• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Wayne Rooney, Raja Gol Baru Yang Masuk Generasi Gagal Inggris?

Bola

SBOBET
Journalist
Inggris sukses menjaga kesempurnaannya di babak kualifikasi Euro 2016 Grup E, dengan meraih kemenangan 2-0 atas Swiss, Rabu (9/9) dini hari WIB. Hasil itu membuat mereka sukses menorehkan poin maksimal dari delapan matchday yang sudah digelar, bahkan jadi tim kualifikasi pertama yang menyegel tempat di Euro 2016.

Dalam pertandingan tersebut, sang kapten kesebelasan, Wayne Rooney, juga berhasil mencapai tangga tertinggi daftar pencetak gol sepanjang masa Inggris, lewat lesatan 50 gol. Ya, gol penaltinya ke jala Yann Sommer di menit ke-84, membuatnya melewati rekor 49 gol milik Sir Bobby Charlton yang bertahan selama 45 tahun.

Kebahagiaan luar biasa lantas dirasakan Rooney, yang tak menyangka jika rekor itu mampu dicatatnya sebelum menginjak usia 30 tahun. "Saya tahu ini adalah momen penting. Menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak sebelum usia 30 adalah sesuatu yang tak pernah bisa saya bayangkan," tuturnya usai mencetak rekor.

Banjir pujian dari berbagai kalangan pun melandanya, tak terkecuali dari pemegang rekor terdahulu, Charlton. "Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Wayne Rooney jadi top skor sepanjang masa Inggris. Itu adalah rekor yang saya yakin akan dipegangnya dalam waktu lama. Sangat besar kemungkinan baginya menambah jumlah gol untuk klub dan negaranya," sanjung sang legenda.



Rooney kini ada di atas para bomber legendaris Inggris lainnya macam Charlton, Gary Lineker, Jimmy Greaves, dan Michael Owen. Rerata gol-nya dalam daftar lima besar juga tergolong bagus, meski bukan yang terbaik. Rerata 0,47 gol per partai yang terurai dalam 107 caps, menempatkannya di belakang Greaves dan Lineker yang punya rerata gol 0,77 dan 0,6.

Seturut dengan pernyataan Charlton, keran gol Rooney masih akan mengucur deras menilik usianya yang belum menginjak 30 tahun. Kapten Manchester United ini setidaknya masih bisa kompetitif selama tiga hingga empat tahun lagi untuk mentas di ajang internasional.

Namun apa yang kemudian terjadi pasca torehan 50 gol Rooney tampak terlampau berlebihan. Selepas pertandingan melawan Swiss, Wazza didaulat untuk melakukan pidato khusus atas prestasinya. Federasi sepakbola Inggris (FA) bahkan dikabarkan bakal menggelar pesta khusus untuk untuk merayakan rekor kaptennya tersebut. Belum lagi headline berbagai media sepakbola dunia yang sedemikian hebohnya.

Tak bisa dipungkiri jika Rooney merupakan pemain besar, terlebih dengan kesuksesannya jadi top skor sepanjang masa. Tapi status legendaris di timnas masih belum benar-benar sejati disematkan padanya, menilik belum sebiji pun gelar yang sanggup ia berikan pada The Three Lions.



Nama Rooney sudah mendunia sejak usianya masih 16 tahun. Siapa yang bisa melupakan gol spektakulernya ke jala Arsenal pada 2002 silam? Sejak saat itu namanya terus melambung bahkan sudah membela timnas Inggris senior di usianya yang masih 18 tahun.

Mulai dari era Sven-Göran Eriksson, Steve McClaren, Fabio Capello, hingga kini Roy Hodgson, Rooney bagai jantung Tim Tiga Singa yang mustahil untuk dipisahkan. Ia juga menjalani era kepemimpinan tiga kapten, dari David Beckham, John Terry, Steven Gerrard, dan kini ban itu tersemat di lengan kirinya.

Dalam lima ajang internasional yang terakhir diikuti Inggris, yakni Euro 2004 dan 2012 serta Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014, nama Rooney juga selalu disertakan dan menembus starting XI. Total 107 caps dan rekor 50 gol ia persembahkan, yang sekaligus menasbihkan dirinya sebagai legenda hidup sepakbola Inggris.

Namun terpapar ironi dibaliknya bahwa Rooney belum pernah membawa Inggris meraih gelar barang sebiji pun. Pada sepasang Euro yang diikutinya, Rooney dan Inggris selalu terhenti di babak perempat-final karena kalah adu penalti. Sementara dari tiga kesempatan mentas di Piala Dunia, prestasinya bahkan terus menurun, dari perempat-final, perdelapan-final, hingga jadi juru kunci babak fase grup.

Suami dari Coleen McLoughlin ini juga dikenal melempem jika dihadapkan pada lawan dan ajang besar. Dari rekor 50 gol-nya, hanya tiga yang bersarang ke jala tim besar, masing-masing satu ke gawang Argentina, Belanda, dan Brasil. Itu pun terjadi dalam partai uji coba. Di ajang besar, hanya enam gol yang bisa dicetak Rooney, yakni lima gol di Euro dan satu di Piala Dunia.

Fakta itu merangkum bahwa Rooney belum bisa membuktikan bahwa sosoknya-lah kartu As Inggris. Kini ia dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih besar, untuk tak masuk dalam golongan generasi gagal Inggris,


Lampard dan Gerrard jadi contoh pemain legendaris, tapi masuk generasi gagal

Tanpa tendensi apapun, legenda hidup sepakbola Indonesia, Bambang Pamungkas, pernah menegaskan jika dirinya merupakan golongan generasi gagal sepakbola tanah air. Padahal Bepe merupakan pemegang caps terbanyak sekaligus top skor sepanjang masa Tim Garuda, lewat 38 gol dari 86 penampilan.

Alasan menyebut dirinya sendiri sebagai generasi gagal, adalah ketidakmampuannya mengantarkan timnas merengkuh sebiji pun gelar juara. Meski memang pernyataan itu ditujukan untuk gelaran Piala AFF, yang bahkan tak masuk agenda FIFA.

Mari kita tempatkan situasi yang sama pada timnas Inggris, yang levelnya adalah Euro dan Piala Dunia. Dengan hanya mengoleksi satu gelar Piala Dunia tanpa pernah menembus final Euro, maka layak disebut jika pesepakbola Negeri Ratu Elizabeth di luar skuat yang menjuarai Piala Dunia 1966 merupakan generasi gagal. Tolak ukurnya tentu saja karena tak ada gelar satu pun yang mampu mereka persembahkan.

Karenanya mulai dari pemain-pemain legendaris macam Billy Wright, Peter Shilton, Garry Lineker, Paul Gascoigne, David Beckham, Frank Lampard, hingga Steven Gerrard, mereka semua termasuk golongan generasi gagal. Mereka legendaris, tapi bukan legenda sejati karena gagal mempersembahkan gelar untuk Inggris.


Rooney harus akhiri pesta rekor gol dan fokus pada tantangan lebih besar

Tantangan itulah yang harus segera dijawab Rooney, pasca berpesta atas predikatnya sebagai top skor sepanjang masa Inggris. Ia tentu tak ingin dikenang sebagai top skor sepanjang masa, yang masuk golongan generasi gagal. Euro 2016 jadi ajang paling realistis baginya untuk membuktikan diri, karena di Piala Dunia 2018 usianya sudah menginjak 32 tahun sehingga sulit untuk tampil di puncak performa dengan lawan yang lebih beragam dan berat.

Momentumnya pun terasa tepat, karena Inggris tak pernah terlihat sekuat ini. Pasukan arahan Roy Hodgson jadi tim pertama yang lolos ke Euro 2016, mengukir poin sempurna di babak kualifikasi grup, dan tak tersentuh kekalahan sejak Piala Dunia 2014 lalu. Sinergi antara pemain senior dan junior juga berjalan apik dengan konsisten menghadirkan permainan cantik. Terlebih mereka semua bercokol di kompetisi yang semakin menegaskan diri sebagai liga domestik terbaik di dunia.

"Anda berbicara tentang catatan, Anda berbicara tentang mencetak gol. Untuk Wayne [Rooney], itu semua tentang memenangkan sesuatu dan jika Anda memenangkan sesuatu bersama Inggris, maka tak ada apapun yang lebih baik dari hal tersebut," ujar David Beckham, mengingatkan Rooney.

Jadi Rooney, Anda ingin jadi legenda sejati atau hanya sekadar legenda?

Bagaimana menurut Anda? Apakah Rooney bakal jadi legenda lain yang masuk golongan generasi gagal Inggris? Sampaikan komentar para pembaca setia Goal Indonesia melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini...

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Wayne Rooney, Raja Gol Baru Yang Masuk Generasi Gagal Inggris?
 
Top