IC ATmega328. Jika simulasi berjalan dengan benar, maka indikator pin akan berwarna merah (HIGH) kemudian biru (LOW) dengan durasi menyala masing-masing 1 detik secara terus menerus (sesuai dengan sketch yang kita tulis pada tab Source Code).
Sekian tutorial singkat kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maxindo, N3 dan Anda yang telah membaca tutorial ini.
Referensi: http://www.labcenter.com/
Sumber: http://rndc.or.id/wiki/index.php?title=Tutorial_Dasar_Menggunakan_ISIS_Proteus
Group: https://www.facebook.com/groups/rndc.or.id/
Credits: Eric Draven
Last edited: