Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Wall Street dan Firma Hukum Rencanakan Kerja Sama Siber
Wall Street akan merencanakan kerja sama siber dengan beberapa firma hukum terbesar di AS dalam menghadapi ancaman yg datang dari dunia maya. Rencana tersebut menyeruak karena terdorong a&ya ancaman yg sama. Tidak hanya itu, kerja sama siber tersebut muncul dilatarbelakangi oleh dorongan dari Presiden Obama yg mengajak semua stakeholder negara untuk saling bekerja sama menanggulangi ancaman siber. Bentuk kerja sama antara Wall Street & Firma Hukum dititikberatkan pada pembagian informasi terkait kebocoran data yg ada di masing-masing institusi.
Berdasarkan laporan dari lembaga penegak hukum di AS, mereka meyakini bahwa di firma hukum sering terjadi kebocoran data. Itu semua tidak terlepas dari peranan mereka yg bekerja sebagai mitra kerja bagian legal perusahaan-perusahaan besar. Mereka dipercaya untuk memegang hak cipta kekayaan intelektual & sejumlah rahasia besar perusahaan lainnya. Mereka adalah target empuk dari para penjahat siber, menurut laporan tersebut. Financial Services Information Sharing and Analysis Center (FS-ISAC), sebuah lembaga yg berfokus sebagai pusat informasi keuangan, pernah menyatakan hal yg senada bahwa salah satu alasan penjahat siber menyerang firma hukum, salah satunya untuk mendapatkan informasi berharga dari klien mereka.
Adapun kerja sama siber antara institusi keuangan & firma hukum sudah terjalin beberapa tahun ini. Mereka membahas banyak aspek, tentu aspek yg paling utama dibahas adalah isu tentang hukum. Kerja sama itu membahas juga bagaimana caranya membentuk sebuah ba& legal yg bertujuan untuk saling bertukar informasi antara institusi keuangan dengan firma hukum. Pemerintah Obama sudah berulang kali menekankan pada sejumlah institusi keuangan bahwa mereka perlu bertukar informasi dengan sesama lembaga keuangan or penegak hukum terkait informasi peretasan yg mana tujuan akhirnya untuk menangkal serangan terhadap konsumen, klien or pegawai.
Terkait pertukaran informasi antara firma hukum & institusi keuangan masih sering dikeluhkan oleh lembaga penegak hukum. Mereka meman&g bahwa firma hukum mempunyai akses pada rahasia perusahaan yg merupakan mitra kerjanya. Tetapi, penegak hukum melihat bahwa firma seringkali tidak pernah melaporkan sebuah serangan orpun pembobolan data yg terjadi pada institusi mereka. Ketakutan terbesarnya adalah firma hukum tersebut pernah diretas, tetapi tidak melaporkannya. Hal ini dapat berakibat pada bisnis mitra kerjanya.
Mandiant, salah satu anak perusahaan dari konsultan TI FireEye, menyatakan bahwa mereka pernah melakukan konsultasi dengan sejumlah firma hukum & kebanyakan dari mereka memang objek peretasan. Pihak Mandiant mengatakan bahwa penyerang terkait dengan pemerintah Tiongkok yg mana mereka bertujuan untuk mencuri resep dagang, kekayaan intelektual, rahasia militer & sejumlah informasi penting dari institusi keuangan AS.
Rencana kerja sama siber antara institusi keuangan & firma hukum AS dimulai saat sejumlah lembaga finansial seperti Bank of America & JPMorgan Chase mengadakan pertemuan dengan sejumlah firma hukum seperti Sullivan & Cromwell; Cravath, Swaine & Moore; & Cleary Gottlieb Steen & Hamilton. Mereka membahas tentang keamanan siber di dunia keuangan dengan melibatkan International Legal Technology Association & dua ribu firma hukum lainnya. Bill Nelson, presiden & pimpinan dari grup finansial menyatakan bahwa firma hukum setuju untuk membentuk grup legal untuk saling bertukar informasi tentang isu-isu keamanan siber. Mereka pun akan diikutsertakan di sejumlah forum keamanan informasi.
Adapun tanggapan dari masing-masing firma hukum tidak begitu banyak. Mereka enggan berkomentar lebih lanjut terkait hal itu. Walaupun, mereka setuju terhadap ide-ide yg disampaikan oleh institusi keuangan. Di sisi lain, mereka menanggapi dengan dingin anggapan yg menyatakan bahwa kebocoran data sering terjadi di firma hukum. Mereka mengatakan bahwa hal itu terlalu dilebih-lebihkan.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenWall Street dan Firma Hukum Rencanakan Kerja Sama Siber diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Wall Street akan merencanakan kerja sama siber dengan beberapa firma hukum terbesar di AS dalam menghadapi ancaman yg datang dari dunia maya. Rencana tersebut menyeruak karena terdorong a&ya ancaman yg sama. Tidak hanya itu, kerja sama siber tersebut muncul dilatarbelakangi oleh dorongan dari Presiden Obama yg mengajak semua stakeholder negara untuk saling bekerja sama menanggulangi ancaman siber. Bentuk kerja sama antara Wall Street & Firma Hukum dititikberatkan pada pembagian informasi terkait kebocoran data yg ada di masing-masing institusi.
Berdasarkan laporan dari lembaga penegak hukum di AS, mereka meyakini bahwa di firma hukum sering terjadi kebocoran data. Itu semua tidak terlepas dari peranan mereka yg bekerja sebagai mitra kerja bagian legal perusahaan-perusahaan besar. Mereka dipercaya untuk memegang hak cipta kekayaan intelektual & sejumlah rahasia besar perusahaan lainnya. Mereka adalah target empuk dari para penjahat siber, menurut laporan tersebut. Financial Services Information Sharing and Analysis Center (FS-ISAC), sebuah lembaga yg berfokus sebagai pusat informasi keuangan, pernah menyatakan hal yg senada bahwa salah satu alasan penjahat siber menyerang firma hukum, salah satunya untuk mendapatkan informasi berharga dari klien mereka.
Adapun kerja sama siber antara institusi keuangan & firma hukum sudah terjalin beberapa tahun ini. Mereka membahas banyak aspek, tentu aspek yg paling utama dibahas adalah isu tentang hukum. Kerja sama itu membahas juga bagaimana caranya membentuk sebuah ba& legal yg bertujuan untuk saling bertukar informasi antara institusi keuangan dengan firma hukum. Pemerintah Obama sudah berulang kali menekankan pada sejumlah institusi keuangan bahwa mereka perlu bertukar informasi dengan sesama lembaga keuangan or penegak hukum terkait informasi peretasan yg mana tujuan akhirnya untuk menangkal serangan terhadap konsumen, klien or pegawai.
Terkait pertukaran informasi antara firma hukum & institusi keuangan masih sering dikeluhkan oleh lembaga penegak hukum. Mereka meman&g bahwa firma hukum mempunyai akses pada rahasia perusahaan yg merupakan mitra kerjanya. Tetapi, penegak hukum melihat bahwa firma seringkali tidak pernah melaporkan sebuah serangan orpun pembobolan data yg terjadi pada institusi mereka. Ketakutan terbesarnya adalah firma hukum tersebut pernah diretas, tetapi tidak melaporkannya. Hal ini dapat berakibat pada bisnis mitra kerjanya.
Mandiant, salah satu anak perusahaan dari konsultan TI FireEye, menyatakan bahwa mereka pernah melakukan konsultasi dengan sejumlah firma hukum & kebanyakan dari mereka memang objek peretasan. Pihak Mandiant mengatakan bahwa penyerang terkait dengan pemerintah Tiongkok yg mana mereka bertujuan untuk mencuri resep dagang, kekayaan intelektual, rahasia militer & sejumlah informasi penting dari institusi keuangan AS.
Rencana kerja sama siber antara institusi keuangan & firma hukum AS dimulai saat sejumlah lembaga finansial seperti Bank of America & JPMorgan Chase mengadakan pertemuan dengan sejumlah firma hukum seperti Sullivan & Cromwell; Cravath, Swaine & Moore; & Cleary Gottlieb Steen & Hamilton. Mereka membahas tentang keamanan siber di dunia keuangan dengan melibatkan International Legal Technology Association & dua ribu firma hukum lainnya. Bill Nelson, presiden & pimpinan dari grup finansial menyatakan bahwa firma hukum setuju untuk membentuk grup legal untuk saling bertukar informasi tentang isu-isu keamanan siber. Mereka pun akan diikutsertakan di sejumlah forum keamanan informasi.
Adapun tanggapan dari masing-masing firma hukum tidak begitu banyak. Mereka enggan berkomentar lebih lanjut terkait hal itu. Walaupun, mereka setuju terhadap ide-ide yg disampaikan oleh institusi keuangan. Di sisi lain, mereka menanggapi dengan dingin anggapan yg menyatakan bahwa kebocoran data sering terjadi di firma hukum. Mereka mengatakan bahwa hal itu terlalu dilebih-lebihkan.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenWall Street dan Firma Hukum Rencanakan Kerja Sama Siber diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber